Obat Sariawan dari Kulit Buah-Buahan, Inovasi Mahasiswa UGM

Tips  

Sampah kulit buah-buahan. (foto : istimewa)

JURNAL PERGURUAN TINGGI -- Tim mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada (FKG UGM) kulit buah-buahan menjadi eco enzim untuk obat sariawan. Inovasi ini diilhami banyaknya sampah organik, seperti kulit jeruk baby pacitan, kulit pisang tanduk, kulit buah naga merah, kulit buah melon madu dan daun serai.

Tim mahasiswa FKG UGM terdiri Rachel Tiono, Salsabila Kuswantoro, Caroline Tannesa, Risa Alvina Tania, dan Aracely Evina Purnomo yang kesemuanya angkatan 2021. Mereka di bawah bimbingan Dr. drg. Alma Linggar Jonarta, M.Kes, dosen Departemen Biologi Oral, FKG UGM.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

BACA JUGA : Ekstrak Daun Songgolangit Jadi Obat Sesak Akibat Paparan Asap Rokok

Rachael Tiono menceritakan, ide membuat obat sariawan dari sampah kulit buah ini saat mereka bertemu dengan komunitas eco enzim Sleman yang berpusat di Rumah Sakit Panti Nugroho Sleman Yogyakarta. “Di komunitas tersebut, kami belajar cara membuat eco enzyme dan pemanfaatannya,” kata Rachael dalam keterangannya kepada wartawan di Kampus UGM, Senin (13/11/2023).

Kemudian, lanjut Rachael, berbekal referensi laporan ilmiah yang menyebutkan kulit buah ini memiliki kandungan yang baik untuk membantu proses metabolik dan enzimatik penyembuhan jejas, merangsang regenerasi sel dalam penyembuhan luka, dan membuat aroma segar. Meski sejauh ini belum ada penelitian ilmiah terkait penggunaan eco enzym ini untuk tubuh manusia sehingga belum terjamin keamanan dan efeknya.

"Kandungan eco enzym terdapat unsur-unsur dasar natrium, klorida, kalsium, magnesium, zinc, dan lain sebagainya yang dapat memicu percepatan penyembuhan," kata Rachael.

Selanjutnya, tambah Rachael, mereka melakukan penelitian skala laboratorium dengan menggunakan larutan eco enzym, patch Eco enzym (P-Eco) untuk luka sariawan pada hewan coba. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui khasiat terhadap penyembuhan model luka sariawan menggunakan hewan coba tikus yang dilihat dari jumlah sel radang. “Model luka sariawan dibuat pada bibir bawah tikus, kemudian ditempelkan patch eco enzyme pada luka,” ujar Rachael.

BACA JUGA : Ekstrak Daun Kopi Dapat Kendalikan Pembusukan Akar Cabai, Temuan Mahasiswa UNY

Selang beberapa hari, kata Rachael, hasil sampel bekas luka sariawan tersebut dibuat preparat histologis jaringan diamati menggunakan mikroskop. Hasil penelitian pada hewan coba menunjukkan bahwa patch eco enzyme dapat mengurangi jumlah sel radang.

“Bentuk sediaan berupa patch P-Eco dapat sangat membantu penyembuhan sariawan karena memberikan proteksi dari gesekan saat proses pengunyahan sehingga sel dapat beregenerasi dan memicu kesembuhan,” katanya.

Selain itu, Patch P-Eco juga dapat meningkatkan kerja obat, meminimalkan frekuensi pemberian, dan memiliki dosis yang sesuai di setiap penggunaannya. “Dengan demikian diharapkan potensial penyembuhan luka sariawan menjadi lebih cepat,” ungkapnya.

Meski penelitian ini masih merupakan tahap awal yang baru diberlakukan pada hewan coba. Selanjutnya, diperlukan proses penelitian bertahap dan komprehensif sehingga nantinya bisa dipastikan bahwa patch eco enzyme ini mempunyai efek yang diharapkan dan aman untuk pemakaian pada manusia.(*)

BACA JUGA : Mahasiswa Farmasi UMP Olah Daun Sembung Jadi Obat Infeksi

Ikuti informasi penting tentang berita terkini perguruan tinggi, wisuda, hasil penelitian, pengukuhan guru besar, akreditasi, kewirausahaan mahasiswa dan berita lainnya dari JURNAL PERGURUAN TINGGI. Anda juga bisa berpartisipasi mengisi konten di JURNAL PERGURUAN TINGGI dengan mengirimkan tulisan, foto, infografis, atau pun video. Kirim tulisan Anda ke email kami: [email protected].

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image