Rio Rizki Aryanto Kembangkan Teknologi Memilih Program Studi yang Tepat
JURNAL PERGURUAN TINGGI -- Anda siswa-siswi SMA dan sekolah sederajat yang masih bingung untuk menentukan program studi (Prodi) apa yang akan dipilih di perguruan tinggi? Atau apakah Anda, orang tua yang memiliki putra-putri usia masuk perguruan tinggi dan masih bingung mengarahkan program studi apa yang akan dimasukinya?
Kini ada teknologi tepat guna untuk memperoleh rekomendasi pemilihan program studi sarjana yang paling tepat bagi siswa SMA dan sekolah sederajat. Sistem ini merupakan karya saudara Rio Rizki Aryanto, SSi, MKom, mahasiswa Mahasiswa Program Studi Informatika Program Magister Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia (FTI UII).
BACA JUGA : Pertama di Indonesia, FTI UII Gelar SICSS-Jogja 2022
Dijelaskan Rio, latar belakan penelitiannya berdasarkan survei Indonesia Career Center Network (ICCN) tahun 2017, sebanyak 87 persen mahasiswa merasa salah pilih mengambil Prodi atau jurusan kuliah. Sedang menurut Yohana Elizabeth Handjadinata, pemerhati pendidikan yang dikutip dari JPNN tahun 2019, di lingkungan kerja, sebanyak 71,7 persen pekerja dengan profesi yang tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan.
"Sistem ini dapat membantu calon mahasiswa untuk mengetahui program studi yang cocok dengan karakteristik mereka," kata Rio Rizki Aryanto yang didampingi dosen pembimbingnya, Ahmad Munasir Rafie Pratama, ST, MIT, PhD dan Izzati Muhimmah, ST, MSc, PhD, Ketua Program Studi Informatika Program Magister FTI UII.
Untuk bisa menggunakan sistem ini, siswa SMA dan sekolah sederajat wajib memasukan data pribadi. Di antaranya, nama, jenis kelamin, nilai mata pelajaran, hobi dan lain-lain. Setelah memasukkan data secara lengkap akan diperoleh tiga Prodi yang rekomendasikan.
BACA JUGA : Prodi Statistika UII Dampingi Pengelolaan Administrasi Desa Wisata Mendiro
Menurut Rio sistem rekomendasi serupa telah banyak ditemukan di penelitian sebelumnya. Tetapi penelitian tersebut kebanyakan masih menggunakan model berbasis aturan (rule-based) dan fuzy. "Belum banyak ditemukan sistem rekomendasi yang mengimplementasikan model berbasis pembelajaran mesin (machine learning) yang dikembangkan Rio," kata Rio.
Penelitian ini, tambah Rio, bertujuan untuk mengeksplorasi implementasi sains data, khususnya terkait model machine learning pada sistem rekomendasi program studi. Implementasi tersebut diwujudkan dalam bentuk model klastering dan model klasifikasi.
Model klastering digunakan untuk menyeleksi kelompok mahasiswa yang akan digunakan sebagai data latih pada sistem. Sedangkan model klasifikasi digunakan sebagai model yang memberikan hasil rekomendasi kepada pengguna.
Studi komparasi penelitian akan melibatkan beberapa model klastering (KMeans, Agglomerative, Birch dan DBSCAN), model klasifikasi dengan pendekatan single-stages dan multi-stages, metode (multinomial logictic regressions, random forest dan support vector machine), dan skema preparasi dataset (dengan atau tanpa label berbasis IPK).
"Penelitian ini menemukan bahwa model KMeans merupakan model klastering untuk digunakan sebagai alat bantu seleksi kelompok mahasiswa. Sedangkan model terbaik pada sistem rekomendasi adalah model klasifikasi dengan pendekatan single-stage dan metode random forest," kata Rio.
Kesimpulan penelitian ini, kedua model klasifikasi yang diinisiasikan penelitian berhasil menunjukkan perbaikan performa dibandingkan dengan model klasifikasi preliminary study. Pembaruan dan pendekatan yang dilakukan pada penelitian juga terbukti memberikan kontribusi terhadap performa kedua model tersebut.
Pembaruan yang dimaksud adalah adanya penambahan dataset baru terkait data capaian akademik mahasiswa selama studi perguruan tinggi. Selain itu, juga penerapan model klastering dan teknik semi-supervised learning yang digunakan untuk proses seleksi kelompok mahasiswa sebagai data latih model klasifikasi sistem rekomendasi.
Sementara Izzati menambahkan Rio merupakan lulusan cumlaude dengan IPK 3.97 dalam masa studi 1 tahun 7 bulan. Dalam menempuh studi pada jenjang magister ini, Rio mendapat 'Beasiswa Kompetitif dari Program Studi Informatika Program Magister UII.' "Magister Informatika FTI UII, saat ini semakin diminati profesional," kata Izzati. (*)
BACA JUGA : SICSS, Cara Baru Mengolah Big Data Bidang Ilmu Sosial
Ikuti informasi penting tentang berita terkini perguruan tinggi, wisuda, hasil penelitian, pengukuhan guru besar, akreditasi, kewirausahaan mahasiswa dan berita lainnya dari JURNAL PERGURUAN TINGGI. Anda juga bisa berpartisipasi mengisi konten di JURNAL PERGURUAN TINGGI dengan mengirimkan tulisan, foto, infografis, atau pun video. Kirim tulisan Anda ke email kami: [email protected].