Teknologi

Bahan Ajar e-Learning Selama Pandemi Covid-19 Belum Memuaskan Mahasiswa, Mengapa?

Tri Suwarno, saat menyampaikan hasil penelitiannya kepada wartawan secara virtual. (foto : screenshotzoom/heri purwata)

JURNAL PERGURUAN TINGGI -- Bahan ajar e-learning yang disampaikan dosen selama Pandemi Covid-19 belum bisa memuaskan mahasiswa, khususnya di lingkungan Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia (FK UII). Sehingga penyusunan bahan ajar e-learning membutuhkan penyempurnaan dengan bantuan Tim Teknologi Informasi.

Demikian hasil penelitian Tri Suwarno, S Kom, M Kom, Mahasiswa Program Studi Magister Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia (FTI UII). Tri Suwarno melakukan penelitian tentang Evaluasi Sistem e-Learning Menggunakan Model Human, Organization, And Technology–Fit (HOT–FIT): Studi Kasus Program Online Course Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia (AIPKI) Wilayah IV di Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia.

BACA JUGA : Metode SIFT Permudah Identifikasi Pelaku Kejahatan yang Terekam CCTV, Keren!

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Dijelaskan Tri Suwarno, dosen di FK UII juga merupakan dokter yang masih praktek. Sehingga mereka memiliki waktu terbatas dalam menyiapkan bahan ajar e-learning dan hasilnya mahasiswa kurang puas dengan kuliah secara dalam jaringan (Daring).

"Selama ini, materi kuliah e-learning hasil rekaman dosen mengajar selama dua jam. Berdasarkan hasil penelitian banyak mahasiswa yang mengeluhkan jika materi kuliah e-learning tersebut terlalu panjang dan membosankan," kata Tri Suwarno kepada wartawan secara virtual Kamis (22/12/2022).

Dalam menyampaikan keterangan pers, Tri Suwarno didampingi Irving Vitra Paputungan, ST, MSc, PhD, Ketua Program Studi Informatika Program Magister FTI UII, dan Dr R Teduh Dirgahayu, ST, MSc, Dosen Pembimbing yang juga Ketua Jurusan Informatika FTI UII.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut Tri Suwarno menilai dosen-dosen yang memiliki waktu terbatas membutuhkan Tim Teknologi Informasi untuk mempersiapkan materi kuliah e-learning bagi mahasiswa. Kehadiran Tim Teknologi Informasi ini untuk membantu dalam pembuatan video, penayangan materi kuliah, mengatur durasi materi e-learning sehingga kuliah secara virtual bisa berjalan efektif.

BACA JUGA : Motor Listrik Konversi, Inovasi Mahasiswa UII, Sabet Dua Gelar Juara di Lomba PLN ICE 2022

Lebih lanjut Tri Suwarno mengatakan penelitiannya bertujuan untuk mengevaluasi sistem informasi e-learning di FK UII menggunakan metode HOT-Fit. Penelitian ini juga dimaksudkan dapat memberikan rekomendasi agar e-learning memiliki manfaat lebih.

"Penelitian kuantitatif desain cross sectional untuk mengukur variabel penelitian model HOT-Fit yaitu, Human (System use, user satisfaction), Organization (Structure, environment), Technology (system quality, information quality, service quality), dan Net benefits," kata Tri Suwarno.

Sampel penelitian, tambah Tri Suwarno, mahasiswa peserta e-learning di FK UII sebanyak 124 orang yang diambil secara purposive sampling. Analisis data dilakukan secara regresi. "Pengujian hipotesis didapatkan hasil bahwa terdapat 11 hipotesis yang diterima dan 6 hipotesis yang ditolak," katanya.

Menurut Tri Suwarno, penelitian ini dapat disimpulkan implementasi e-learning masih diperlukan inovasi untuk mencapai manfaat lebih oleh mahasiswa. Selain itu, inovasi juga diperlukan untuk meningkatkan kepuasan peserta didik (human), serta dukungan organisasi dan teknologi yang memadai.

Sementara Teduh Dirgahayu menambahkan apa yang telah dirancang dosen dalam menyampaikan materi e-learning belum tentu dapat diterima dengan baik oleh mahasiswa. Sehingga ini pentingnya, suatu organisasi mengimplementasikan sistem teknologi informasi entah itu dikembangkan sendiri, membeli, atau open sources.

"Jangan sampai upaya yang telah dilakukan dan beaya yang besar tidak memberi dampak positif pada organisasi. Karena itu, organisasi perlu melakukan evaluasi penggunaan teknologi informasi secara berkala. Agar sistem teknologi informasi yang digunakan bisa memberikan manfaat secara optimal," kata Teduh. (*)

BACA JUGA : Aplikasi 'Katakan', Bantu Orang Bergangguan Visual Kenali Lingkungan, Ini Cara Menggunakannya

Ikuti informasi penting tentang berita terkini perguruan tinggi, wisuda, hasil penelitian, pengukuhan guru besar, akreditasi, kewirausahaan mahasiswa dan berita lainnya dari JURNAL PERGURUAN TINGGI. Anda juga bisa berpartisipasi mengisi konten di JURNAL PERGURUAN TINGGI dengan mengirimkan tulisan, foto, infografis, atau pun video. Kirim tulisan Anda ke email kami: [email protected].

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image