Menteri PPN: Sekolah Vokasi Percepat Cetak Tenaga Kerja Terampil
JURNAL PERGURUAN TINGGI -- Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) RI, Suharso Monoarfa, Sekolah Vokasi menjadi instrumen penting di tengah kebutuhan Bangsa Indonesia yang masih kekurangan tenaga kerja terampil. Sebab pendidikan vokasi tidak hanya menitikberatkan penguasaan ilmu pengetahuan secara teoritis saja, namun juga terampil dalam menerapkannya di lapangan.
Menteri PPN mengemukakan hal itu saat melakukan kunjungan kerja ke Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (SV UGM), Selasa (26/9/2023). Menteri PPN meninjau Gedung Pantja Dharma milik sekolah vokasi yang akan dijadikan pusat pengembangan destinasi wisata dan edukasi heritage.
BACA JUGA : Pendidikan Vokasi Mempersiapkan Mahasiswa Langsung Bisa Bekerja
Menteri juga menyaksikan pameran teknologi hasil produk penelitian SV UGM. Kemudian dilanjutkan diskusi interaktif dengan jajaran pimpinan universitas dan sekolah vokasi UGM di Gedung TILC SV UGM.
Pihaknya sangat mendukung upaya dari pihak kampus melakukan pengembangan pendidikan vokasi sebab pendidikan vokasi tidak hanya menitikberatkan pada penguasaan ilmu pengetahuan secara teoritis saja namun juga terampil dalam menerapkannya di lapangan. “Kemampuan itu ada pada peserta didik karena dia dengan mudah berkecimpung dalam praktek di masyarakat,” kata Suharso.
Kepada wartawan, Menteri Suharso Monoarfa menyampaikan dari hasil kunjungan kerjanya ke SV UGM. Ia menilai pendidikan vokasional di kampus UGM sudah maju dan berkembangn pesat.
Perkembangan pendidikan vokasi di UGM ini menurutnya bisa menjadi rujukan bagi pendidikan vokasi di kampus lain. “Sekolah Vokasi UGM perkembangannya cepat sekali, luar biasa dan Bappenas mengikuti sekolah vokasi ini dan menjadi salah satu contoh sekolah vokasi yang bisa diikuti oleh universitas lain di tanah air,” kata Suharso.
BACA JUGA : Learning by Doing Mempercepat Mahasiswa Bekerja Lulus Tepat Waktu
Dijelaskan Suharso, saat ini Indonesia masih kekurangan tenaga terampil. Kekurangan tenaga ahli dan terampil ini menyebabkan kontribusi industri manufaktur pada Produk Domestik Bruto (PDB) masih di bawah angka 20 persen. “Kontribusi industri manufaktur pada PDB kurang dari 20 persen,” katanya.
Menurut Suharso, untuk menyongsong Indonesia Emas tahun 2045, memerlukan SDM yang berkualitas dan terampil dalam bidangnya. Ia pun sepakat terkait rencana SV UGM yang akan membuka Prodi Manajemen Risiko Infrastruktur Publik sebagai salah satu Prodi baru.
“Kami nantinya punya inisiasi dan dukungan agar industri besar kelas dunia yang punya pengalaman dalam vokasi dan advance untuk memperkuat pendidikan sekolah vokasi ini,” jelasnya.
BACA JUGA : UGM dan Konawe Selatan Kerja Sama Tingkatkan Kualitas SDM
Sedang Rektor UGM Prof dr Ova Emilia, MMed, Ed, SpOG (K), PhD, mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih atas kunjungan Menteri PPN Suharso Monoarfa ke Sekolah Vokasi UGM. Kunjungan ini menambah semangat dan dukungan pada pengelola untuk menghasilkan karya yang lebih baik lagi. “Semoga ini makin menambah aura dan semangat pada sekolah vokasi. Karya yang dihasilkan sekolah vokasi bisa menjadi cerminan dan keseriusan dari teman-teman pengelola sekolah vokasi,” kata Emilia.
Sementara Dekan Sekolah Vokasi UGM Prof Dr Ir Agus Maryono, mengatakan pengembangan pendidikan vokasional yang dilakukan oleh SV UGM dalam rangka ikut mendukung Indonesia Emas 2045. “Kita ingin menyokong pendidikan vokasi sebagai pusat pengembangan vokasional di Indonesia,” kata Agus Maryono.
Agus Maryono menyebutkan hingga saat ini SV UGM memiliki 22 Prodi Sarjana Terapan dengan 6.204 mahasiswa dan 342 tenaga pendidik. Sedangkan untuk rata-rata masa tunggu lulusan untuk mendapat pekerjaan sekitar empat bulan. “Masa tunggu untuk mendapat pekerjaan sekitar empat bulan,” ujarnya. (*)
BACA JUGA : FTI UII dan PII DIY Kerjasama untuk Perkuat Prodi Keinsinyuran
Ikuti informasi penting tentang berita terkini perguruan tinggi, wisuda, hasil penelitian, pengukuhan guru besar, akreditasi, kewirausahaan mahasiswa dan berita lainnya dari JURNAL PERGURUAN TINGGI. Anda juga bisa berpartisipasi mengisi konten di JURNAL PERGURUAN TINGGI dengan mengirimkan tulisan, foto, infografis, atau pun video. Kirim tulisan Anda ke email kami: [email protected]