Bisnis

Fathul Wahid Terpilih Sebagai Rektor UII 2022-2026

Prof Fathul Wahid saat menyampaikan Rencana Aksi (Action Plan) Calon Rektor UII Periode 2022-2026. (foto: istimewa)

Prof Fathul Wahid, ST, MSc, PhD, kembali terpilih sebagai Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta untuk periode kedua. Terpilihnya kembali Fathul Wahid ini tertuang dalam Ketetapan Panitia Pemilihan Rektor dan Wakil Rektor UII Periode 2022-2026, No. 11/SK-PP/III/2022 Tentang Penetapan Rektor Terpilih UII Periode 2022-2026.

Fathul Wahid terpilih kembali setelah mengikuti seleksi calon rektor yang diselenggarakan Panitia Pemilihan Rektor dan Wakil Rektor UII Periode 2022-2026. Ada lima calon rektor yang mengikuti seleksi yaitu Fathul Wahid (Rektor UII saat ini), Dr -Ing Ir Ilya Fadjar Maharika, MA, IAI, Prof Riyanto, SPd, MSi, PhD, Dr Drs Rohidin SH, MAg, dan Dr Zainal Arifin MSi.

BACA JUGA : IISMA Mempersiapkan Mahasiswa Menjadi Warga Global

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Setelah dilakukan seleksi, Panitia Pemilihan mengajukan tiga nama Calon Rektor, hasil dari pemilihan oleh Senat Universitas, ke Pengurus Yayasan Badan Wakaf (PYBW) UII. Ketiga nama yang diajukan yakni Fathul Wahid, Riyanto, Ilya Fadjar Maharika. Dalam Rapat Pleno PYBW UII, Rabu (9/3/2022), Prof Fathul Wahid ditetapkan sebagai Rektor UII untuk Periode 2022-2026.

Ketua Panitia Pemilihan Rektor dan Wakil Rektor UII Periode 2022-2026, Dr rer Soc, Masduki, MA mengungkapkan rasa syukur pemilihan Rektor UII berjalan dengan lancar, seluruh tahapan pemilihan sejak di Fakultas hingga Senat Universitas berlangsung dengan baik. Selain itu, keterlibatan atau partisipasi dari sivitas akademika UII cukup tinggi, yakni 85 persen di tingkat pemilih umum dan 80% di Senat.

“Saya kira yang paling penting adalah proses pemilihan Rektor kali ini lebih bernuansa kolaboratif dan mencerminkan kedewasaan para pihak seperti kontestan (Calon Rektor), juga pimpinan universitas, fakultas, badan wakaf dan seluruh sivitas akademika,” kata Masduki.

Masduki menambahkan proses demokrasi di kampus dalam memilih pemimpin itu adalah hal yang biasa dan reguler. "Kita setiap empat tahun mendapatkan hajatan seperti ini. Hal itu kita harapkan menjadi satu tradisi yang berlangsung dengan penuh kolaboratif,” tambah Masduki.

Masduki menjelaskan pemilihan Rektor UII melalui tahapan yang cukup panjang, dimulai sejak Oktober 2021 yang lalu. Alhamdulillah berdasarkan aspirasi dari fakultas, universitas, Senat Universitas, maka Yayasan Badan Wakaf selaku lembaga tertinggi di UII menunjuk satu nama sebagai rektor terpilih yaitu Prof Fathul Wahid yang secara resmi sudah ditetapkan oleh panitia selaku KPU.

Menurut Masduki, Pemilihan Rektor (Pilrek) UII tahun ini telah mampu merekam berbagai gagasan selama penyelenggaraan khususnya selama penyampaian rencana aksi, baik itu dari lima Calon Rektor, panelis lintas perguruan tinggi dan gagasan yang berkembang di media sosial. Ia selaku penyelenggara berharap seluruh gagasan ini dapat diekstrak kemudian menjadi warna utama bagi kepemimpinan UII ke depannya.

“Forum Pilrek merupakan forum pengumpulan gagasan dan agenda-agenda strategis yang kita simak di action plan kemarin. Siapapun yang terpilih harapannya membawa semua gagasan tersebut dan membawa UII jauh lebih baik dari sebelumnya,” terang Masduki.

Tanggapan Fathul Wahid

Fathul Wahid yang dimintai komentarnya atas terpilih kembali sebagai Rektor UII mengatakan Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Sebab menahkodai UII sebagai universitas besar dengan titipan amanah sejarah yang berat, bukan perkara mudah. "Pengalaman empat tahun lalu menegaskan itu. Ini amanah yang sangat berat,” kata Fathul Wahid.

Namun ia mengaku beruntung dan bersyukur karena dalam menjalankan tugas sebagai Rektor UII dikelilingi para kolega yang sangat membantu dan meringankan bebannya. "Dengan bantuan banyak orang dan pertolongan Allah, insyaallah semuanya menjadi terasa lebih ringan," ujarnya.

Fathul Wahid juga bersyukur masih diberikan kepercayaan oleh warga UII. Ia mengucapkan terima masih kepada warga UII yang percaya dan telah menitipkan harapan kepadanya. "Semoga Allah meridai, membimbing, dan mempermudah saya dalam mengorkestrasi kerja kolektif untuk memenuhi harapan tersebut. Tidak hanya bagi UII, tetapi insyaallah juga untuk bangsa Indonesia," harap Fathul Wahid. (*)

Berita Terkait

Image

UIISoreNyastra #2 'Senja Kala Demokrasi Indonesia'

Image

Artificial Intelligence Alat Berinovasi, Tidak akan Gantikan Peran Manusia

Image

Prof Fathul Wahid : Ilmuwan Perlu Menjaga Tawaduk Intelektual

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image