Artificial Intelligence Alat Berinovasi, Tidak akan Gantikan Peran Manusia

Teknologi  
Prof Fathul Wahid, Pakar Sistem dan Teknologi Informasi. (foto : heri purwata)

JURNAL PERGURUAN TINGGI -- Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence (AI) bantu bagi manusia untuk berinovasi mencari solusi menggunakan big data. Sehingga kecerdasan buatan tidak akan menggantikan peran manusia.

Pakar Sistem dan Teknologi Informasi, Prof Fathul Wahid ST, MSc, PhD mengemukakan hal tersebut di Yogyakarta, Sabtu (25/11/2023). Fathul Wahid memberikan ilustrasi penemuan Prof Regina Barzilay, ahli kecerdasan buatan dari The Massachusetts Institute of Technology (MIT) Amerika Serikat.

BACA JUGA : Prof Fathul Wahid : Pegang Teguh Nilai Abadi Saat Mengolah Big Data

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Prof Regina Barzilay, kata Fathul, bersama tim yang latar belakang lintas disiplin, berhasil mengubah bingkai dalam menemukan antibiotik yang membunuh bakteri jahat. Mereka tidak mencari zat yang mempunyai karakteristik serupa dengan zat penyusun antibiotik sebelumnya.

"Pendekatan lama yang biasa digunakan adalah mencari kemiripan struktural zat. Mereka mengubah bingkai, yang berfokus pada efek zat: apakah zat tersebut membunuh bakteri? Mereka mengubah isu penemuan antibiotik, dari bersifat biologikal menjadi informasional," kata Fathul yang juga Rektor Universitas Islam Indonesia (UII).

Kata Fathul, sebuah algoritma dilatih dengan lebih dari 2.300 senyawa, dan berharap menemukan yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Model yang dihasilkan diaplikasikan pada sekitar 6.000 molekul pada sebuah basis data.

BACA JUGA : Prof Akif Khilmiyah: Tak Pernah Ada Penilaian Kecerdasan Emosional, Sosial dan Spiritual di Sekolah

Selanjutnya, model diaplikasi pada 100 juta molekul dari basis data lain. Di awal 2020, mereka akhirnya menemukan sebuah molekul pembunuh bakteri. "Namun berita di media yang muncul adalah bahwa kecerdasan buatan telah menemukan antibiotik. Ada yang salah dengan perspektif ini karena tidak menggambarkan cerita sebenarnya," tandas Fathul.

Lebih lanjut Fathul menjelaskan penemuan ini bukan kemenangan kecerdasan buatan, tetapi kesuksesan kognisi manusia yang mengubah bingkai dalam menemukan molekul pembunuh bakteri. Apresiasi seharusnya diberikan kepada kecakapan manusia, bukan kepada teknologi baru.

"Prof. Barzilay menjelaskan manusialah yang memilih senyawa, mengetahui apa yang mereka lakukan ketika memberikan material kepada model untuk dipelajari. Manusia yang mendefinisikan masalah, mendesain pendekatan, memilih molekul untuk melatih algoritma, dan memilih basis data zat untuk diteliti," jelas Fathul.

BACA JUGA : Prof Subejo : Penyuluhan Pertanian dengan TIK Jangkau Daerah Terpencil

Menurut Fathul hal tersebut menunjukkan kehebatan bingkai yang mendasari model mental (mental model). Model mental ini menjadikan dunia lebih dapat dipahami, karena memungkinkan kita melihat pola, memprediksi kejadian, dan memahami beragam kejadian di depan mata.

"Kita menggunakan dalam banyak kesempatan: mulai dari sebagai memilih sekolah, menentukan karier, membangun rumah, menjadi orang tua, dan lain-lain. Bingkai ini bisa berubah. Yang paling berbahaya adalah ketika seseorang mempunyai bingkai yang tidak membuka alternatif lain," katanya.

Fathul menjelaskan soal kekuatan bingkai telah dibahas dengan sangat apik dalam buku Framers (Cukir, Mayer-Schonberger, & de Vericourt, 2021). Ilustrasi tentang penemuan Prof Regina Barzilay ada di dalam buku ini.

Penulis buku, kata Fathul, menyatakan jika ingin menggunakan bingkai dengan baik, perlu mengaplikasikan pola pikir kausalitas (sebab-akibat), konterfaktual (membayangkan realitas yang berbeda), dan mengenali batasan-batasan. "Dalam suatu waktu, ada kalanya bingkai lama sudah tidak relevan, dan kita perlu merevisinya atau bahkan menggantinya dengan sama sekali baru. Selain itu, beragam bingkai mungkin hadir berdampingan," katanya. (*)

BACA JUGA : Kotak Infak Pintar Anti Maling Berbasis IoT, Inovasi Mahasiswa UII

Ikuti informasi penting tentang berita terkini perguruan tinggi, wisuda, hasil penelitian, pengukuhan guru besar, akreditasi, kewirausahaan mahasiswa dan berita lainnya dari JURNAL PERGURUAN TINGGI. Anda juga bisa berpartisipasi mengisi konten di JURNAL PERGURUAN TINGGI dengan mengirimkan tulisan, foto, infografis, atau pun video. Kirim tulisan Anda ke email kami: [email protected].

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image