Teknologi

Fitohormon Perkuat Tanaman Hadapi Perubahan Iklim Global

Prof Kumala Dewi saat menyampaikan pidato pengukuhan Guru Besar di UGM Yogyakarta, Kamis (28/7/2022). (foto : istimewa)

JURNAL PERGURUAN TINGGI -- Fitohormon dapat menguatkan tanaman untuk memiliki sifat fleksibilitas dan tetap tumbuh dengan baik pada berbagai faktor lingkungan tumbuh yang berbeda seperti cahaya, temperatur, kelembaban, keberadaan patogen dan sebagainya. Fitohormon sangat bermanfaat pada saat terjadi perubahan iklim global yang diprediksi akan menurunkan produktivitas tanaman.

Prof Dr Kumala Dewi M Sc St, mengungkapkan hal tersebut pada pidato pengukuhan sebagai Guru Besar pada Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM), Bidang Ilmu Fisiologi Tumbuhan di Yogyakarta, Kamis (28/7/2022). Kumala menyampaikan pidato berjudul 'Peran Fitohormon dalam Pengaturan Pertumbuhan, Perkembangan dan Adaptasi Tanaman terhadap Perubahan Iklim Global.'

BACA JUGA : Pewarna Alami Miliki Prospek Cerah di Pasaran Global

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Menurut Kumala, aplikasi hormon atau modifikasi kandungan hormon melalui teknologi mutasi atau transgenik dapat diterapkan untuk memperoleh tanaman yang mampu bertahan terhadap berbagai kondisi lingkungan dengan hasil serta kualitas nutrisi yang baik. "Karenanya pemahaman tentang metabolisme hormon pada tanaman sangat penting untuk pengembangan pendekatan fisiologis, biokimia dan bioteknologi dalam rangka penanggulangan cekaman," kata Kumala.

Kumala menjelaskan setiap tahapan dalam siklus hidup tanaman diatur oleh hormon. Setiap proses pertumbuhan dan perkembangan merefleksikan adanya interaksi beberapa hormon. Karena tanaman bersifat sessile maka tanaman akan bertahan melalui penyesuaian aktivitas biologi ketika terpapar cekaman biotik dan abiotik.

“Pada kondisi inipun hormon tumbuhan juga berperan dalam memodifikasi respon biologi untuk membentuk dan mempertahankan toleransi tanaman terhadap cekaman,” tuturnya.

BACA JUGA : Visiting Professor, Prodi Statistika UII Tingkatkan Mobilitas Internasional

Penggunaan fitohormon, kata Kumala, akan mendukung ketersediaan pangan bagi umat manusia. Pemahaman lebih lanjut tentang bagaimana informasi yang dibawa oleh hormon dapat diintegrasikan selama siklus hidup tanaman serta mekanisme molekuler yang mengatur sintesis hormon, pensinyalan serta aksi hormon masih perlu diteliti terutama terkait peran fitohormon dalam tanggapan tanaman yang mengalami perubahan iklim.

Kumala menyebutkan engineering fitohormon sangat menjanjikan bagi ahli biologi tumbuhan. Kendati begitu, masih memerlukan jalan yang panjang untuk memperoleh phytohormone-engineered crops, terutama padi, gandum dan jagung yang stabil dan memberi hasil panen yang baik untuk pemenuhan kebutuhan pangan dunia. Guna mencapai tujuan tersebut perlu banyak dilakukan penelitian terutama terkait tanggapan tanaman terhadap kombinasi cekaman di kondisi lapangan. (*)

BACA JUGA : Mahfud MD Ungkap Dua Indikator Menuju Indonesia Emas di Tahun 2045

Ikuti informasi penting tentang berita terkini perguruan tinggi, wisuda, hasil penelitian, pengukuhan guru besar, akreditasi, kewirausahaan mahasiswa dan berita lainnya dari JURNAL PERGURUAN TINGGI. Anda juga bisa berpartisipasi mengisi konten di JURNAL PERGURUAN TINGGI dengan mengirimkan tulisan, foto, infografis, atau pun video. Kirim tulisan Anda ke email kami: [email protected].

Berita Terkait

Image

Kisah Wisudawan Berprestasi UGM, Kuliah Sambil Jalani Pengobatan

Image

UGM dan 13 BUMN Kerjasama Program Magang Eksklusif Bagi Mahasiswa

Image

UGM, Perguruan Tinggi Terbanyak Tambah Guru Besar Baru

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image