Insenerator Kreasi FTI UII Efektif Lenyapkan Sampah Residu

Teknologi  
Dari kanan ke kiri : Prof Hari Purnomo, Nur Salim, dan Cholila Tamzysi, ST, MEng, Peneliti dan Dosen Program Studi Teknik Kimia, Program Sarjana FTI UII. (foto : heri purwata)

JURNAL PERGURUAN TINGGI -- Insenerator karya Fakultas Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia (FTI UII) sudah sebulan berada di Tempat Pengolahan Sampah - Reduce Reuse Recycle (TPS3R) Dusun Mantran Kulon, Desa Girirejo, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Insenerator ramah lingkungan ini ternyata sangat efektif untuk melenyapkan sampah residu berupa plastik tidak layak jual dan popok.

Kepala Seksi Pemerintahan Desa Girirejo, Nur Salim, mengungkapkan kehadiran insenerator kreasi FTI ini sangat membantu TPS3R. Selama ini, pengelola TPS3R mengalami kesulitan membuang sampah plastik yang berhologram yang tidak ada nilai jualnya. Kini sampah residu itu sudah bisa dilenyapkan dengan insenerator kreasi FTI UII tersebut.

BACA JUGA : Prodi Rekateks UII Latih Siswa SMK Muh 2 Sleman Olah Limbah Masker

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Lebih lanjut Nur Salim mengatakan insenerator tersebut baru bisa menampung 30 kilogram dan memakan waktu kurang lebih tiga jam sampai sampah tuntas terbakar. Sedang sampah residu yang dihasilkan TPS3R Desa Girirejo sebanyak tujuh kuintal. Sehingga untuk bisa melenyapkan seluruh sampah dibutuhkan insenerator yang memiliki kapasitas empat kali lipat agar bisa selesai dalam satu hari.

"Kita meminta kapasitas yang lebih besar. karena sampah kami banyak. Sehari, sampah yang mendominasi organik atau limbah sayur tiap hari tiga ton. Tetapi limbah plastik, popok kurang lebih satu ton. Sedang yang bisa dijual hanya beberapa kuintal saja. Sehingga banyak sampah yang harus dimusnahkan menggunakan insenerator karya FTI UII," kata Nur Salim.

BACA JUGA : FTI UII Bantu Insenerator Ramah Lingkungan kepada Desa Girirejo

Selanjutnya, kata Nur Salim, pengelola TPS3R Desa Girirejo diminta melakukan presentasi tentang insenerator kreasi FTI UII di hadapan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Komisi V DPR RI di Magelang, Selasa (30/8/2022). "Ketika alat ini dinilai berhasil, dari Kementerian PUPR akan pesan ke UII untuk diperbantukan di TPS3R Desa Girirejo dengan skala yang lebih besar. Tidak tertutup kemungkinan untuk TPS3R lain di wilayah Jawa Tengah," kata Nur Salim.

Menanggapi hal tersebut, Dekan FTI UII, Prof Dr Ir Hari Purnomo MT, mengatakan siap memproduksi insenerator yang memiliki kapasitas yang lebih besar. FTI UII akan menggandeng pihak ketiga untuk bisa memproduksi dalam jumlah banyak.

"FTI UII sanggup untuk membuat insenerator yang lebih besar. Kalau ada dananya, kita siap. Satu alat ini membutuhkan dana sebesar Rp 20 juta, kalau empat kali lipat berarti butuh Rp 80 juta. Bagi pemerintah uang sebanyak itu kecil. Apalagi manfaatnya bisa lebih besar," kata Hari Purnomo.

Dijelaskan Hari Purnomo, insenerator ramah lingkungan ini diinisiasi Program Studi (Prodi) Teknik Kimia. Namun ke depan akan melibatkan lima Prodi yaitu Teknik Industri, Teknik Mesin, Informatika, Teknik Elektro dan Rekayasa Tekstil.

"FTI UII berinisiatif bekerjasama dengan pemerintah Desa Ngablak Kabupaten Magelang mengembangkan Insenerator Ramah Lingkungan, sebagai wujud dari Catur Dharma Perguruan Tinggi yaitu Pendidikan, Penelitian, Pengabdian Masyarakat dan Dakwah Islamiyah," kata Hari Purnomo.

BACA JUGA : Tim Dosen dan Mahasiswa UII Implementasi Aplikasi Posyandu Plus di Kulonprogo

Cara kerja TPS3R, jelas Hari Purnomo, sampah organik diproses menjadi pupuk kompos dan sebagian diolah dengan teknologi maggot sebagai bahan pakan ternak. Sampah anorganik yang dapat dimanfaatkan ulang dikumpulkan untuk dijual kepada pengepul, sedangkan sampah residu yang terdiri dari plastik tidak layak jual dan popok dikirim ke Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Magelang.

Data sampah residu tahun 2021 menunjukkan penumpukan sampah akibat tidak adanya teknologi pengolahan jenis sampah tersebut. Di sisi lain, pihak pengelola desa sendiri menghabiskan kurang lebih Rp 1.000.000, setiap bulan untuk biaya transportasi dari desa ke kota.

"Namun sejak kehadiran insenerator ramah lingkungan, TPS3R Girirejo tidak lagi melakukan pengiriman sampah residu ke Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Magelang. Sampah residu sudah bisa dilenyapkan dengan insenerator kreasi FTI UII," kata Hari. (*)

BACA JUGA : Mahasiswa UGM Kembangkan Genteng Pintar Bertenaga Surya

Sampah residu yang tidak laku dijual dimusnahkan dengan insenerator kreasi FTI UII. (foto : heri purwata)

Ikuti informasi penting tentang berita terkini perguruan tinggi, wisuda, hasil penelitian, pengukuhan guru besar, akreditasi, kewirausahaan mahasiswa dan berita lainnya dari JURNAL PERGURUAN TINGGI. Anda juga bisa berpartisipasi mengisi konten di JURNAL PERGURUAN TINGGI dengan mengirimkan tulisan, foto, infografis, atau pun video. Kirim tulisan Anda ke email kami: [email protected].

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image