Info Kampus

UGM Tutup 15 Program Studi Diploma Tiga, Mengapa?

Dekan Sekolah Vokasi UGM saat menyampaikan pidato Dies Natalis ke 13 di Yogyakarta, Kamis (27/10/2022). (foto : istimewa)

JURNAL PERGURUAN TINGGI -- Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (SV UGM) Yogyakarta telah menutup 15 Program Studi (Prodi) Diploma Tiga (D III) dan menggantinya menjadi Program Diploma IV atau Sarjana Terapan. Proses penutupan 15 Prodi Diploma Tiga telah dilakukan tahun 2022 dan sudah disahkan oleh Senat Akademik.

"Saat ini terdapat 11 mahasiswa yang masih aktif di Diploma Tiga. Sedangkan jumlah mahasiswa aktif Sarjana Terapan atau Diploma IV berjumlah 5.231 mahasiswa,” kata Dekan Sekolah Vokasi SV UGM Dr Ir Agus Maryono dalam Puncak Dies Natalis ke-13 Sekolah Vokasi UGM, Kamis (27/10/2022).

BACA JUGA : Pranata Laboratorium Pendidikan Miliki Peran Startegis Bagi Perguruan Tinggi

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Agus Maryono menjelaskan sudah ada 21 Prodi di SV UGM yang sudah memiliki akreditasi. Sedang lulusan Sarjana Terapan, hasil tracer study selama tiga tahun terakhir menunjukkan semakin banyak alumni yang memiliki berwirausaha dan bekerja seiring dengan pembukaan Prodi Sarjana Terapan. “Jumlah alumni yang melanjutkan studi juga berangsur menurun,” kata Agus Maryono.

Lebih lanjut Agus mengatakan pada tahun 2022 ini, jumlah alumni yang mencari kerja tinggal tersisa 8,15 persen. Sedang masa tunggu untuk mendapatkan pekerjaan pertama bagi lulusan SV UGM berangsur menurun. “Rata-rata masa tunggu lulusan untuk mendapatkan pekerjaan hanya empat bulan,” katanya.

BACA JUGA : Prof Bambang Purwono: Kemosensor Eliminir Fungsi Laboratorium Analisis Kimia

Berdasarkan hasil tracer study ini, kata Agus Maryono, alumni SV UGM semakin cepat terserap di dunia kerja meskipun rata-rata mendapatkan kerja masih dalam waktu empat bulan. Namun masa tunggu lulusan didominasi pada satu bulan pertama sudah mendapatkan pekerjaan.

Sementara Rektor UGM, Prof dr Ova Emilia, M Med Ed, Sp OG(K), mengharapkan Sekolah Vokasi UGM mampu menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang profesional dalam mendukung pembangunan bangsa. Sebab di era globalisasi dengan kemajuan teknologi telah membuka peluang kerja baru, sekaligus meningkatkan persaingan kerja lebih kompetitif dengan kualifikasi SDM dan dengan daya saing yang tinggi.

Menurutnya bangsa Indonesia akan menghadapi tantangan adanya bonus demografi pada tahun 2030-2040 sehingga jumlah sumber daya manusia yang didominasi usia produktif tersebut harus dikelola oleh negara untuk disiapkan mampu bekerja dan berwirausaha. "Sekolah Vokasi sangat berperan besar. UGM berkomitmen menyiapkan SDM berkualitas serta memiliki strategi yang optimal untuk menyiapkan lulusan unggul dan terampil dalam bidangnya dengan nilai tawar yang tinggi di tingkat persaingan global,” katanya. (*)

BACA JUGA : Jurusan Arsitektur UII Gelar Konferensi Internasional EduArchsia 2022

Ikuti informasi penting tentang berita terkini perguruan tinggi, wisuda, hasil penelitian, pengukuhan guru besar, akreditasi, kewirausahaan mahasiswa dan berita lainnya dari JURNAL PERGURUAN TINGGI. Anda juga bisa berpartisipasi mengisi konten di JURNAL PERGURUAN TINGGI dengan mengirimkan tulisan, foto, infografis, atau pun video. Kirim tulisan Anda ke email kami: [email protected].

Berita Terkait

Image

Kisah Wisudawan Berprestasi UGM, Kuliah Sambil Jalani Pengobatan

Image

UGM dan 13 BUMN Kerjasama Program Magang Eksklusif Bagi Mahasiswa

Image

UGM, Perguruan Tinggi Terbanyak Tambah Guru Besar Baru

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image