Masyarakatkan Pembalut Kain, Siti Aminah Jadi Tokoh Inspiratif Nasional 2022

Info Kampus  
Siti Aminah memperlihatkan penghargaan yang baru diraihnya di ICON UCE. (foto : istimewa)

JURNAL PERGURUAN TINGGI -- Pembalut sekali pakai akan menjadi sampah residu yang tidak mudah terurai. Butuh waktu antara 200-800 tahun agar sampah pembalut tersebut bisa terdegradasi di dalam tanah atau harus dibakar dengan insenerator.

Hal itu yang mengilhami Siti Aminah MSi untuk menciptakan inovasi pembalut terbuat dari kain atau PeKa yang ramah lingkungan. Selanjutnya, Siti Aminah mensosialisasikan melalui pengabdian kepada masyarakat dan mengajari mereka cara membuatnya.

BACA JUGA : Insenerator Kreasi FTI UII Efektif Lenyapkan Sampah Residu

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

"Program pengabdian ini mengalir seperti mengikuti isu darurat iklim yang ada di dunia. Sehingga banyak sekali pesanan dan dibutuhkan penjahit. Beberapa mitra lembaga kita edukasi dan ajari menjahit pembalut kain. Mereka ada mahasiswa, suster, santri dan warga desa,” kata Siti Aminah.

Berkat pengabdian masyarakatnya, Siti Aminah yang juga Ketua Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam (PMI), Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta ini terpilih sebagai penerima penghargaan dari Kementerian Agama. Ia menjadi penerima Penghargaan Pengabdian Terbaik Tingkat Nasional, Kategori Tokoh Pengabdi Inspiratif Terbaik Ketiga.

BACA JUGA : Penyerap Limbah Laundry dari Styrofoam dan Kulit Udang

Penghargaan diserahkan pada acara The 4th International Conferenceon University-Community Engagement (ICON UCE) di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati, Cirebon, Senin-Rabu (24-26/10/2022). Selain Siti Aminah, juga ada dua orang dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) UIN Sunan Kalijaga yang meraih penghargaan.

Kedua tokoh tersebut adalah Dinik Fitri Rahajeng Pangestuti, peraih penghargaan Kategori Program Pengabdian Terbaik Ketiga, dan Nurainun Mangunsong mendapat penghargaan Kategori Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) sebagai Penyelanggara KKN Terbaik Ketiga.

Siti Aminah yang juga pendiri dan Ketua Taman Baca Masyarakat (TBM) Delima di Bantul ini mengharapkan bisa melebarkan mitra PeKa sehingga bisa menciptakan lingkungan yang bebas sampah pembalut pabrikan. "Kami akan menyebarkan isu PeKa ramah lingkungan dan best practice dalam pemberdayaan masyarakat. Adanya edukasi atau gerakan menggunakan PeKa bisa semakin merangkul masyarakat marginal," harapnya.

BACA JUGA : Prodi Rekateks UII Latih Siswa SMK Muh 2 Sleman Olah Limbah Masker

Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama, M Ali Ramdhani mengatakan, ICON UCE 2022 merupakan sarana mengoptimalkan pelaksanaan Tri Darma Perguruan Tinggi. Sebab, universitas yang baik adalah kampus yang mampu memberikan kontribusi kepada masyarakat secara luas.

"Proses pengajaran harus berbasis masyarakat, penelitian pun harus berbasis masyarakat," kata Kang Dhani, panggilan akrabnya saat memberi sambutan sekaligus membuka ICON UCE 2022 di Cirebon.

Kang Dhani menambahkan civitas akademika Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) untuk hadir di depan dalam membangun episentrum peradaban. Kehadirannya harus seperti mercusuar yang mampu menerangi masyarakat di sekitarnya. "Pengajaran dan riset PTKI harus berbasis masyarakat," tandasnya.

BACA JUGA : Tiga Dosen Kimia UII Kembangkan Fotokatalis untuk Atasi Limbah Batik

Sementara Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Prof Dr Hj Marhumah, MPd merasa bangga dan bersyukur atas prestasi yang diraih Kaprodi Pengembangan Masyarakat Islam Siti Aminah. Usaha yang luar biasa bagi Kaprodi dicapai lantaran isu lingkungan yang sudah lama diperjuangkan selama 12 tahun dan sekarang mendapat apresiasi dari Kementerian Agama Republik Indonesia.

“Kami berharap inovasi yang telah dilakukan tiada henti ini, bisa membuahkan hasil yang optimalkan. Selain itu, inovasi ini bisa disosialisasai secara massal dan lebih masif sehingga penerima manfaat dari produk ini lebih banyak lagi. Bahkan bisa jadi role model bagi mahasiswa Prodi PMI pada khususnya dan dosen pada umumnya untuk terus mengukir prestasi,” harap Marhumah. (*)

BACA JUGA : Pemberdayaan Masyarakat Jangan Terjebak pada Praktek Kapitalisasi

Dari kanan ke kiri: Siti Aminah, Nurainun Mangunsong dan Dinik Fitri Rahajeng Pangestuti. (foto : istimewa)

Ikuti informasi penting tentang berita terkini perguruan tinggi, wisuda, hasil penelitian, pengukuhan guru besar, akreditasi, kewirausahaan mahasiswa dan berita lainnya dari JURNAL PERGURUAN TINGGI. Anda juga bisa berpartisipasi mengisi konten di JURNAL PERGURUAN TINGGI dengan mengirimkan tulisan, foto, infografis, atau pun video. Kirim tulisan Anda ke email kami: [email protected].

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image