Tips Memilih Jajanan Anak Sekolah Aman dan Sehat, Ini Saran Ahli Gizi Unisa
JURNAL PERGURUAN TINGGI -- Ahli Gizi Universitas `Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta, Nor Eka Noviani, SGz, MPH mengungkapkan keprihatinannya atas kasus keracunan jajanan anak Chikbul atau Chiki Ngebul di Tasikmalaya dan Bekasi, Jawa Barat. Keracunan Chiki Ngebul ini berasal dari zat nitrogen yang terkandung dalam makanan tersebut.
Menurut Novi, penampilan Chiki Ngebul sangat menarik ketika bungkusnya dibuka akan muncul uap mengebul yang berasal dari nitrogen. Namun zat nitrogen ini sangat berbahaya bagi saluran pencernakan.
BACA JUGA : Lato-Lato Kurangi Ketergantungan Anak pada Handphone, Ini Penjelasan Psikolog UGM
Makanan yang mengandung nitrogen cair jika dikonsumsi dapat menimbulkan peradangan, luka bakar, kerusakan hingga kebocoran (perforasi/lubang) pada saluran cerna. Tanda dan gejala yang ditimbulkan mulai dari mual, pusing, sakit perut, hinga muntah darah dan kebocoran usus.
Karena itu, Novi mengimbau kepada orangtua dan guru agar memilihkan jajanan pada anak yang sehat. Sebab saat ini, banyak jajanan anak-anak dan street food dengan beragam jenis, rasa, bentuk, warna termasuk produk franchise dari brand lokal maupun impor.
"Sebagai masyarakat awam, mustahil untuk menghentikan perkembangan jajanan kekinian tersebut. Hal yang bijak dalam menyikapinya adalah bagaimana membentuk kesadaran dalam perilaku memilih jajanan yang aman dan sehat," kata Nor Eka Noviani.
Novi menyarankan bagi anak sekolah wajib untuk sarapan. Sebab sarapan merupakan prioritas untuk memenuhi kebutuhan gizi anak di pagi hari. "Jika belum tercukupi dari sarapan, maka pangan jajanan anak sekolah (PJAS) menjadi alternatif untuk memenuhi kebutuhan gizi tersebut," kata Novi.
BACA JUGA : SMART, Tips Psikolog UGM untuk Susun Resolusi Tahunan Anti Gagal, Ini Rahasianya
Dijelaskan Novi, ada empat jenis PJAS yakni makanan utama atau sepinggan,camilan (snack), minuman serta buah. PJAS yang sehat, harus memenuhi kaidah yang aman, bermutu serta bergizi yang disukai anak. Selain itu, kehalalan juga merupakan hal yang penting untuk diperhatikan.
Novi menambahkan, ada beberapa pedoman jajanan anak sekolah untuk mencapai gizi seimbang dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Di antaranya, memilih pangan yang aman, menjaga kebersihan, membaca label, membatasi makan makanan cepat saji, dan perbanyak minum air putih.
Memilih pangan aman, kata Novi, yaitu pangan yang bebas dari bahaya biologis, kimia serta benda lain. Sebaiknya, memilih pangan yang bersih, telah dimasak, tidak berbau tengik dan asam. Membeli makanan sebaiknya di tempat yang bersih, penjual yang sehat dan bersih. Makanan dipajang, disimpan dan disajikan dengan baik. "Hindari makanan dan minuman yang berwarna mencolok, rasa yang terlalu asin, manis serta asam," sarannya.
Selain itu, mencuci tangan sebelum makan dengan sabun dan air mengalir untuk menghindari kuman atau cemaran berbahaya. Membaca label dengan memperhatikan nama jenis produk, tanggal kedaluwarsa, komposisi dan gizi. "Bila berlabel dan dikemas, pilih yang memiliki nomor pendaftaran (P-IRT/MD/ML). Jika tidak berlabel, pilih kemasan dalam kondisi baik," katanya. (*)
BACA JUGA : 'KORSIMU' Inovasi Dosen UNISA, Kursi untuk Ibu Menyusui, Ini Keunggulannya
Ikuti informasi penting tentang berita terkini perguruan tinggi, wisuda, hasil penelitian, pengukuhan guru besar, akreditasi, kewirausahaan mahasiswa dan berita lainnya dari JURNAL PERGURUAN TINGGI. Anda juga bisa berpartisipasi mengisi konten di JURNAL PERGURUAN TINGGI dengan mengirimkan tulisan, foto, infografis, atau pun video. Kirim tulisan Anda ke email kami: [email protected].