Opini

Bambang Ruwanto : Program Kampus Merdeka Untungkan Mahasiswa

Bambang Ruwanto. (foto : istimewa)

JURNAL PERGURUAN TINGGI -- Program Kampus Merdeka yang dicetuskan Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, sangat menguntungkan mahasiswa. Sebab mahasiswa memiliki kesempatan seluas-luasnya untuk mengembangkan minat dan bakatnya di luar program studi yang ditekuni. Di sini, mahasiswa merdeka atas pilihan mata kuliah dan ketrampilannya.

Bambang Ruwanto MSi, Dosen Jurusan Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Yogyakarta, (FMIPA UNY) mengemukakan hal tersebut di Yogyakarta, Senin (17/4/2023). Program Kampus Merdeka yang diluncurkan Januari 2020, memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk menambah pengetahuan dan keterampilan guna mendukung kariernya. Sehingga mahasiswa dapat menimba ilmu secara langsung dari mitra terkemuka dan praktisi berkualitas unggul.

BACA JUGA : UGM Buka Program Penelusuran Bibit Unggul Bagi Daerah 3T

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

"Beberapa mata kuliah, seperti Fotografi dan Astronomi, kini sangat diminati oleh mahasiswa antar-kampus. Mahasiswa juga bisa berkolaborasi dengan mahasiswa lain kampus dalam mewujudkan programnya," kata Bambang.

Berdasarkan pengamatan Bambang, selama ini mahasiswa memilih program studi (Prodi) karena 'dipaksa' orangtuanya. Misalnya, orangtuanya berprofesi sebagai guru sehingga 'memaksa' akanya untuk memilih Prodi Kependidikan.

Sebaliknya, ada mahasiswa yang berkeinginan menjadi guru, tetapi orangtua mengharapkan anaknya bekerja di luar profesi guru. "Kebijakan Kampus Merdeka merupakan solusi untuk mahasiswa yang masih ragu-ragu terhadap program studi pilihannya," jelas Bambang.

Lebih lanjut Bambang mengatakan berdasarkan data tracer study di sejumlah perguruan tinggi menunjukkan banyak lulusan Prodi Kependidikan bekerja di luar profesi guru. "Mereka merintis bisnis di berbagai bidang. Kebijakan Kampus Merdeka memberi peluang kepada mahasiswa untuk belajar bisnis di sejumlah lembaga bisnis terkemuka," katanya.

BACA JUGA : Prodi MTI UII Hadirkan Korporat untuk Mengajar, Ini Tujuannya

Dijelaskan Bambang Ruwanto, Kampus Merdeka merupakan salah satu kebijakan pemerintah yang bertujuan mewujudkan proses pembelajaran di perguruan tinggi yang otonom dan fleksibel. Proses pembelajaran ini diharapkan mampu membekali lulusan perguruan tinggi dalam memasuki dunia kerja.

Kebijakan ini, tambah Bambang, untuk mewujudkan konsep link and match yang diinisiasi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan periode 1993-1998, Wardiman Djojonegoro. Kampus Merdeka merupakan amanat Permendikbud Nomor 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.

Dalam Permendikbud Nomor 3 Tahun 2020 Pasal 18 ayat (1) disebutkan, pemenuhan masa dan beban belajar bagi mahasiswa program sarjana atau program sarjana terapan dapat dilaksanakan dengan dua cara. Pertama, mengikuti seluruh proses pembelajaran dalam program studi pada perguruan tinggi sesuai masa dan beban belajar. Kedua, mengikuti proses pembelajaran di dalam program studi untuk memenuhi sebagian masa dan beban belajar dan sisanya mengikuti proses pembelajaran di luar program studi.

Untuk memenuhi masa dan belajar, kata Bambang, perguruan tinggi wajib memfasilitasi dengan beberapa cara. Di antaranya, pertama, paling sedikit empat semester dan paling lama sebelas semester merupakan pembelajaran di dalam program studi. Kedua, satu semester atau setara dengan 20 SKS merupakan pembelajaran di luar program studi pada perguruan tinggi yang sama. Ketiga, paling lama dua semester atau setara dengan 40 SKS merupakan (i) pembelajaran pada program studi yang sama di perguruan tinggi yang berbeda; (ii) pembelajaran pada program studi yang berbeda di perguruan tinggi yang berbeda; dan/atau (iii) pembelajaran di luar perguruan tinggi. (*)

BACA JUGA : Prodi Rekayasa Tekstil UII Dorong Mahasiswa Jadi Entrepreneurship

Ikuti informasi penting tentang berita terkini perguruan tinggi, wisuda, hasil penelitian, pengukuhan guru besar, akreditasi, kewirausahaan mahasiswa dan berita lainnya dari JURNAL PERGURUAN TINGGI. Anda juga bisa berpartisipasi mengisi konten di JURNAL PERGURUAN TINGGI dengan mengirimkan tulisan, foto, infografis, atau pun video. Kirim tulisan Anda ke email kami: [email protected].

Berita Terkait

Image

Mahasiswa UNY Manfaatkan Janggel Jagung Jadi Media Tanam Jamur

Image

Mahasiswa UNY Manfaatkan Janggel Jagung Jadi Media Tanam Jamur

Image

Mahasiswa UNY Manfaatkan Serabut Kelapa Jadi 'Kokedama' Tanaman Hias

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image