Ketidakteraturan Menumbuhkan Kreativitas dan Hasilkan Temuan Baru

Info Kampus  
Seorang wisudawati UII menerima ijazah. (foto : istimewa)

JURNAL PERGURUAN TINGGI -- Banyak orang yang tidak menyukai ketidakteraturan. Padahal di balik ketidakteraturan ada manfaat yang bisa membuat seseorang kreatif dan menemukan hal baru, serta membuat sebuah sistem menjadi kokoh dalam menghadapi kerusakan, kegagalan, dan imitasi.

Rektor Universitas Islam Indonesia (UII), Prof Fathul Wahid, ST, MSc, PhD mengemukakan hal tersebut pada Wisuda Doktor, Magister, Sarjana, dan Diploma Periode V Tahun Akademik 2022/2023 di Auditorium Abdul Kahar Mudzakkir Kampus Terpadu UII, Sabtu (27/5/2023). UII mewisuda sebanyak 687 lulusan yang terdiri dari 19 ahli madia, 586 sarjana, 78 magister, dan empat doktor.

BACA JUGA : Disrupsi Informasi Menggerus Penerbitan Buku

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Menurut Fathul Wahid, ketidakteraturan yang bermanfaat adalah ketidakteraturan yang sampai level tertentu bisa ditoleransi, selama tidak melanggar nilai-nilai mulia, ketidakadilan, kejujuran, dan kesetaraan. Sebab Ketidakteraturan memungkinkan perubahan dan adaptasi yang lebih cepat dengan biaya sedikit. Selain itu, ketidakteraturan juga membuka ruang kreativitas yang memunculkan invensi (invention) atau temuan baru.

Lebih lanjut Fahtul Wahid mengatakan ketidakteraturaan memiliki banyak manfaat, di antaranya fleksibilitas (flexibility). Penemuan solusi yang tepat guna dalam konteks sumber daya terbatas dapat terjadi karena ketidaksempurnaan ditoleransi. "Inilah yang disebut dengan workaround, solusi "mlipir" yang dibutuhkan memberikan dampak cepat, meski sering kali tidak sempurna," kata Fathul.

Dijelaskan Fathul, keteraturan memerlukan sumber daya untuk menghadirkannya. Tetapi ketidakteraturan, sebaliknya, bisa memberikan efisiensi (efficiency). "Selain itu, ketidakteraturan bisa menjadikan sebuah sistem mempunyai kekokohan (robustness) dalam menghadapi kerusakan, kegagalan, dan imitasi," kata Fathul.

BACA JUGA : Tanam 1.000 Bibit Habatussauda, Farmasi UII dan Herbangin Pecahkan Rekor MURI

Karena itu, Fathul berpesan kepada wisudawan agar selalu membuka diri dengan perspektif baru. Sebab apa yang pada awalnya seakan tidak masuk akal, bisa jadi memberikan manfaat tersembunyi dan tidak disadari.

"Saya mengajak wisudawan untuk menoleransi ketidaksempurnaan. Peradaban manusia disusun dari berjuta ketidaksempurnaan yang ditoleransi untuk saling berinteraksi. Saya yakin, jika perspektif ini diadopsi, hidup kita akan lebih berbahagia karena bisa menerima perspektif yang beragam dari manusia lain," kata Fathul.

Kata Fathul Wahid, sampai hari ini, UII telah menghasilkan lebih dari 120.000 lulusan yang sudah menebar manfaat dengan beragam peran, baik di dalam negeri maupun manca negara. "Ini adalah bagian dari sumbangsih UII untuk kemajuan bangsa dan kemanusiaan," kata Fathul Wahid. (*)

BACA JUGA : ICTOH Beri Saran Alihkan Uang Belanja Rokok untuk Makanan Bergizi

Ikuti informasi penting tentang berita terkini perguruan tinggi, wisuda, hasil penelitian, pengukuhan guru besar, akreditasi, kewirausahaan mahasiswa dan berita lainnya dari JURNAL PERGURUAN TINGGI. Anda juga bisa berpartisipasi mengisi konten di JURNAL PERGURUAN TINGGI dengan mengirimkan tulisan, foto, infografis, atau pun video. Kirim tulisan Anda ke email kami: [email protected].

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image