Membaca Keras Tingkatkan Kecerdasan dan Kecakapan Literasi Anak

Info Kampus  
Nuradi Indrawijaya mengajak anak-anak untuk membaca buku. (foto : istimewa)

JURNAL PERGURUAN TINGGI -- Ketua Gerakan Pemasyarakatan Minat Baca (GPMB) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Nuradi Indrawijaya SPd mengatakan kegiatan read aloud dapat meningkatkan kecerdasan, kelekatan, dan kecakapan literasi pada anak-anak. Read aloud atau membaca dengan keras dapat meningkatkan minat dan cinta anak-anak pada buku dan pengetahuan.

Nuradi Indrawijaya mengemukakan hal tersebut di Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Nawasena Dusun Cabeyan, Desa Bligo, Kecamatan Ngluwar, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Senin (25/9/2023). Kegiatan read aloud yang berlangsung sekitar 15 menit menandai peresmian TBM Nawasena Dusun Cabeyan yang diprakarsai mahasiswa KKNR 8351 UNY Cabeyan.

BACA JUGA : Aplikasi Funarri Karya Mahasiswa UNY untuk Cegah Pernikahan Dini

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Nuradi menjelaskan riset menunjukkan membaca lantang merupakan satu hal penting dilaksanakan orang tua. Hal ini dimaksudkan untuk membantu anak agar siap membaca dan siap belajar. “Bagaimana anda bisa berbicara, membaca dan menulis kata jika anda tidak pernah mendengar perkataannya?” tanya Nuradi Indrawijaya.

Lebih lanjut Nuradi menambahkan anak-anak menghabiskan waktu 900 jam di sekolah sedangkan di rumah 7.800 jam. Berdasarkan data minat membaca buku bagi anak usia prasekolah mencapai 100%. Selanjutnya, mengalami penurunan, saat anak kelas 4 menurun menjadi 54%, anak kelas 8 turun lagi menjadi 30%. Saat anak duduk di kelas 12 minat baca tinggal tersisa 19%.

Menurut Nuradi Indrawijaya kemampuan membaca tidak otomatis menumbuhkan minat baca. “Faktanya belajar membaca adalah proses yang kompleks dan tidak terjadi dengan sendirinya. Belajar membaca perlu perencanaan, mengajarkan bagian-bagian dari ketrampilan membaca,” katanya.

BACA JUGA : Mahasiswa UNY Ajari Ibu-ibu PKK Membuat Selai Kulit Semangka

Terampil membaca, tambah Nuradi, memerlukan koordinasi yang lancar dalam membaca kata dan memahaminya. Membaca dengan keras (read aloud) adalah aktivitas sederhana membaca nyaring untuk membacakan cerita secara terus-menerus kepada anak-anak. Hal ini akan berpengaruh pada kebiasaan mendengar, kemauan membaca, dan ketertarikan untuk bisa membaca.

Sedang Ketua Kelompok KKN UNY, Eduardus Didaktus Dagun Hatu mengatakan pendirian TBM Nawasena Dusun Cabeyan diharapkan dapat mengurangi penggunaan gadget pada anak-anak. Selanjutnya, anak-anak diharapkan banyak berkunjung ke TBM sehingga dapat meningkatkan rasa cinta pada buku dan ilmu pengetahuan.

“Semoga kehadiran TBM Nawasena ini diharapkan dapat meningkatkan kesukaan anak akan membaca buku untuk menambah ilmu” harap Edward, panggilan akrabnya.

Sementara Camat Ngluwar, Rohmad Zani, SSos mengatakan TBM Nawasena perlu mengadakan kegiatan literasi untuk anak-anak, seperti read aloud, story telling, atau bahkan literasi numerik. Kegiatan ini dilakukan sebagai pemantik masyarakat, khususnya anak-anak dalam menumbuhkan rasa kecintaannya pada TBM.

“Kita tahu TBM digunakan untuk membaca. Namun, tidak hanya itu, bisa diselingi dengan kegiatan-kegiatan lain untuk anak-anak, seperti read aloud, mewarnai, ataupun mengerjakan tugas sekolah sehingga anak-anak betah untuk datang dan membaca di TBM ini,” kata Zani. (*)

BACA JUGA : Mahasiswa KKN UNY Bantu Pasarkan Batik UMKM via Digital Marketing

Ikuti informasi penting tentang berita terkini perguruan tinggi, wisuda, hasil penelitian, pengukuhan guru besar, akreditasi, kewirausahaan mahasiswa dan berita lainnya dari JURNAL PERGURUAN TINGGI. Anda juga bisa berpartisipasi mengisi konten di JURNAL PERGURUAN TINGGI dengan mengirimkan tulisan, foto, infografis, atau pun video. Kirim tulisan Anda ke email kami: [email protected].

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image