Info Kampus

UAD Gelar Diskusi Gugah Kesadaran Hukum dan Politik Perempuan Jelang Pemilu 2024

Diskusi Aisyiyah Songsong Pemilu 2024 di Kampus UAD Yogyakarta. (foto : istimewa)

JURNAL PERGURUAN TINGGI -- Fakultas Hukum Universitas Ahmad Dahlan (FH UAD) bekerjasama dengan Majelis Hak Asasi Manusia (HAM) Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Daerah Istimewa Yogyakarta (PWA DIY) menggelar diskusi 'Aisyiyah Songsong Pemilu 2024.' Diskusi mengusung tema 'Kekuatan Kesadaran Hukum dan Politik bagi Pemilih Cerdas" dilaksanakan di Kampus UAD, Sabtu (23/9/2023).

Dekan FH UAD, Dr Megawati, SH, MHum, mengatakan penyelenggaraan diskusi ini bertujuan memberikan pengetahuan terhadap pemilih menjelang kontestasi politik tahun 2024. Hal tersebut, sesuai dengan tujuan negara yang terdapat pada Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.

BACA JUGA : Haedar Nashir : Pendidikan PTM/A Jangan Tinggalkan Kecerdasan Intelektual

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

“Harapan kita, ke depannya Pemilu ini akan melahirkan para pemimpin yang berkeadilan di negeri kita. Sehingga, keadilan dan kemakmuran dapat tercapai sesuai dengan tujuan negara yang tercantum di dalam Pembukaan UUD 1945,” kata Megawati.

Lebih lanjut, Megawati mengungkapkan keadilan yang dimaksud merupakan perbuatan yang tidak mudah dilakukan oleh setiap pemimpin. Sebab, mewujudkan keadilan harus dilakukan dengan tidak menimbang pihak mana pun yang lebih diuntungkan.

“Mewujudkan keadilan merupakan salah satu perbuatan yang memang tidak mudah. Seperti pengertiannya dalam kamus, kata adil artinya tidak berat sebelah, sepatutnya, dan tidak sewenang-wenang,” tandasnya.

BACA JUGA : Mahasiswa Biologi UAD Laksanakan Sekolah Perempuan untuk Pemberdayaan

Megawati pun berharap, diskusi ini dapat melahirkan pemimpin yang berwibawa untuk rakyat pada tahun 2024. Hal tersebut dikarenakan acara ini juga menghadirkan calon legislatif dari berbagai partai politik yang diusung oleh Muhammadiyah sebanyak 22 orang.

“Diharapkan pula pada Pemilu 2024 nanti akan melahirkan pemimpin yang berwibawa di hadapan rakyat dan menegakkan prinsip-prinsip keadilan. Hal ini agar keadilan dapat berfungsi dan selalu hidup di dalam raga, tanpa menegakkan keadilan dalam hukum akan menimbulkan penyimpangan dan penyalahgunaan pada siapa pun yang memegang kekuasaan atau kewenangan,” ujarnya.

Megawati pun membeberkan bahwa pemilihan pemimpin pada tahun 2024 akan memiliki dampak dan implikasi besar terhadap bangsa. Ia menyebut dampak itu berupa pengaruh dalam tatanan sosial dalam berkehidupan berbangsa dan bermasyarakat, sehingga dapat terhindar krisis sosial secara regional bahkan dapat berimplikasi internasional. (*)

BACA JUGA : Haedar Nashir : Mahasiswa Baru UAD Jadilah Sosok Pembaru

Ikuti informasi penting tentang berita terkini perguruan tinggi, wisuda, hasil penelitian, pengukuhan guru besar, akreditasi, kewirausahaan mahasiswa dan berita lainnya dari JURNAL PERGURUAN TINGGI. Anda juga bisa berpartisipasi mengisi konten di JURNAL PERGURUAN TINGGI dengan mengirimkan tulisan, foto, infografis, atau pun video. Kirim tulisan Anda ke email kami: [email protected].

Berita Terkait

Image

Tuan Guru Nahdlatul Wathan di Lombok Akomodasi Perempuan Jadi Pemimpin

Image

Lembayung Pecahkan Stigma Jurusan Teknik Mesin Hanya untuk Laki-laki, Perempuan Juga Bisa

Image

Perempuan Berdaya Negara akan Maju

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image