Mahasiswa UGM Latih Petani Buat Pupuk dengan Nitrobacter
JURNAL PERGURUAN TINGGI -- Tim Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) Program Hibah Bina Desa (PHBD) UGM menggelar pelatihan pembuatan pupuk menggunakan nitrobacter. Pelatihan tersebut diperuntukan bagi Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Kalurahan Banjararum, Kapanewon Kalibawang, Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Kegiatan yang berlangsung di Dusun Ngentak ini menggandeng Komunitas Petani Muda (KPM) Klaten, Jawa Tengah. Pelatihan ditujukan untuk menambah pengetahuan dan wawasan para petani sebagai bagian dari kurikulum sanggar tani muda 'Among Tani.'
BACA JUGA : Berbahan Lidah Buaya, Pupuk Baynic Inovasi Mahasiswa UII Lindungi Tanaman dari Hama
Tim PPK Ormawa PHBD Center UGM, Claudia menjelaskan kegiatan sosialisasi perbanyakan nitrobacter merupakan salah satu agenda dalam rangkaian program 'Among Tani' PPK Ormawa PHBD UGM. Kegiatan ini berfokus pada pembuatan dan pengaplikasian nitrobacter untuk sektor pertanian.
Kegiatan tersebut melibatkan masyarakat Desa Banjararum yang terdiri dari pemuda, kelompok Gapoktan, serta elemen masyarakat lain setempat. "Jadi warga tidak hanya menerima paparan materi, tetapi juga berkesempatan bisa melakukan praktek bersam apembuatan pupuk dengan Nitrobacter," kata Claudia.
Claudia menjelaskan sosialisasi diawali dengan pembukaan dan sambutan dari tokoh masyarakat setempat serta dosen pendamping, Dr Wulan Tri Astuti, SS, MA. Wulan mendorong Tim PPK Ormawa PHBD Center UGM untuk terus semangat melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat, khususnya dalam mendampingi pembuatan pupuk menggunakan nitrobacter bagi warga Banjararum, Kulonprogo.
Wulan mengharapkan ilmu yang telah dibagikan dapat dipraktikan serta memiliki manfaat luas bagi masyarakat setempat, khususnya kelompok petani muda Banjararum. Selanjutnya, pupuk tersebut dapat meningkatkan produksi pertanian masyarakat Banjararum.
BACA JUGA : Guru Besar Pertanian : Industri Benih Hortikultura Tanah Air Berkembang
Sementara perwakilan KPM Klaten, Ikhsan memberikan penjelasan peran nitrobacter sebagai pengurai dan bisa berfungsi sebagai pupuk organik. Ia juga menyampaikan pengembangan nitrobacter serta cara pembuatan Zat Pengatur Tumbuh (ZPT), Pestisida Nabati, dan Pupuk Organik Cair (POC) bisa dari bahan-bahan yang mudah didapat di lingkungan. “Nitrobacter dipilih karena mudah dalam perbanyakan serta penggunaannya. Selain itu, Nitrobacter juga terbukti ampuh mampu memperbaiki kondisi tanah sehingga pertumbuhan tanaman semakin baik," kata Ikhsan.
Ikhsan menerangkan bahan dan tahapan dalam pengembangan nitrobacter tersebut. Menurutnya, alat dan bahan yang diperlukan tergolong mudah diperoleh, antara lain jerigen plastik, pengaduk, tetes tebu, pupuk urea, kultur nitrobacter, serta air.
Sementara untuk proses perbanyakan dilakukan dengan mencampur tetes tebu dan urea dengan air, kemudian campuran tersebut dimasukkan ke dalam jerigen berisi air. Selanjutnya, larutan diaduk merata dan dimasukkan kultur bakteri yang tersedia. Seetlah itu larutan kembali diaduk dan didiamkan selama tujuh hari untuk dapat digunakan.
Masyarakat terlihat sangat antusias mengikuti pelatihan tersebut. Salah satunya diungkapkan Ketua Gapoktan Banjararum, Gino yang mengatakan bahwa perbanyakan nitrobacter merupakan sesuatu yang baru bagi masyarakat Banjararum. Oleh sebab itu, warga bersemangat mengikuti pelatihan pembuatan pupuk dengan Nitrobacter. "Proses perbanyakannya mudah dan harapannya hasil yang diperoleh dapat diterapkan petani Banjararum nantinya,” kata Gino. (*)
BACA JUGA : SDM Unggul dan Inovasi Pertanian Solusi Atasi Persoalan Pangan Global
Ikuti informasi penting tentang berita terkini perguruan tinggi, wisuda, hasil penelitian, pengukuhan guru besar, akreditasi, kewirausahaan mahasiswa dan berita lainnya dari JURNAL PERGURUAN TINGGI. Anda juga bisa berpartisipasi mengisi konten di JURNAL PERGURUAN TINGGI dengan mengirimkan tulisan, foto, infografis, atau pun video. Kirim tulisan Anda ke email kami: [email protected].