25 Kelompok Tampil di Festival Karawitan Fakultas Filsafat UGM
JURNAL PERGURUAN TINGGI -- Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada (UGM), Rabu (25/10/2023), menggelar festival karawitan di Kampus Bulaksumur. Festival karawitan merupakan salah satu rangkaian kegiatan dari peringatan puncak Dies Natalis Fakultas Filsafat UGM ke-56.
Ketua Pantia Festival Karawitan UGM, Dr Satrini mengatakan festival ini diikuti 25 kelompok karawitan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Di antaranya, kelompok karawitan internal UGM, kelompok karawitan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Kejaksaan Tinggi DIY, dan kelompok karawitan dari Pedukuhan Blotan, Desa Wedomartani, Kapanewon Ngemplak, Kabupaten Sleman.
BACA JUGA : Rektor UII : Kebudayaan Menyeimbangkan Penggunaan Otak Kiri dan Kanan
“Festival ini diadakan untuk melestarikan budaya Jawa dan mewadahi serta mengapresiasi kelompok-kelompok gamelan untuk tampil,” kata Satrini di sela-sela suara gamelan peserta festival.
Ditambahkan Sartini, festival karawitan berlangsung selama satu hari penuh dari pagi hingga malam hari. Selain festival karawitan, dalam kesempatan itu juga diselenggarakan pameran batik dan makanan tradisional.
Sementara Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian, Kerjasama & Alumni Fakultas Filsafat UGM, Dr Iva Ariani menyampaikan bahwa festival karawitan merupakan kegiatan yang rutin digelar Fakultas Filsafat UGM setiap tahun. Kegiatan ini pun mendapatkan apresiasi positif dari masyarakat yang ditunjukkan dengan semakin tingginya animo kelompok karawitan di Yogyakarta untuk mengikuti kegiatan ini.
BACA JUGA : UGM Undang Gus Mus Ikuti Festival Budaya dan Seni Rupa
“Fakultas Filsafat tahun ini bisa menggelar kembali festival karawitan dengan acara yang lebih besar dan diikuti lebih banyak peserta serta dimeriakan dengan pameran batik dan bazar kuliner nusantara,” kata Iva Ariani.
Lebih lanjut Iva mengatakan bahwa budaya di Indonesia menjadi pilar bagi pengembangan dan pendidikan budi pekerti dan memantapkan nilai-nilai kearifan lokal. Pengaruh teknologi dan arus globalisasi yang begitu kuat semakin mengikis nilai kearifan lokal masyarakat.
"Hal tersebut mendorong Fakultas Filsafat UGM yang memiliki visi mengembangkan filsafat nusantara untuk menghangatkan kembali dan melestarikan budaya Indonesia salah satunya gamelan, batik, dan lainnya. Beragam kegiatan dalam rangkaian dies natalis ini kita selenggarakan dalam upaya menguatkan nilai budaya dan kultural,” tandas Iva Ariani. (*)
BACA JUGA : Media Sosial Geser Minat Membaca Buku di Kalangan Generasi Muda
Ikuti informasi penting tentang berita terkini perguruan tinggi, wisuda, hasil penelitian, pengukuhan guru besar, akreditasi, kewirausahaan mahasiswa dan berita lainnya dari JURNAL PERGURUAN TINGGI. Anda juga bisa berpartisipasi mengisi konten di JURNAL PERGURUAN TINGGI dengan mengirimkan tulisan, foto, infografis, atau pun video. Kirim tulisan Anda ke email kami: [email protected].