Ketua Aptisi DIY : Drakor Dapat Tingkatkan Minat Prodi Arsitektur
JURNAL PERGURUAN TINGGI -- Drama Korea (Drakor) ternyata memiliki pengaruh besar terhadap peningkatan jumlah mahasiswa baru, khususnya Program Studi (Prodi) Arsitektur. Sebaliknya, pernyataan negatif pejabat publik terhadap salah satu Prodi akan menurunkan jumlah mahasiswa baru.
Hal tersebut diungkapkan Prof Fathul Wahid ST, MSc, PhD, Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) Wilayah V Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Fathul mengemukakan hal tersebut saat seminar membahas menurunnya jumlah mahasiswa baru seluruh perguruan tinggi swasta (PTS) di DIY yang sudah dialami empat tahun terakhir.
BACA JUGA : Rektor UAD : Empat Tahun Tiga Fakultas Alami Penurunan Mahasiswa Baru
Seminar tersebut bertajuk 'Breakfast Seminar Leadership and Management Development Program (LMDP), Indonesian Higher Education Leadership (iHiLead) Erasmus+' di Kampus 4 UAD Yogyakarta, Jumat (27/10/2023). Seminar ini diikuti seluruh anggota Aptisi Wilayah V Daerah Istimewa Yogyakarta.
"Saya punya cerita menarik. Boleh percaya, boleh tidak. Kawan saya Arsitek pergi ke Korea Selatan untuk melakukan kerjasama. Dia mendapatkan cerita menarik. Saat itu, peminat Prodi Arsitek itu naik luar biasa dibandingkan tahun-tahun sebelumnya," kata Fathul.
Kemudian, kata Fathul, setelah dilacak, ternyata penyebabnya pada saat itu di Korea Selatan sedang ada sebuah Drakor (Drama Korea) yang sedang populer. Tokoh Utamanya laki-laki, kaya raya, ganteng luar biasa, belum punya isteri, dan profesinya Arsitek.
"Ternyata peran Tokoh Utama Drakor itu telah mengubah pola pikir masyarakat. Boleh percaya boleh tidak, tetapi ini riil di lapangan. Ada imaginasi di masa depan bisa kaya raya karena profesi arsitektur," kata Fathul Wahid.
BACA JUGA : Rektor UAA : Pemerintah Seharusnya Dorong PTN Jadi World Class University
Menurut Fathul Wahid, peningkatan jumlah mahasiswa baru pada suatu Prodi ada yang mudah dicari penjelas, tetapi di sisi lain, ada yang susah mencari penjelasannya. "Ini tantangan. Karena mencari penjelas, kemudian ketemu dan valid, akan lebih mudah untuk memitigasi," kata Fathul.
Di sisi lain, tambah Fathul Wahid, Prodi Akuntansi mengalami penurunan akibat pernyataan negatif pejabat publik. Ada pejabat publik yang mengeluarkan pernyataan bahwa Akuntansi akan digantikan teknologi.
Kemudian Fathul Wahid mengkonfirmasi dengan kawan-kawan Association of Chartered Certified Accountants (ACCA) yang berasal dari Inggris, Singapura, Malaysia, di Jakarta, awal Agustus 2023. Ketika itu, UII dan ACCA melakukan penandatangan memorandum of understanding (MoU) untuk menghasilkan akuntan berkualitas internasional.
Ternyata, tandas Fathul Wahid, pernyataan pejabat publik itu tidak benar. Teman-teman di ACCA tidak percaya pada pendapat Profesi Akuntansi akan digantikan teknologi 100 persen. Tetapi pernyataan pejabat publik itu sudah memakan atau menggerus pola pikir publik. Ojo neng Akuntansi, akan punah.
Ini yang membuat jumlah mahasiswa baru Akuntansi menurun. "Pejabat publik seharusnya hati-hati dalam mengeluarkan pernyataan. Ini dugaan saya, tetapi buktinya sudah turun empat tahun terakhir," tandas Fathul. (*)
BACA JUGA : Ketua APTISI DIY: PTS Menghendaki PMB PTN Ditutup Akhir Juli
Ikuti informasi penting tentang berita terkini perguruan tinggi, wisuda, hasil penelitian, pengukuhan guru besar, akreditasi, kewirausahaan mahasiswa dan berita lainnya dari JURNAL PERGURUAN TINGGI. Anda juga bisa berpartisipasi mengisi konten di JURNAL PERGURUAN TINGGI dengan mengirimkan tulisan, foto, infografis, atau pun video. Kirim tulisan Anda ke email kami: [email protected].