Mahasiswa UGM: Ajaran Samin Bisa Minimalisir Konflik Pemilu
JURNAL PERGURUAN TINGGI -- Komunitas Adat Sedulur Sikep Blora, Jawa Tengah diketahui merupakan pengikut Ki Samin Suro Engkrek dan Ki Samin Surosentiko. Mereka yang menganut ajaran Kerukunan mampu mewujudkan Pemilu yang kondusif.
Sebab dalam ajaran Kerukunan terdapat falsafah 'aja seneng nerak wewalere negara (jangan senang melanggar peraturan negara)'. Falsafah tersebut mendorong mereka untuk berpartisipasi dalam Pemilu dan sebagai bentuk kepatuhan terhadap negara.
BACA JUGA : Mahasiswi UGM Ciptakan Bantal Anti Bakteri-Tungau
Itulah hasil penelitian yang dilakukan Tim Program Kreativitas Mahasiswa Riset Sosial Humaniora (PKM-RSH) Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta terhadap Komunitas Adat Sedulur Sikep Blora, Jawa Tengah dalam Pemilu. Mereka adalah Sherlly Rossa, Anisa Arum (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik), Mastri Imammusadin (Fakultas Hukum), Aulia Lianasari (Fakultas Ekonomi dan Bisnis), Ratnasiwi Ambarwati (Fakultas Ilmu Budaya). Mereka dibawah dosen pembimbing Dr R B Abdul Gaffar, SIP, MA.
“Sayangnya, nilai-nilai yang mereka anut belum terakomodasi dalam inklusivitas Pemilu saat ini yang masih berfokus pada kerentanan fisik. Padahal penerapan nilai Ajaran Kerukunan mampu meminimalisasi konflik yang mungkin terjadi pada rangkaian kegiatan Pemilu,” kata Sherlly Rossa di Yogyakarta, Selasa (6/9/2022).
Lebih lanjut Rossa menjelaskan komunitas Adat Sedulur Sikep mampu menyesuaikan diri dengan kampanye melalui audiensi ketua adat kepada masyarakat. Pramugi Prawiro Wijoyo atau kerap disapa mBah Pram selaku Ketua Paguyuban Sedulur Sikep Sambongrejo selalu bersikap netral dengan menerima semua calon yang sowan.
BACA JUGA : Mahasiswa UGM Kembangkan Genteng Pintar Bertenaga Surya
Menurut Rossa, mBah Pram dianggap mempunyai intuisi spiritual untuk menentukan preferensi siapa calon yang pantas didukung Sedulur Sikep. “Preferensi tersebut kemudian mendorong Sedulur Sikep untuk bermusyawarah secara informal menentukan pilihan Pemilu,” kata Rossa.
Selain itu, tambah Rossa, komunitas Sedulur Sikep Sambongrejo mengimplementasikan nilai-nilai mereka secara terorganisir dan sistematis. Hal ini diwujudkan dengan menolak untuk terlibat dalam kampanye.
Sedang sesepuh adat Sedulur Sikep Klopoduwur, mBah Lasiyo juga memposisikan dirinya sebagai pengayom yang netral. “Sedaya niku sedulur,” ungkap Rossa menirukan ucapan mBah Lasiyo yang menegaskan bahwa semua orang bagi Sedulur Sikep adalah saudara.
Karena semua adalah saudara, kata Rossa, maka Sedulur Sikep Klopoduwur dengan siapapun harus rukun dan harmonis sebagaimana wewaler “tresna pepadhane urip” yang dipegang teguh Sedulur Sikep. Dengan dasar ajaran Kerukunan ini, mBah Lasiyo selalu memberikan nasihat kepada para calon yang sowan untuk senantiasa berperilaku baik dan amanah bila terpilih.
BACA JUGA : Mahasiswa KKN PPM UGM Promosikan Kecamatan Plumpang, Tuban
Di samping itu, sikap mBah Lasiyo yang menerima semua ‘tamu politik’ tanpa terkecuali mampu mendorong terciptanya Pemilu yang kondusif. “Kondisi tersebut turut mendukung inklusivitas dalam demokrasi modern, khususnya tahapan kampanye dalam pemilihan umum,” katanya.
Menurut Rossa, peran mBah Pram dan mBah Lasiyo sebagai penghubung kampanye berpengaruh besar dalam menentukan jumlah suara calon yang akan diperoleh nantinya. Pendekatan yang dilakukan oleh mereka untuk mempromosikan seorang calon terbukti dapat diterima oleh Sedulur Sikep dibandingkan mekanisme kampanye pada umumnya.
“Perlu adanya redesain kampanye agar nilai-nilai yang dianut komunitas adat di Indonesia, seperti Sedulur Sikep, dapat terakomodasi. Harapannya, desain kampanye yang lebih inklusif juga mampu diterima oleh masyarakat umum untuk Pemilu berikutnya di tahun 2024,” harapnya. (*)
BACA JUGA : The Conversation Indonesia Ingin Cetak Peneliti Muda Kelas Dunia
Ikuti informasi penting tentang berita terkini perguruan tinggi, wisuda, hasil penelitian, pengukuhan guru besar, akreditasi, kewirausahaan mahasiswa dan berita lainnya dari JURNAL PERGURUAN TINGGI. Anda juga bisa berpartisipasi mengisi konten di JURNAL PERGURUAN TINGGI dengan mengirimkan tulisan, foto, infografis, atau pun video. Kirim tulisan Anda ke email kami: [email protected].