Mahasiswa KKN PPM UGM Promosikan Kecamatan Plumpang, Tuban
JURNAL PERGURUAN TINGGI -- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat Universitas Gadjah Mada (KKN-PPM UGM) menggelar Festival Selayang Plumpang. Festival ini merupakan ajang promosi budaya dan pengenalan potensi Kecamatan Plumpang, Kabupaten Tuban, Provinsi Jawa Timur.
Festival Selayang Plumpang digelar Tim Rahayuning Plumpang atau kelompok KKN PPM UGM bekerjasama dengan Pemerintah Kecamatan Plumpang, Pemerintah Desa dan Karang Taruna Desa Klotok. Kegiatan dibuka Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky, SE, di Lapangan Desa Klotok, Kecamatan Plumpang, Ahad (7/8/2022).
BACA JUGA : Kehadiran Mahasiswa KKN UGM Percepat Vaksinasi PMK di Gunungkidul
Koordinator mahasiswa KKN-PPM UGM, Candrika Ilham Wijaya mengatakan festival ini menjadi batu pijakan awal untuk mempromosikan beragam potensi yang dimiliki Kecamatan Plumpang, terutama Desa Klotok. Festival difokuskan pada tiga aspek yakni kebudayaan, ekonomi kreatif, dan pertanian di sekitar Kecamatan Plumpang.
“Kebudayaan menjadi poin penting mengingat tujuan dari diadakannya Festival Selayang Plumpang adalah untuk mengenalkan kembali budaya lokal sekaligus menampilkan potensi yang dimiliki dari Kecamatan Plumpang,” kata Candrika.
Candrika menyebutkan Kecamatan Plumpang terutama bagian selatan dikenal sebagai daerah pertanian yang maju. Salah satu desa yang memiliki potensi pertanian besar adalah Desa Klotok dengan pertanian melon yang menjadi komoditas utama pertaniannya. Festival ini merupakan semacam momentum untuk mengenalkan produk hasil olahan komoditas unggulan Kecamatan Plumpang ke masyarakat luas.
Selain potensi pertanian, lanjut Candrika, juga diadakan Festival Layang-layang dan menjadi agenda utama dari Selayang Plumpang. Festival ini dihadiri 35 pelayang yang berasal dari Kabupaten Tuban, Kabupaten Lamongan, Bojonegoro (Jawa Timur), serta Kabupaten Blora dan Rembang (Jawa Tengah).
BACA JUGA : KKN PPM UGM Bantu Kembangkan Agrowisata dan Kopi Samosir
Festival Selayang Plumpang juga diramaikan dengan deretan bazar UMKM. Bazar UMKM tersebut dihadiri perwakilan dari seluruh desa di Kecamatan Plumpang yang menampilkan berbagai produk mulai dari batik, tas pelepah pisang, hingga jamu. "Keberadaan bazar UMKM tersebut dapat menjadi sebuah ruang ekonomi untuk menyalurkan ide-ide kreatif," tandas Candrika.
Tim Rahayuning Plumpang mengharapkan festival ini bisa dilaksanakan setiap tahun secara rutin. Festival ini juga menjadi atraksi budaya yang memikat wisatawan untuk datang. "Dengan begitu, sendi-sendi ekonomi kerakyatan akan bergerak sehingga berdampak pada kesejahteraan masyarakat,” harapnya.
Bupati Tuban mengapresiasi dan berharap festival ini dapat menjadi agenda rutin nasional. "Pasalnya, festival ini memiliki potensi besar untuk menarik banyak wisatawan dari dalam maupun luar kabupaten sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat," kata Aditya Halindra. (*)
BACA JUGA : 127 Mahasiswa Dapat Pengalaman International Mobility dari Prodi Statistika UII
Ikuti informasi penting tentang berita terkini perguruan tinggi, wisuda, hasil penelitian, pengukuhan guru besar, akreditasi, kewirausahaan mahasiswa dan berita lainnya dari JURNAL PERGURUAN TINGGI. Anda juga bisa berpartisipasi mengisi konten di JURNAL PERGURUAN TINGGI dengan mengirimkan tulisan, foto, infografis, atau pun video. Kirim tulisan Anda ke email kami: [email protected].