KKN PPM UGM Bantu Kembangkan Agrowisata dan Kopi Samosir
JURNAL PERGURUAN TINGGI -- Universitas Gadjah Mada (UGM) menerjunkan 90 mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) di Kabupaten Samosir, Provinsi Sumatera Utara. Mereka menjalankan berbagai program dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) masyarakat setempat. Di antaranya, mengoptimalkan potensi Agrowisata dan Ekowisata melalui bidang pendidikan, kesehatan, sosial budaya dan peternakan yang berbasis ekonomi kreatif.
Mahasiswa yang KKN PPM 25 Juni - 13 Agustus 2022 ini diterjunkan ke tiga kecamatan yaitu Kecamatan Harian, Kecamatan Pangruruan, serta Kecamatan Sianjur Mula-Mula. Salah satu program unggulan yang dijalankan adalah peningkatan potensi kopi untuk kesejahteraan masyarakat.
BACA JUGA : Fitohormon Perkuat Tanaman Hadapi Perubahan Iklim Global
"Inovasi produk kopi Samosir menjadi salah satu program unggulan di Kecamatan Harian, Samosir untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat," kata Koordinator Mahasiswa KKN UGM Unit Harian, Ayu Wulandari kepada Rektor UGM, Prof dr Ova Emilia, MMed, Ed, SpOG (K), PhD di Kecamatan Harian, Kamis (4/8/2022).
Lebih lanjut Ayu Wulandari menjelaskan Kabupaten Samosir memiliki potensi kopi yang sangat besar, namun selama ini belum begitu dikenal masyarakat. Padahal kopi yang dibudidayakan di daerah ini memiliki cita rasa yang khas dan sangat enak. "Kopi disini itu enak, sayangnya banyak yang belum mengenalnya," kata Ayu Wulandari.
Mahasiswa KKN PPM menggandeng satu-satunya pengusaha kopi dan pemilik coffee shop di Kecamatan Harian yakni Alfian Julyanto Sihotang. Mahasiswa KKN UGM melakukan inovasi produk dan melakukan rebranding, serta membantu mengenalkan produk kopi Samosir secara lebih luas.
Ayu menjelaskan bahwa saat ini kopi Samosir telah dipasarkan di Samosir, Semarang, Jakarta, Jambi, dan Medan. Melalui kegiatan KKN ini dilakukan pemasaran secara lebih luas lagi dan menerapkan inovasi baru dalam pengemasan kopi berbentuk drip bag coffee.
“Target utama nantinya akan kita pasarkan di hotel-hotel maupun penginapan di sekitar Samosir terlebih dulu untuk mengenalkan pada masyarakat akan citra rasa kopi Samosir yang khas dan enak,” katanya.
BACA JUGA : Satu-satunya Tim Luar Eropa, Tim Bimasakti UGM Juara di Formula Student Netherlands 2022
Selain inovasi kemasan dalam bentuk drip bag coffee 15 gram, para mahasiswa KKN UGM juga membuatnya dalam bentuk bingkisan. Mereka berharap dengan inovasi kopi berbentuk drip bag cofffe dapat semakin mengangkat dan mengenalkan kopi Samosir secara lebih luas.
“Kopi yang dipasarkan di masyarakat masih dikemas secara sederhana dengan plastik biasa. Harapannya dengan inovasi pengemasan kopi dalam bentuk drip bag coffe bisa semakin mengglobalkan kopi Samosir,”paparnya.
Selain program tersebut, KKN UGM Unit Harian juga menjalankan program unggulan lain yaitu sosialisasi kesehatan gigi dan mulut, pelatihan pembuatan jerami amonisasi, edukasi perawatan diri bagi Lansia dan Balita, pembuatan sabun organik, pembuatan biopori, pembuatan web desa, pembuatan mineral blok, serta pembuatan kompos.
Sedang Alfian Julyanto Sihotang mengungkapkan saat ini ia mengelola lahan budidaya kopi seluas 20x20 meter. Ia tidak hanya menanam sendiri, tetapi juga membina lima petani kopi di Kecamatan Tambak, Samosir. Pembinaannya mulai dari persiapan, penanaman, pemeliharaan, panen, pasca panen, hingga roasting sejak tahun 2020 lalu.
“Yang saya kelola ada 20x20 meter tapi untuk yang binaan ada sekitar 3-4 hektare. Pembinaan ini dilakukan secara gratis mulai dari penyiapan hingga pasca panen,” kata Alfian.
BACA JUGA : 50 Orang Ikuti International Summer Course Fakultas Pertanian UGM
Ia mengungkapkan bahwa keberadaan kopi Samosir mendapatkan respon positif dari konsumen maupun masyarakat. Bahkan ia pun sempat mendapatkan tawaran kerja sama untuk memasok biji kopi oleh salah satu perusahaan kedai kopi besar dunia.
“Ada tawaran untuk kerja sama, tapi saya belum siap karena saat ini baru bisa memproduksi kopi Samosir dalam skala kecil di mana sekali panen baru bisa menghasilkan 1.5 ton saja,” jelas Alfian.
Mahasiswa KKN UGM Unit Pangruruan merancang sejumlah program pengabdian masyarakat dalam tema besar 'Mengukir Samosir melalui optimalisasi potensi sumber daya desa dalam mendukung perekonomian, pendidikan, dan kesehatan.' Adapun program unggulan yang dimiliki antara lain pembuatan website desa, pelatihan pembuatan pupuk, analisis kelayakan bisnis, edukasi dan revitalisasi SD, dan mimbingan belajar bahasa Inggris.
Sementara mahasiswa KKN Unit Sianjur Mula-Mula mengembangkan lima program unggulan. Salah satunya pengembangan larva lalat magot sebagai pakan ternak berkualitas unggul. Selain itu, pembuatan mineral block sebagai suplemen pakan ruminansia, pengembangan pupuk cair organik dengan memanfaatkan ember tumpuk, pembuatan peta potensi lahan boho, serta pengolahan limbah ban bekas. (*)
BACA JUGA : UGM dan Kirikkale University Turki Jalin Kerjasama
Ikuti informasi penting tentang berita terkini perguruan tinggi, wisuda, hasil penelitian, pengukuhan guru besar, akreditasi, kewirausahaan mahasiswa dan berita lainnya dari JURNAL PERGURUAN TINGGI. Anda juga bisa berpartisipasi mengisi konten di JURNAL PERGURUAN TINGGI dengan mengirimkan tulisan, foto, infografis, atau pun video. Kirim tulisan Anda ke email kami: [email protected].