Prof Budi Hartono: Kompetensi Manajer Proyek Tentukan Keberhasilan Startup

Info Kampus  
Prof Budi Hartono saat menyampaikan pidato pengukuhan sebagai Guru Besar di UGM. (foto : istimewa)

JURNAL PERGURUAN TINGGI -- Kompetensi manajer proyek sangat menentukan keberhasilan pengelolaan proyek pada perusahaan startup atau rintisan. Berdasarkan hasil penelitiannya terhadap 102 tim proyek dari 68 perusahaan rintisan di tujuh kota besar di Indonesia ditemukan tingkat keberagaman kerja memiliki korelasi positif terhadap konflik profesional.

Prof Ir Budi Hartono ST, MPM, PhD, ASEAN.Eng mengemukakan hal tersebut pada pidato pengukuhan sebagai Guru Besar dalam bidang Teknik Industri pada Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, di ruang Balai Senat, Gedung Pusat, Kampus UGM, Selasa (4/10/2022). Dosen Departemen Teknik Mesin dan Industri, Fakultas Teknik UGM ini menyampaikan pidato pengukuhan berjudul 'Perspektif Sistem dalam Pengelolaan Proyek.'

BACA JUGA : Hasil Penelitian Dosen UNY, Serat Rami Bisa Jadi Bahan Anti Peluru

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Lebih lanjut Prof Budi Hartono menyampaikan kompetensi kepemimpinan manajer proyek sangat dibutuhkan dalam pengelolaan sebuah proyek. Karena itu, perusahaan startup perlu memilih manajer proyek dengan basis profil kompetensi. Selain itu, kepemimpinan yang cocok dan perlunya fasilitasi pengembangan sistem karier di proyek dengan basis kompetensi untuk meminimalkan fenomena project managers by accident.

Menurut Prof Budi Hartono, dalam berbagai kasus megaproyek di Indonesia, manajer proyek juga dihadapkan pada tiga aspek kompleksitas proyek secara sekaligus yakni kompleksitas struktural, kompleksitas ketidakpastian dan kompleksitas sosial dan politik. Untuk itu, manajer proyek perlu mengembangkan kemampuan dan keterampilan agar dapat mengenali dan mengidentifikasi aspek kompleksitas yang dominan pada setiap tahapan proyek.

“Hal yang perlu dilakukan adalah dengan melaksanakan ketiga strategi manajemen kompleksitas, atau menggeser satu strategi ke strategi yang lain serta bisa menggabungkan dua atau tiga strategi sekaligus yang disesuaikan dengan dinamika proyek,” terangnya.

BACA JUGA : Suparman, Satu-satunya Profesor Ilmu Matematika Terapan di LLDikti DIY

Dalam pengelolaan proyek, kata Budi Hartono, tim manajemen puncak organisasi perlu menyadari dan mengantisipasi adanya dinamika dan potensi konflik pada tim yang disebabkan komposisi anggota tim proyek. Sebab keberagaman anggota dari sebuah tim diyakini memiliki pengaruh terhadap kinerja proyek.

“Dengan kata lain makin bervariasi anggota sebuah tim proyek pada perusahaan dari sisi keilmuan, profesi dan pengalaman kerja maka makin tinggi benturan cara pandang profesional dalam menanggapi suatu permasalahan di perusahaan,” kata Budi.

Berdasarkan penelitiannya, sebagian besar tim proyek perusahaan rintisan di Indonesia didominasi anggota tim yang baru lulus kuliah sehingga minim pengalaman yang diperoleh di luar bangku kuliah. “Kurangnya pengalaman unik di luar kuliah dapat menjadi penghalang bagi anggota tim untuk menyumbang pengayaan sudut pandang dan metodologi saat pelaksanaan tugas,” katanya.

Selain itu, tambah Budi Hartono, sebagian besar anak muda di perusahaan rintisan diketahui belum memiliki jejaring yang cukup. Sehingga mereka belum bisa memberikan masukan dan solusi permasalahan secara multiperspektif. (*)

BACA JUGA : Rully Charitas Profesor Termuda di LLDikti V DIY

Ikuti informasi penting tentang berita terkini perguruan tinggi, wisuda, hasil penelitian, pengukuhan guru besar, akreditasi, kewirausahaan mahasiswa dan berita lainnya dari JURNAL PERGURUAN TINGGI. Anda juga bisa berpartisipasi mengisi konten di JURNAL PERGURUAN TINGGI dengan mengirimkan tulisan, foto, infografis, atau pun video. Kirim tulisan Anda ke email kami: [email protected].

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image