'KLINIKOO Dental Scanning,' Aplikasi Deteksi Dini Kesehatan Gigi, Inovasi FT UGM, Silakan Coba
JURNAL PERGURUAN TINGGI -- Tim Riset Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil mengembangkan aplikasi 'KLINIKOO Dental Scanning.' Aplikasi ini dapat mendeteksi dini kerusakan gigi sehingga dapat meminimalisir penyakit gigi di masyarakat.
Tim riset yang dipimpin Dr Eng Igi Ardiyanto, ST, M Eng ini bekerjasama dengan PT Ceria Inovasi Internasional (KLINIKOO). Aplikasi ini memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) untuk mengetahui adanya lubang gigi berdasarkan pada foto gigi. Foto gigi tersebut dianalisis menggunakan kecerdasan buatan yang telah dikembangkan tim riset.
BACA JUGA : Metode SIFT Permudah Identifikasi Pelaku Kejahatan yang Terekam CCTV, Keren!
"Kami melakukan riset dengan teknologi computer vision dan machine learning serta mengembangkan algoritma AI yang mampu menganalisis gambar gigi dan mendeteksi keberadaan lubang gigi dari foto gigi tersebut. Seperti layaknya dilakukan seorang dokter gigi," Igi kepada wartawan di Ruang Fortakgama UGM Yogyakarta, Jumat (23/12/2022).
Dijelaskan Igi, riset dan pengembangan ini diinisasi sejak tahun 2021 lalu. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2018, lebih dari separuh penduduk Indonesia mengalami masalah gigi, hanya sekitar 7 persen anak di Indonesia yang terbebas dari penyakit gigi berlubang (karies).
Data lain, hanya sekitar 10 persen penduduk Indonesia yang mengakses layanan kesehatan gigi. Hal itu antara lain dikarenakan masyarakat belum menyadari adanya masalah kesehatan gigi dan mulutnya.
BACA JUGA : Motor Listrik Konversi, Inovasi Mahasiswa UII, Sabet Dua Gelar Juara di Lomba PLN ICE 2022
Alasan itulah, memunculkan program Joint Research Internship antara Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi (DTETI) FT UGM, Toyohashi University of Technology, Jepang, dan KLINIKOO. Program tersebut menghasilkan prototipe dasar teknologi prediksi masalah gigi berdasarkan foto gigi, meskipun dengan akurasi yang terbatas.
Selanjutnya, tambah Igi, dukungan Matching Fund Kedaireka 2022 Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset Teknologi (Kemendikbudristek), riset dan pengembangan tersebut menjadi lebih intensif. Jumlah data gigi jauh lebih banyak hingga mencapai 10.000 foto gigi.
"Algoritma AI dan jumlah data yang cukup besar meningkatkan akurasi yang lebih baik. Bisa diperoleh hasil riset yang baik. Aplikasi kecerdasan buatan untuk deteksi lubang gigi berdasar foto dengan akurasi lebih dari 80 persen," tandas Igi.
Saat ini, kata Igi, aplikasi 'KLINIKOO Dental Scanning' masih dalam tahap uji coba. Namun masyarakat sudah bisa menggunakan secara gratis dengan mengaksesnya melalui tautan https://ugm.id/klinikoo. "Dalam waktu dekat aplikasi ini juga akan segera dirilis di Google Play Store," kata Igi.
BACA JUGA : Bahan Ajar e-Learning Selama Pandemi Covid-19 Belum Memuaskan Mahasiswa, Mengapa?
Sedang CEO KLINIKOO, M Andy Zaky mengharapkan kehadiran aplikasi ini bisa memudahkan masyarakat untuk melakukan deteksi dini kesehatan gigi. Sehingga masyarakat dapat segera mendapat perawatan terbaik untuk menangani masalah kesehatan giginya. “Kami mengundang masyarakat turut mencoba aplikasi versi awal ini dan memberikan saran untuk kami terus melakukan perbaikan,” harap Andy.
Sementara Dirjen Dikti Kemdikbudristek, Prof Nizam mengapresiasi Fakultas Teknik UGM yang berkolaborasi dengan bidang keilmuan lain. Khususya, mengembangkan aplikasi bidang kesehatan menggunakan kecerdasan buatan.
"Aplikasi ini sangat membantu manusia dalam melakukan pengolahan data yang besar dan referensi informasi yang tersembunyi di berbagai hal. Semoga aplikasi yang telah dikembangkan dapat membantu masyarakat terutama dalam mendeteksi lubang gigi," harap Nizam. (*)
BACA JUGA : Aplikasi 'Katakan', Bantu Orang Bergangguan Visual Kenali Lingkungan, Ini Cara Menggunakannya
Ikuti informasi penting tentang berita terkini perguruan tinggi, wisuda, hasil penelitian, pengukuhan guru besar, akreditasi, kewirausahaan mahasiswa dan berita lainnya dari JURNAL PERGURUAN TINGGI. Anda juga bisa berpartisipasi mengisi konten di JURNAL PERGURUAN TINGGI dengan mengirimkan tulisan, foto, infografis, atau pun video. Kirim tulisan Anda ke email kami: [email protected].