UGM Digandeng Pemprov Banten untuk Kembangkan Desa, Ini Tujuannya
JURNAL PERGURUAN TINGGI -- Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta digandeng Provinsi Banten untuk mengembangkan desa agar ekonomi masyarakat pedesaan meningkat. UGM diharapkan dapat membawa program-program pemberdayaan yang telah diterapkan pada masyarakat pedesaan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ke Provinsi Banten.
Dijelaskan M Tranggono, Pejabat Sekretaris Daerah Provinsi Banten, UGM telah berhasil mengembangkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Yogyakarta. Upaya tersebut telah menghasilkan desa mandiri melalui pengembangan pariwisata atau Desa Wisata yang dapat meningkatkan perekonomian warga.
BACA JUGA : UGM dan Pemkab Serang Kolaborasi Bangkitkan Wisata Religi Tanara, Ini Potensinya
"Banten punya potensi yang sama dengan Yogyakarta. Banyak potensi wisata yang bisa dikembangkan dan harapannya ada pemikiran dari UGM yang bisa terapkan di Banten,” kata Tranggrono saat menerima kunjungan Rombongan Senat Akademik (SA) UGM di Kantor Sekda Provinsi Banten, Kamis (12/1/2023).
Rombongan UGM terdiri Ketua Senat Akademik, Prof Dr Sulistiowati, SH, MHum; Sekretaris Dr Ir Endy Suwondo, DEA; Ketua Komisi II SA UGM, Prof Dr Suratman, MSc; Sekretaris Komisi II SA UGM, Prof Ir Tarcicius Yoyok Wahyu Subroto, MEng, PhD, IPU; dan Direktur Pengabdian Kepada Masyarakat UGM, Dr dr Rustamadji MKes.
Potensi lain, lanjut Tranggono, perdagangan karbon. Banten memiliki hutan bakau atau mangrove yang potensial untuk menghasilkan kredit karbon. Potensi ini dapat ditransaksikan ke tingkat global dalam mendukung pencapaian target penurunan emisi global.
Pemprov Banten terus berupaya rehabilitasi kawasan hutan bakau untuk mendukung penurunan emisi, mencegah abrasi, serta degradasi ekosistem. Namun upaya ini dinilainya belum optimal. Karena itu, Tranggono berharap kedepan UGM mampu membantu upaya rehabilitasi mangrove secara merata. “Kami juga memiliki isu terkait peningkatan dan pengembangan SDM (sumber daya manusia ),” kata Tranggono.
BACA JUGA : Fakultas Biologi UGM dan PAI Berbagi Kiat Sukses Bisnis Anggrek, Ini Rahasianya
Tranggono berharap kehadiran perguruan tinggi, dalam hal ini UGM mampu memberikan warna bagi pembangunan dan pengembangan Provinsi Banten. Tranggono juga berharap setelah pertemuan ini ada tindak lanjut seperti Focus Group Discussion (FGD) lebih mendalam untuk membahas isu-isu strategis di Banten. Selanjutnya disepakati dalam memorandum of understanding (MoU) serta perjanjian kerjasama.
Sementara Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Pengabdian Masyarakat dan Alumni UGM, Dr Arie Sudjito, SSos, MSi mengatakan UGM memiliki komitmen kuat untuk terus bermitra dengan berbagai pihak dalam upaya mengatasi berbagai persoalan bangsa. “Kami menyambut baik kolaborasi dengan Provinsi Banten. Karena kolaborasi itu sangat diperlukan. Sebelumnya pengembangan kerja sama telah dilaksanakan melalui Kabupaten Serang,” kata Arie Sudjito.
Arie menambahkan kunci kerjasama adalah bagaimana kolaborasi dijabarkan di beberapa aspek mampu membantu menstimulasi tumbuhnya kebijakan-kebijakan strategis di Banten. Menurutnya Provinsi Banten memiliki potensi yang luar biasa besar dan bisa dikembangkan melalui kolaborasi.
“Potensi di Banten luar biasa dan butuh sentuhan kolaborasi. Kalau mau mengembangkan desa, UGM memiliki dosen dan mahasiswa yang bisa digerakkan dalam kerangka pengembangan itu termasuk kerja sama dalam mendorong transformasi,” kata Arie. (*)
BACA JUGA : Dosen UNU dan UII Berkolaborasi Bantu Pengusaha Batik Miliki HaKI, Ini Tujuannya
Ikuti informasi penting tentang berita terkini perguruan tinggi, wisuda, hasil penelitian, pengukuhan guru besar, akreditasi, kewirausahaan mahasiswa dan berita lainnya dari JURNAL PERGURUAN TINGGI. Anda juga bisa berpartisipasi mengisi konten di JURNAL PERGURUAN TINGGI dengan mengirimkan tulisan, foto, infografis, atau pun video. Kirim tulisan Anda ke email kami: [email protected].