Teknologi

Accessive.id, Aplikasi Karya Mahasiswa UGM Permudah Disabilitas Beraktivitas

Muhammad Faqih Husaen memberikan penjelasan kepada wartawan tentang aplikasi accessive.id. (foto : istimewa)

JURNAL PERGURUAN TINGGI -- Accessive.id, aplikasi karya tiga mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) menyediakan informasi tempat-tempat yang memiliki aksesibilitas bagi penyandang disabilitas seperti disabilitas fisik, Lansia, orang sakit maupun khalayak lainnya. Sehingga para penyandang disabilitas dapat merencanakan tempat yang akan dikunjungi dengan mudah.

“Kami mengembangkan aplikasi ini untuk memfasilitasi mobilitas disabilitas sehingga bisa merencanakan tempat yang dikunjungi dengan lebih mudah. Tak hanya membantu disabilitas saja, tetapi aplikasi ini juga membantu orang yang memiliki kelemahan fisik seperti ibu hamil, lansia, maupun orang sakit,” kata Muhammad Faqih Husaen, pengembang aplikasi Accessive.id saat bincang-bincang dengan wartawan di Ruang Fortakgama UGM, Senin (30/1/2023).

BACA JUGA : Aplikasi S-POND, Detektor Kualitas Air Kolam untuk Hindari Kematian Massal Ikan, Inovasi Mahasiswa UGM

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Muhammad Faqih Husaen merupakan mahasiswa Ilmu Komputer Fakultas Matemtika Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UGM. Pengembangan aplikasi ini bersama Bima Indra Permana (Magister Manajemen UGM) dan Gaksa Gantara (alumnus Sekolah Vokasi UGM). Pengembangan dilakukan dengan pendanaan dari program 1000 Startup Digital Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).

Dijelaskan Faqih, pengembangan aplikasi ini berawal dari kondisi dirinya dan almarhum kakaknya yang merupakan disabilitas daksa. Ia dan sang kakak memiliki keterbatasan gerak karena menderita duchenne muscular dystrophy (DMD). Pengembangkan aplikasi Accessive.id ini sejak tahun 2020 lalu.

Penyakit itu menyebabkan Faqih, kakaknya dan penderita lainnya mengalami penurunan fungsi otot sehingga mengalami kelumpuhan kaki. Kondisi tersebut menginspirasinya untuk membuat aplikasi yang dapat membantunya dan para penyandang disabilitas dalam mengakses infromasi layanan yang ramah disabilitas.

“Latar belakang pengembangan aplikasi ini dari kondisi pribadi sebagai penyandang disabilitas daksa sering menemui tempat yang tidak aksesibel serta tidak ada fasilitas bagi penyandang disabilitas. Tidak adanya fasilitas dan akses bagi disabilitas ini membatasi aktivitas disabilitas,” jelas Faqih.

BACA JUGA : Aplikasi 'Katakan', Bantu Orang Bergangguan Visual Kenali Lingkungan, Ini Cara Menggunakannya

Pria asal Turi, Sleman ini menyebutkan saat ini aplikasi masih berada dalam tahapan beta testing. Namun masyarakat sudah bisa mengakses aplikasi ini melalui playstore secara gratis.

Accessive.id, jelas Faqih, memiliki empat fitur utama yakni pencarian tempat, detail aksesibilitas tempat, ulasan, serta open collaborative platform. Melalui fitur pencarian tempat, pengguna dapat menelusuri tempat melalui maps maupun list.

Kemudian melalui fitur detail aksesibilitas, pengguna bisa melihat informasi yang tersedia di suatu tempat seperti fasilitas ram, deskripsi audio dan fasilitas lainnya untuk semua disabilitas, lansia, serta kelemahan fisik lainnya. Sedang fitur ulasan menyediakan tempat bagi penggunan untuk bercerita dan membagikan pengalaman tempat-tempat yang telah dikunjungi.

Fitur open collaborative platform memberikan kesempatan bagi pengguna untuk membantu menambahkan berbagai informasi layanan disabilitas yang dimiliki suatu tempat. “Data yang berhasil dikumpulkan ada 80 informasi tempat yang ada di DIY seperti kampus, tempat makan, hotel, stasiun, tempat ibdah dan lainnya. Kami pun akan terus menambah informasi tempat lainnya,” tambah Bima.

Bima mengatakan selain untuk membantu penyandang disabilitas dalam mendapatkan informasi terkait fasilitas bagi disabilitas, pengembangan aplikasi ini juga diharapkan bisa meningkatkan kesadaran masyarakat untuk bisa lebih peka terhadap kebutuhan penyandang disabilitas. Salah satunya dengan menyediakan fasilitas ramah disabilitas.

Aplikasi ini terpilih sebagai wakil Indonesia untuk berkompetisi di ajang Bangkok International Intellectual Property, Invention, Innovation and Technology Exposition (IPITEx), Thailand, Kamis-Senin (2-6/2/2023). IPITEx merupakan kegiatan pameran invensi sekaligus kompetisi yang mempertemukan para inventor dan peneliti dari berbagai negara dunia untuk memamerkan ide maupun produk baru kepada produsen, investor dan masyarakat luas. (*)

BACA JUGA : 'KLINIKOO Dental Scanning,' Aplikasi Deteksi Dini Kesehatan Gigi, Inovasi FT UGM, Silakan Coba

Ikuti informasi penting tentang berita terkini perguruan tinggi, wisuda, hasil penelitian, pengukuhan guru besar, akreditasi, kewirausahaan mahasiswa dan berita lainnya dari JURNAL PERGURUAN TINGGI. Anda juga bisa berpartisipasi mengisi konten di JURNAL PERGURUAN TINGGI dengan mengirimkan tulisan, foto, infografis, atau pun video. Kirim tulisan Anda ke email kami: [email protected].

Berita Terkait

Image

Kisah Wisudawan Berprestasi UGM, Kuliah Sambil Jalani Pengobatan

Image

UGM dan 13 BUMN Kerjasama Program Magang Eksklusif Bagi Mahasiswa

Image

UGM, Perguruan Tinggi Terbanyak Tambah Guru Besar Baru

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image