UGM dan Beberapa PTN Bangun Kolaborasi Riset Internasional Ukicis dan Prime
JURNAL PERGURUAN TINGGI -- Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta bersama beberapa perguruan tinggi negeri (PTN) melakukan kolaborasi riset internasional dengan beberapa perguruan tinggi di Australia dan Inggris. Kerjasama ini berupa program riset inovatif produktif bertajuk United Kingdom (UK)-Indonesia Consortium for Interdisciplinary Science (Ukicis) dan Partnership in Research Indonesia and Melbourne (Prime).
Selain UGM, PTN yang tergabung dalam kerjasama ini di antaranya, Universitas Indonesia (UI) Jakarta, Institut Teknologi Bandung (ITB) Bandung, Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya, dan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya. Kerja sama riset ini diharapkan bisa mendorong publikasi internasional dan meningkatkan reputasi internasional perguruan tinggi Indonesia.
BACA JUGA : Eric Jones : Kerjasama NIU-UWM untuk Aktualisasi Kemitraan Intelektual dan Pemimpin, Ini Sejarahnya
Kerjasama tersebut terungkap dalam simposium internasional tentang program Ukicis dan Prime di Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada, Selasa (28/3/2023). Simposium internasional ini mengangkat tema Mendorong Penelitian Unggulan Melalui Keterlibatan Global.
Wakil Rektor Bidang Penelitian, Pengembangan Usaha dan Kerjasama UGM, Ignatius Susatyo Wijoyo, MM mengatakan kolaborasi internasional ini melibatkan banyak pakar yang mewakili peneliti dari berbagai di Indonesia, Australia, dan Inggris. Kerjasama ini diharapkan bisa mendorong kemajuan ilmu pengetahuan dan inovasi teknologi.
"Berbagai pengalaman peneliti dari tiga negara yang berbeda menjadi kunci kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah berbagi dan atau transfer pengetahuan dan jaringan. Saya percaya bahwa forum ini akan berfungsi sebagai platform untuk bertukar ide di antara para peserta, yang akan mempromosikan penelitian lebih lanjut dan kolaborasi studi yang mengarah pada inovasi teknologi," kata Susatyo Wijoyo.
BACA JUGA : UAD Kerjasama The SEA-Teacher Student Exchange dengan 11 Perguruan Tinggi Tiga Negara
Susatyo Wijoyo menambahkan Fakultas Teknik UGM dapat memberikan kontribusi besar dalam kegiatan Ukicis dan Prime ini sebagai salah satu pemimpin di bidang keinsinyuran. Mereka akan bekerjasama dengan mitra universitas dalam mengembangkan penelitian di bidang energi, kota pintar, lingkungan dan biomaterial.
"Saya yakin bahwa simposium internasional tentang program prime dan ukicis akan memberikan hasil yang bermanfaat dan meletakkan dasar yang kuat untuk kerjasama penelitian dan pengembangan di masa depan antara universitas di Indonesia, Australia dan Inggris," kata Susatyo.
Sedang Direktur SDM Dikti Kemendikbud Ristek RI, Dr Sofwan Effendi, mengatakan kolaborasi riset internasional ini akan mendorong pengembangan SDM dan inovasi riset di Tanah Air. Menurutnya kultur riset dan inovasi Indonesia saat ini tertinggal jauh dibanding dari negara tetangga di Asia Tenggara.
Sofwan Effendi menyebutkan Global Innovation Index atau indeks inovasi global Indonesia saat ini berada di peringkat 75 dari 132 negara. "Masih kalah jauh dari Thailand dan Malaysia apalagi Singapura," tandas Sofwan Effendi.
BACA JUGA : Jurusan Arsitektur UII Gelar Konferensi Internasional EduArchsia 2022
Sementara Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi Universitas Indonesia (UI) drg Nurtami, SpOF (K), PhD mengatakan kolaborasi internasional di bidang riset dan pendidikan antara peneliti Indonesia dan peneliti dari Australia serta Inggris bisa menguatkan rekognisi internasional. "Kerja sama pendidikan dan riset ini bisa membawa dampak bagi penguatan posisi perguruan tinggi di tingkat internasional," kata Nurtami.
Dalam simposium ini, para peneliti menyampaikan beberapa hasil riset di bidang kesehatan dan sosial humaniora berkolaborasi dengan peneliti dari Australia. Salah satu hasil peneliti di bidang kesehatan yang dipresentasikan yakni hasil riset kolaborasi antara UI, UGM, Unair dan Universitas Melbourne tentang penguatan layanan perawatan primer ramah remaja dan dewasa muda dalam rangka meningkatkan promosi kesehatan di lingkungan kampus.
Anggota tim peneliti, dr Indah Suci Widyahening, MSc, PhD, dari Fakultas Kedokteran UI, mengatakan penelitian ini dilatarbelakangi atas persoalan kesehatan yang ditemukan di lingkungan kampus. Ada lebih dari 30 persen mahasiswa baru UI mengalami kelebihan berat badan dan obesitas, bahkan lebih dari 25 persen memiliki riwayat tekanan darah tinggi.
"Selain itu, lebih dari 50 % lulusan UGM di salah satu fakultas teridentifikasi mengalami gangguan kesehatan saat mengikuti proses seleksi kerja di Badan Usaha Milik Negara (BUMN)," kata Indah. (*)
BACA JUGA : UII dan Research Synergy Foundation Gelar Konferensi Internasional Lingkungan Hidup
Ikuti informasi penting tentang berita terkini perguruan tinggi, wisuda, hasil penelitian, pengukuhan guru besar, akreditasi, kewirausahaan mahasiswa dan berita lainnya dari JURNAL PERGURUAN TINGGI. Anda juga bisa berpartisipasi mengisi konten di JURNAL PERGURUAN TINGGI dengan mengirimkan tulisan, foto, infografis, atau pun video. Kirim tulisan Anda ke email kami: [email protected].