Universal Design for Learning, Permudah Disabilitas Selesaikan Pendidikan Tinggi
JURNAL PERGURUAN TINGGI -- Saat ini penyandang disabilitas masih kesulitan dalam menyelesaikan pendidikan tinggi. Hal ini disebabkan adanya sikap sivitas akademik terhadap penyandang disabilitas, budaya akademik yang diskriminatif, dan rendahnya kompetensi pedagogik dosen dalam mengakomodir mahasiswa disabilitas.
Menyadari kendala tersebut Tim dosen Departemen Pendidikan Luar Biasa Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi Universitas Negeri Yogyakarta (FIPP UNY) menggelar workshop implementasi Universal Design for Learning (UDL) di perguruan tinggi. Workshop yang diselenggarakan Kamis-Jumat (11-12/5/2023) di Yogyakarta ini, bertujuan meningkatkan kesadaran dosen mengenai penyandang disabilitas di perguruan tinggi.
BACA JUGA : Jumlah Mahasiswa Terus Meningkat, UAD Bangun Gedung Kampus I Unit B
"Workshop juga dimaksudkan untuk meningkatkan kompetensi akademik dosen dalam merancang dan mengimplementasikan pedagogi inklusif melalui penerapan kerangka Universal Design for Learning (UDL)," kata Fasilitator Workshop UDL, Nur Azizah, MEd, PhD.
UDL, tambah Nur Azizah, fokus pada perubahan mindset dari 'disabled student' ke 'disabled curriculum.' UDL membantu dosen mendesain tujuan pembelajaran, materi, metode, dan penilaian yang dapat disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa yang beragam. "UDL meyakini bahwa keberagaman mahasiswa berpengaruh kepada apa yang akan dipelajari, bagaimana mereka belajar, dan kenapa mereka belajar," kata Nur Azizah.
Dijelaskan Nur Azizah, UDL menyediakan serangkaian saran konkrit yang dapat diterapkan pada setiap komponen pembelajaran untuk memastikan semua mahasiswa dapat mengakses dan berpartisipasi dalam kesempatan belajar yang bermakna. "Pandangan atau pendapat dalam berita ini murni merupakan pendapat pribadi para penulis, dan tidak serta-merta menggambarkan pandangan Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Australia (DFAT), Kedutaan Besar Australia, Australia Awards dan Australia Global Alumni di Indonesia," jelasnya.
Workshop, kata Nur Azizah, mendapat pendanaan dari Pemerintah Australia melalui Skema Hibah Alumni (Alumni Grant Scheme/AGS) Tahun 2022. Pendanaan ini diadministrasikan Australia Awards di Indonesia (AAI) dan program 2022 Alumni Engagement Innovation Fund (AEIF) serta didukung Kedutaan Amerika Serikat.
BACA JUGA : UAD Fokuskan Realisasi Kerjasama dengan Perguruan Tinggi Mitra
Workshop dihadiri 50 peserta luar jaringan (Luring) dan diikuti 36 peserta melalui virtual atau dalam jaringan (Daring). Mereka berasal dari 26 universitas yaitu UNY, ISI, UST, UNJ, Universitas PGRI Adibuana Surabaya, Universitas PGRI Yogyakarta, UNINUS, UNS, Universitas Mercubuana Yogyakarta, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, UGM, USD, Universitas Aisyiah Yogyakarta, UPI, Bina Nusantara, Universitas Bengkulu, Universitas Pamulang, UNP, UNU Yogyakarta, UNU Sumatera Utara, UI, IKIP Siliwangi, UNIMMA, Universitas Riau, UNNES, UAD, UMY.
Workshop dibuka Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Keuangan UNY Prof Dr Lantip Diat Prasdojo MPd. Sedang fasilitator kegiatan, Nur Azizah, Pujaningsih MPd, Ed D, dan Alies Poetri Lintangsari MSi.
"Kegiatan workshop ini akan dilanjutkan dengan mentoring dan UDL Summit pada bulan Juli 2023 mendatang. Menurut rencana melibatkan Prof Dr David Evans, partner dari The University of Sydney, Australia dan Dr Frederic Fovet, partner dari Royal Roads University, Canada," kata Nur Azizah.
Pendidikan tinggi merupakan salah satu dari faktor yang signifikan dalam memperoleh pekerjaan dan karir yang pada akhirnya mengarah pada kualitas hidup lebih baik. Partisipasi penyandang disabilitas dalam pendidikan tinggi di Indonesia masih rendah masih sangat terbatas. "Data menunjukkan bahwa hanya sekitar 2,8% penyandang disabilitas yang lulus dari pendidikan tinggi, sedangkan 9,48% untuk non-disabilitas," katanya. (*)
BACA JUGA : Accessive.id, Aplikasi Karya Mahasiswa UGM Permudah Disabilitas Beraktivitas
Ikuti informasi penting tentang berita terkini perguruan tinggi, wisuda, hasil penelitian, pengukuhan guru besar, akreditasi, kewirausahaan mahasiswa dan berita lainnya dari JURNAL PERGURUAN TINGGI. Anda juga bisa berpartisipasi mengisi konten di JURNAL PERGURUAN TINGGI dengan mengirimkan tulisan, foto, infografis, atau pun video. Kirim tulisan Anda ke email kami: [email protected].