Mahasiswa UGM Dampingi Desa Pengkol Jadi Destinasi Wisata Lebah Madu
Wisatawan berlatih menabuh gamelan di Sanggar Kebudayaan Omah Seni Mekar Laras. (foto : istimewa)
JURNAL PERGURUAN TINGGI -- Tim mahasiswa Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) Himpunan Mahasiswa Pariwisata (HIMAPA) Universitas Gadjah Mada (UGM) melakukan pendampingan pengembangan Desa Pengkol, Kapanewon Nglipar, Kabupaten Gunungkidul, DIY. Mereka melatih Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Guntara di Desa Pengkol agar dapat mengakselerasi terealisasinya Desa Wisata Wandari Mukti.
Ketua Tim PPK HIMAPA UGM, Adib Zulqudsie menyampaikan timnya melakukan pendampingan bagi anggota Pokdarwis Guntara dengan memberikan sejumlah pelatihan. Salah satunya untuk meningkatkan kesadaran wisata Pokdarwis tersebut.
Pelatihan pariwisata, kata Adib, berbasis komunitas meliputi pelatihan MICE (Meetings, Incentives, Conferences and Exhibitions) bagi karang taruna. Selain itu, pelatihan pariwisata berbasis digital, strategi pemasaran digital, pelatihan pengembangan homestay serta pelatihan pengemasan produk untuk UMKM.
“Melalui beragam pelatihan tersebut kami berharap Pokdarwis Guntara bisa semakin menyadari potensi dan keunggulan desa serta bisa memetakan kelemahan yang ada sehingga semakin siap mengelola desa wisata dengan lebih baik lagi,” kata Adib, Jumat (6/10/2023).
Adib memaparkan Desa Wisata Wandari Mukti dikembangkan dengan kegiatan paket wisata yang memiliki tiga destinasi utama. Ketiga destinasi utama tersebut adalah Gunung Genter, Edukasi Lebah Madu Tetes Bunga Sejahtera (TBS), dan Sanggar Kebudayaan Omah Seni Mekar Laras.
Destinasi wisata Gunung Genter, kata Adib, menawarkan wisata yang mengajak wisatawan untuk menikmati sekaligus menjelajahi keindahan desa. Perjalanan dimulai dari Balai Kalurahan di mana wisatawan diajak menaiki mobil offroad 4x4 melewati medan berbagai jenis medan mulai jalan berbatu hingga tanjakan curam yang memacu adernalin.
Saat mencapai puncak bukit, wisatawan akan disuguhi dengan keindahan panorama desa dan persawahan yang memesona sembari menghirup kesegaran udara pegunungan. Di sana pengunjung bisa menikmati panganan lokal berupa jagung dan ubi rebus.
Destinasi unggulan kedua adalah Edukasi Lebah Madu (TBS). Di sini wisatawan bisa mengenal lebih dekat sebuah koloni lebah dapat menghasilkan madu dan cara pengolahan madu murni yang tepat. Di tempat ini wisatawan juga bisa mencicipi langsung madu sarang dan minuman olahan khas Lebah Madu TBS.
Destinasi ketiga, Sanggar Kebudayaan Mekar Laras. Lokasi ini merupakan bagian dari paket wisata yang ditawarkan yakni Omah Seni Mekar Laras yang merupakan sanggar seni untuk melakukan kegiatan karawitan bersama. Kelompok kesenian ini berusaha untuk menggandeng generasi muda dalam pelestarian budaya dengan mengikutsertakan mereka ke dalam aktivitas karawitan. "Wisatawan bisa melakukan praktik belajar gamelan bersama anak-anak di Omah Seni Mekar Laras,” kata Adib.
Sementara Bupati Gunungkidul, Sunaryanta menyampaikan Desa Pengkol memiliki potensi besar untuk dijadikan tempat wisata. Oleh sebab itu perlu dilakukan pengelolaan yang baik agar bis aberjalan secara kontinu. Bupati berharap Desa Wisata Wanadri Mukti bisa berkembang dengan lebih baik. Dengan begitu, desa wisata ini bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.
“Harapannya, melalui SK Desa Wisata Wanadri Mukti yang telah diterbitkan mampu membawa semangat masyarakat Desa Pengkol untuk terus mengembangkan desa wisata,” harap Sunaryanta. (*)
Ikuti informasi penting tentang berita terkini perguruan tinggi, wisuda, hasil penelitian, pengukuhan guru besar, akreditasi, kewirausahaan mahasiswa dan berita lainnya dari JURNAL PERGURUAN TINGGI. Anda juga bisa berpartisipasi mengisi konten di JURNAL PERGURUAN TINGGI dengan mengirimkan tulisan, foto, infografis, atau pun video. Kirim tulisan Anda ke email kami: [email protected].
