News

Tim Mahasiswa Unsoed Ekstrak Daun Kersen Jadi Obat Diabetes

Daun kersen sebagai bahan baku pembuat obat diabetes. (foto : istimewa)

JURNAL PERGURUAN TINGGI -- Tim mahasiswa Kimia Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Jawa Tengah berhasil mengekstrak daun kersen atau talok menjadi Obat Effervescent untuk diabetes. Obat ini telah diujicobakan ke pada mencit dan terbukti dapat menjadi stabilisator kadar gula darah dalam tumbuhnya.

Tim mahasiswa Unsoed ini dipersiapkan untuk mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). Mereka adalah Chintya Anne Listyawan (Ketua), Reski Marhadi, Sanifha Hana Pradesya, Bthari Lintang Safira dan Uti Alya Manzilah. Mereka di bawah bimbingan dosen Dr Puji Lestari telah berhasil mengekstrak daun kersen dan dibuat tablet effervescent.

BACA JUGA : Ahli Gizi UGM: Cegah Diabetes, Batasi Anak Konsumsi Makanan Manis dan Perbanyak Olahraga

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Chintya Anne menjelaskan kandungan flavonoid di dalam daun kersen memiliki efektivitas yang sangat baik dalam penurunan kadar gula darah dan memperbaiki sel beta pankreas untuk menghasilkan insulin kembali. "Selain itu, inovasi sediaan dalam bentuk tablet effervescent dapat meningkatkan kepatuhan dalam meminum obat yang merupakan indikator utama dalam proses penurunan kadar gula darah,” kata Chintya Anne.

Lebih lanjut Chintya Anne menjelaskan proses penelitian dilaksanakan dalam beberapa tahap. Di antaranya, preparasi daun kersen, ekstraksi daun kersen hingga pembuatan tablet effervescent ekstrak daun kersen. Kemudian terakhir dilakukan uji in vivo pada hewan uji mencit.

“Setelah memasuki hari ketujuh, mencit yang tidak diberi larutan tablet effervescent memilki kadar gula darah yang terus meningkat. Sedang mencit yang diberi larutan tablet effervescent mengalami penurunan kadar gula darah di tumbuhnya,” jelas Chintya Anne.

BACA JUGA : ICTOH Beri Saran Alihkan Uang Belanja Rokok untuk Makanan Bergizi

Menurut Chintya Anne Diabetes Mellitus (DM) merupakan gangguan metabolik yang ditandai dengan meningkatnya kadar glukosa darah akibat kerusakan sekresi insulin dan kerja insulin. Diabetes menjadi salah satu penyebab kematian terbesar di dunia. Diabetes Mellitus tidak hanya menyerang orang dewasa, tetapi telah terjadi pada anak-anak dan remaja.

Data dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), menunjukkan prevalensi anak penderita diabetes meningkat 70 kali lipat pada Januari 2023 dibanding 2010. Kondisi ini diperkirakan akan meningkat menjadi 16,7 juta pasien pada tahun 2045.

Jenis Diabetes Mellitus yang sering terjadi pada anak-anak adalah tipe-1, yakni terjadinya defisiensi insulin absolut akibat kerusakan sel kelenjar pankreas oleh proses autoimun. Diabetes melitus tipe 1 merupakan penyakit kronik sehingga kepatuhan minum obat perlu diperhatikan. Kepatuhan meminum obat berperan penting dalam menjaga kadar glukosa darah dalam rentang normal. (*)

Mahasiswa Unsoed sedang melakukan penelitian ekstrak daun kersen di laboratorium. (foto : istimewa)

BACA JUGA : Diabetes Mellitus Sudah Merambah Remaja, Ini Cara Mencegahnya

Ikuti informasi penting tentang berita terkini perguruan tinggi, wisuda, hasil penelitian, pengukuhan guru besar, akreditasi, kewirausahaan mahasiswa dan berita lainnya dari JURNAL PERGURUAN TINGGI. Anda juga bisa berpartisipasi mengisi konten di JURNAL PERGURUAN TINGGI dengan mengirimkan tulisan, foto, infografis, atau pun video. Kirim tulisan Anda ke email kami: [email protected].

Berita Terkait

Image

Rektor Unsoed : Masa Depan Penuh Ketidakpastian

Image

Mahasiswa Unsoed, Abida Massi Armand Berbagi Tips Lolos Program IISMA

Image

UGM Kembali Menjadi Juara Umum PIMNAS 2023

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image