'Sea Water Desalination,' Inovasi Mahasiswa UNY Ubah Air Laut Jadi Layak Minum Sekaligus Bahan Bakar

Teknologi  

Tim PKM-KC UNY dan hasil inovasinya Sea Water Desalination. (foto : istimewa)

Alat desalinasi dilengkapi dengan panel surya terintegrasi dengan inverter dan baterai sebagai energi elektrik yang digunakan untuk mengoperasikan alat. Energi listrik yang terdapat pada baterai akan terus terisi ketika panel surya menerima sinar matahari.

Independensi energi listrik ini memberikan keuntungan kepada pengguna karena pengguna tidak perlu melakukan charge baterai yang terdapat pada alat desalinasi. Desain alat desalinasi yang dikembangkan merujuk pada teknologi portable yang dapat dipindah–pindahkan dengan mudah supaya efektif ketika digunakan.

BACA JUGA : Laptop Shield untuk Reduksi Radiasi EMF Inovasi Mahasiswa UNY

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

"Keunggulan utama dari pengembangan alat desalinasi yang ditawarkan adalah menggabungkan teknologi terapan sebelumnya menjadi satu kesatuan untuk memaksimalkan luaran sehingga masalah nelayan dapat teratasi," kata Sahid.

Bagus Putra Setiyawan menegaskan sistem desalinasi air minum dirancang sepenuhnya menggunakan input daya yang diperoleh dari panel surya sehingga ramah lingkungan. Mencatu daya baterai melalui beberapa proses yaitu dari panel surya akan mengalirkan arus ke rangkaian kontrol kemudian diteruskan ke baterai.

“Listrik yang dialirkan langsung hanya menghasilkan arus searah atau direct current (DC) kemudian diubah menjadi arus AC menggunakan inverter,” kata Bagus.

BACA JUGA : Pesawat Flywing Mahasiswa UNY Berbahan Komposit Serat Rami

Arus AC memungkinkan untuk mengoperasikan pompa reciprocating pada sistem filtrasi, menghidupkan stop kontak untuk memasok energi listrik nelayan, serta menjalankan instalasi elektrolisis untuk menghasilkan hidrogen dan oksigen sebagai bahan bakar alternatif.

Sementara Khisna Rizqi Fauzia menambahkan cara kerja alat ini yaitu air laut dipompa dengan pompa reciprocating. Kemudian air laut akan disaring melalui filter pre-treatment desalinasi untuk menghilangkan partikel yang tidak diinginkan. Selanjutnya proses desalinasi dilakukan menggunakan filter reverse osmosis untuk menghasilkan air minum.

Air laut sisa proses reverse osmosis akan dialirkan melalui electrochemical compressor untuk menghasilkan oksigen dan hidrogen. “Oksigen dan hidrogen disimpan dalam storage sebagai bahan bakar alternatif motor kapal,” jelas Khisna. (*)

BACA JUGA : Aplikasi Funarri Karya Mahasiswa UNY untuk Cegah Pernikahan Dini

Ikuti informasi penting tentang berita terkini perguruan tinggi, wisuda, hasil penelitian, pengukuhan guru besar, akreditasi, kewirausahaan mahasiswa dan berita lainnya dari JURNAL PERGURUAN TINGGI. Anda juga bisa berpartisipasi mengisi konten di JURNAL PERGURUAN TINGGI dengan mengirimkan tulisan, foto, infografis, atau pun video. Kirim tulisan Anda ke email kami: [email protected].

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image