Tuksono Dapat Sentuhan Digital Marketing Dosen FEBI UIN Surakarta
JURNAL PERGURUAN TINGGI -- Desa Wisata Budaya Tuksono, Kapanewon Sentolo, Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), tahun 2022, sudah dinyatakan sebagai Desa Mandiri Budaya. Ada empat pilar yang sedang ditegakkan sebagai Desa Mandiri Budaya yaitu Budaya, Prima, Preneur, dan Wisata.
Tuksono memiliki unggulan budaya yaitu seni tari, karawitan, oglek dan reog. Tahun 2016, Tuksono pernah mementaskan 1.000 oglek di pinggir Sungai Progo. Kemudian tahun 2017, menjadi juara I Jurit Menak tingkat DIY. Bahkan pernah menampilkan keseniannya di Erau International Folk Art Festival (EIFAF) di Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Perjalanan Tuksono sebagai Desa Mandiri Budaya dimulai tahun 1995. Kala itu, Tuksono menjadi Desa Binaan Budaya, kemudian meningkat sebagai Kantong Desa Budaya. Tahun 2014 berkembang menjadi Desa Rintisan Budaya. Tahun 2017, menjadi Desa Budaya. Tahun 2022 menjadi Desa Mandiri Budaya.
Namun hingga kini belum banyak wisatawan yang berkunjung ke Tuksono untuk menikmati budaya di desa tersebut. Saat ini ada dua sanggar budaya yaitu Ngamarto dan Timbang Stres masih rutin melakukan latihan rutin seni yaitu tari, karawitan, oglek dan reog yang diikuti warga sekitar.
BACA JUGA : Kolaborasi Perguruan Tinggi dan Kota Prabumulih Tingkatkan Kualitas Benang Serat Nanas
Kondisi ini menarik Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Universitas Islam Negeri (FEBI UIN) Surakarta, Jawa Tengah untuk melakukan pengabdian masyarakat, khususnya mempromosikan di desa tersebut melalui internet atau digital marketing. Ketiga dosen adalah Septi Kurnia Prastiwi, MM (Ketua ), Yuni Astuti MBA dan Mufti Arief Arfiansyah, MAk.
FEBI UIN Surakarta, kata Septi Kurnia Prastiwi, melaksanakan program pengabdian masyarakat yang dibagi menjadi beberapa kelompok. "Kelompok kami mengadakan pengabdian mayarakat dengan tema 'Literasi Digital Marketing untuk meningkatkan Performa Promosi Desa Wisata Tuksono Kulonprogo'," kata Septi di sela-sela Sarasehan, Sabtu(7/5/2022).
Sarasehan ini menghadirkan nara sumber Endah Widya Prawesti, SPd, Supervisor Marketing PT Cita Cinta Karya Yogyakarta. Materinya, memberikan pengetahuan mengenai berbagai macam media sosial yang dapat digunakan untuk memberikan informasi tentang Desa Wisata Tuksono. Warga, khususnya pengelola website diharapkan bisa membuat konten yang baik dan menarik tentang Desa Wisata Tuksono yang kemudian disebarkan melalui media sosial.
"Sarasehan ini merupakan tahap pertama untuk meningkatkan wawasan warga dan pengelola Desa Wisata Tuksono. Selanjutnya, nanti akan ada pendampingan agar pengayaan materi promosi semakin lengkap dan menarik masyarakat," kata Septi.
Dijelaskan Septi, pemberdayaan masyarakat merupakan salah satu pilar dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yang wajib dilaksanakan seorang dosen. Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini menjadi media untuk mendekatkan para akademisi dengan masyarakat. Sehingga para dosen dapat mentransformasikan ilmu, pengetahuan serta perkembangan teknologi yang dimiliki kepada masyarakat dan berguna bagi peningkatan perekonomian masyarakat.
Saat ini, lanjut Septi, pengembangan ekonomi berbasis UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) dan kerakyatan masih menjadi program utama pemerintah Republik Indonesia. Salah satu sektor yang sedang menjadi perhatian adalah pengembangan perekonomian desa yang berbasis pada kearifan lokal.
Beberapa daerah telah sukses mengembangkan potensi desanya masing-masing menjadi objek wisata lokal yang makin hari makin mengundang minat masyarakat untuk berkunjung. Hal ini dapat terwujud karena beberapa faktor yaitu: dibentuknya BUMDES (Badan Usaha Milik Desa) dan penyaluran dana aspirasi desa yang disertai dengan pedampingan-pendampingan kegiatan yang dilakukan secara agregat antara pemerintah, perguruan tinggi dan LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) .
Tetapi masih ada daerah-daerah yang memiliki potensi, namun belum berkembang karena menghadapi banyak kendala. Salah satunya, Kalurahan Tuksono. Permasalahan yang dihadapi adalah keterbatasan kemampuan dari masyarakat untuk mengelola desa wisata. Hal ini disebabkan kurangnya pengetahuan masyarakat setempat mengenai manajemen pengelolaan usaha yang benar, baik meliputi segi pengelolaan keuangan, sumber daya manusia, sistem kerja dan pemasaran.
BACA JUGA : Perempuan Berdaya Negara akan Maju
Sedang Endah Widya Prawesti mengatakan media sosial yang bisa digunakan untuk promosi di antaranya, Youtube, Facebook, Instagram, dan Tik-Tok. Di Youtube bisa memuat tentang video profil Desa Wisata Tuksono, video kegiatan, dan video atraksi pertunjukkan. Promosi melalui Facebook bisa berupa cerita, konten gambar, dan video pendek.
Instagram, kata Endah, merupakan media sosial yang mayoritas penggunanya generasi milenial dilengkapi dengan fitur feed, story dan video reels. Sedang Tik-Tok merupakan media sosial yang mayoritas penggunanya generasi Z dan milenial , berisi video berdurasi pendek yang interaktif.
Endah mengusulkan agar Tuksono membuat profil desa wisata, paket jasa wisata, dan konten tentang aktivitas di desa tersebut. Profil Desa Wisata Tuksono dibuat softfile yang diupload di website serta bisa dishare melalui email dan Whatsapp (WA).
Paket jasa desa wisata, berupa informasi penawaran atau daftar harga jasa desa wisata dan ketentuannya. Seperti paket belajar seni, pertunjukan seni tari, karawitan oglek, reog, dan musik. "Selain itu, membuat proposal penawaran kerjasam dengan instansi pendidikan (sekolah) program wisata edukasi seni budaya untuk anak-anak, dan juga bekerjasama dengan biro travel," kata Endah.
Lurah Tuksono, Zainuri menyambut baik pengabdian masyarakat yang dilakukan Dosen FEBI UIN Surakarta, Jawa Tengah. Ia berharap pengabdian masyarakat ini dapat menarik wisatawan berkunjung ke Tuksono dan bisa meningkatkan kemakmuran masyarakat.
"Tuksono memiliki seni tradisi seperti merti desa, nyadran, suran, baritan, dan pentas seni. Besok tanggal 29 Mei 2022 akan ada pentas tayub dalam rangka Merti Desa Tuksono," kata Zainuri. (*)
Ikuti informasi penting tentang berita terkini perguruan tinggi, wisuda, hasil penelitian, pengukuhan guru besar, akreditasi, kewirausahaan mahasiswa dan berita lainnya dari JURNAL PERGURUAN TINGGI. Anda juga bisa berpartisipasi mengisi konten di JURNAL PERGURUAN TINGGI dengan mengirimkan tulisan, foto, infografis, atau pun video. Kirim tulisan Anda ke email kami: [email protected].