Riset Perguruan Tinggi Harus Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat

Info Kampus  
Prof M Faiz Syuaib saat menjadi nara sumber di UNY Yogyakarta, Selasa (16/5/2023). (foto : istimewa)

JURNAL PERGURUAN TINGGI -- Indonesia merupakan tempat riset yang tidak ada habisnya di dunia karena begitu banyaknya bahan untuk diteliti. Ada delapan bidang fokus riset yaitu pangan, energi terbarukan, kesehatan, transportasi, rekayasa keteknikan, pertahanan keamanan, kemaritiman, sosial humaniora pendidikan seni budaya dan lainnya.

Ada lima prioritas penelitian yaitu green economy, blue economy, digital economy, tourism dan health independence. Tujuan riset adalah memaksimalkan potensi akademisi untuk mewujudkan tujuan bersama, yaitu melindungi, mencerdaskan, menyejahterakan, keadilan dan perdamaian.

BACA JUGA : Naskah Akademik UGM, Transmigran akan Miliki Lahan Komunal

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Prof M Faiz Syuaib, Direktur Riset Teknologi dan Pengabdian pada Masyarakat, Ditjen Diktiristek, Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengemukakan hal tersebut dalam mini seminar di Yogyakarta, Selasa (16/5/2023). Seminar mini ini diselenggarakan Direktorat Riset dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DRPM), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).

Doktor dari Tokyo University of Agriculture and Technology Jepang ini menambahkan pembangunan Indonesia tahun 2045 adalah pembangunan manusia dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek). Ujungnya meningkatkan kontribusi Iptek dalam pembangunan segala bidang.

BACA JUGA : Universal Design for Learning, Permudah Disabilitas Selesaikan Pendidikan Tinggi

Faiz Syuaib mengharapkan hasil riset perguruan tinggi harus dapat dinikmati masyarakat umum dan dunia usaha/dunia industri. “Di Indonesia kita punya tridharma perguruan tinggi yang hebat. Karena sumberdaya manusia yang dihasilkan harus meriset dengan teknologi dan hasilnya dikembalikan pada masyarakat” kata Faiz.

Dosen IPB tersebut menekankan pengabdian pada masyarakat merupakan impelentasi hasil riset perguruan tinggi di masyarakat yang merupakan kegiatan kolaboratif. Tolok ukur keberhasilan pengabdian pada masyarakat adalah teknologi hasil riset yang didelivery ke masyarakat, diterima dan digunakan masyarakat sesuai yang dibutuhkan serta kemanfaatannya bagi masyarakat.

Faiz Syuaib berharap agar para dosen Lembaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan (LPTK) membuat riset yang terkait dengan pendidikan dan kebudayaan karena zaman berubah sangat cepat. Sehingga LPTK tidak hanya mencetak guru tapi juga bagaimana metodologi mengajar, konten mengajar dan bagaimana merespon teknologi. (*)

BACA JUGA : Pakar Hukum: Role Model Pemberantasan Mafia Tanah

Ikuti informasi penting tentang berita terkini perguruan tinggi, wisuda, hasil penelitian, pengukuhan guru besar, akreditasi, kewirausahaan mahasiswa dan berita lainnya dari JURNAL PERGURUAN TINGGI. Anda juga bisa berpartisipasi mengisi konten di JURNAL PERGURUAN TINGGI dengan mengirimkan tulisan, foto, infografis, atau pun video. Kirim tulisan Anda ke email kami: [email protected].

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image