Mahasiswa Asing UGM Ikut Tingkatkan Kesehatan Lingkungan di Kulonprogo

Info Kampus  
Mahasiswa asing UGM memberikan pelatihan cara menggosok gigi yang benar. (foto : istimewa)

JURNAL PERGURUAN TINGGI -- Sebanyak 14 mahasiswa asing Summer Course Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta melakukan praktik langsung di beberapa wilayah Puskesmas di Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Mereka melakukan sejumlah kegiatan pelayanan di Puskesmas, Posyandu, edukasi kesehatan gigi bagi siswa SD, serta pendampingan dan penyuluhan pada warga pengelolaan limbah sampah.

Dijelaskan Dosen Pembimbing Lapangan Pengasih I Program Summer Course 2022, Tony Arjuna SGz, MNut Diet, PhD, AN, APD, selama belajar mahasiswa tinggal bersama dengan masyarakat Kulonprogo. "Melalui kegiatan ini mahasiswa bisa belajar langsung terkait pelayanan kesehatan di masyarakat dan juga bisa memberikan masukan untuk pelayanan yang lebih baik kedepannya," kata Tony Arjuna saat kunjungan lapangan bersama dengan media di Dusun Kroco, Desa Sendangsari, Kapanewonan Pengasih, Selasa (8/11/2022).

BACA JUGA : Rancang Early Warning System Banjir, Mahasiswa UGM Juara 1 Lomba Esai PHNC

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Kunjungan lapangan dilakukan di beberapa tempat yang berada di wilayah Puskesmas 1 Pengasih, Kulonprogo. Beberapa di antaranya, meninjau pelaksanaan edukasi kesehatan gigi bagi siswa SDN Gebangan, pelaksanaan Posyandu Kenanga-Kroco, pengelolaan limbah sampah di bank sampah Dhuawar Sejahtera-Kroco, dan meninjau pengelolaan pekarangan pangan lestari Kelompok Wanita Tani Ngrembuyung- Klegen.

Lebih lanjut Tony Arjuna menjelaskan sebanyak 214 mahasiswa dari berbagai negara mengikuti kegiatan Summer Course 2022 on Interprofessional Healthcare. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FK-KMK) bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) dan Fakultas Farmasi UGM. Summer Course mengangkat tema 'Environmental Sustainability for Healthier and Happier Life.'

Peserta Summer Course merupakan mahasiswa bidang kesehatan meliputi 60 mahasiswa UGM dan non-UGM. Sedang 154 peserta lainnya berasal dari berbagai universitas mitra luar negeri. Di antaranya, VU Medical Center, Belanda; University of People, California; University of Agriculture Peshawar, Pakistan; University Dhaka Bangladesh, Bangladesh; University of Putra Malaysia, Malaysia; Ramathibody, Faculty of Nursing Mahidol University, Thailand; serta Kunming Medical University, China.

BACA JUGA : UGM Kembali akan Berikan HB IX Award, Silakan Usul dan Ini Syaratnya

Peserta Summer Course selama dua pekan, Senin - Jumat (31/10 - 11/11/2022), mengikuti berbagai kegiatan, baik perkuliahan maupun praktik kesehatan langsung di masyarakat. Perkuliahan dilakukan secara bauran (Luring dan Daring) dengan menghadirkan 12 nara sumber dari berbagai negara.

Bibian Wijs, mahasiswa asal VU Medical Center Belanda mengaku memperoleh pengalaman baru selama mengikuti kegiatan praktik lapangan di masyarakat. Ia menemukan banyak perbedaan, baik dari budaya, kondisi alam, hingga sistem kesehatan yang dijalankan.

Ia mencontohkan terkait pemantauan kondisi kesehatan anak. Meski di Belanda tidak ada Posyandu namun pemantuan status kesehatan anak dilakukan cukup ketat. Sedang di Indonesia sangat fleksibel seperti melalui Posyandu yang tidak bersifat wajib diikuti oleh setiap anak. “Masing-masing ada kelebihan dan kekurangan dan ini bisa menjadi sarana untuk saling belajar satu sama lain,” kata Bibian Wijs.

BACA JUGA : Dubes Dorong UGM Perbanyak Kerjasama dengan Perguruan Tinggi Irlandia

Wakil Dekan Akademik dan Kemahasiswaan FK-KMK UGM, dr Ahmad Hamim Sadewa PhD, menyampaikan kegiatan summer course ini telah dijalankan sejak tahun 2016 silam. Melalui kegiatan ini mahasiswa calon tenaga profesional kesehatan diharapkan dapat berbagi pengalaman, belajar bersama, dan mempraktikan ilmu yang diperoleh dari kampus secara langsung di masyarakat. “Harapannya lewat kegiatan ini bisa memberikan manfaat baik bagi mahaisswa maupun masyarakat,” kata Ahmad Hamim.

Ia menjelaskan pada tahun ini kegiatan summer course mengusung tema tentang kesehatan lingkungan. Tema ini dipilih karena perubahan iklim global sangat berdampak pada status kesehatan masyarakat. Adapun langkah nyata untuk mengurangi dampak risiko perubahan iklim global terhadap kesehatan masyarakat, salah satunya adalah dengan menjaga kelestarian dan kebersihan lingkungan.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kulonprogo, Sri Budi Utami menyambut baik kegiatan summer course UGM ini. Ia mengaku senang Kabupaten Kulonprogo dipilih sebagai tempat pembelajaran bersama oleh UGM sejak tahun 2016.

"Harapannya melalui kegiatan ini tidak hanya bisa membantu proses pembelajaran mahasiswa, tetapi juga bisa meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat terkait kesehatan lingkungan," kata Sri Budi Utami. (*)

BACA JUGA : Fakultas Peternakan UGM Dampingi BUMDes Kadilanggon Produksi Konsentrat Domba

Ikuti informasi penting tentang berita terkini perguruan tinggi, wisuda, hasil penelitian, pengukuhan guru besar, akreditasi, kewirausahaan mahasiswa dan berita lainnya dari JURNAL PERGURUAN TINGGI. Anda juga bisa berpartisipasi mengisi konten di JURNAL PERGURUAN TINGGI dengan mengirimkan tulisan, foto, infografis, atau pun video. Kirim tulisan Anda ke email kami: [email protected].

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image