Fakultas Pertanian UGM Dampingi Warga Budidaya Kelengkeng dan Biofarmaka
JURNAL PERGURUAN TINGGI -- Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) melakukan pengabdian kepada masyarakat Kulonpogo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengembangkan Kelengkeng Kateki dan Tanaman Obat (biofarmaka). Kedua jenis tanamanan tersebut dikembangkan di lima pedukuhan, Kaligintung Lor, Kaligintung Kidul, Balong, Girigondo dan Siwates, Kalurahan Kaligintung, Kapanewon Temon.
Hal tersebut dikemukakan Dody Kastono SP, MP, Koordinator tim pengabdian masyarakat dalam rangka Dies Natalis ke-76 Fakultas Pertanian UGM, Sabtu (17/9/2022). Pengabdian masyarakat ini mengusung tema 'Pengembangan Kelengkeng Kateki dan Biofarmaka untuk Intensifikasi Pekarangan sebagai Alternatif Sumber Tambahan Pendapatan Keluarga.' Pengabdian masyarakat ini berkolaborasi dengan Fakultas Kedokteran Gigi UGM.
BACA JUGA : Fakultas Pertanian UGM Konservasi Air di Agrowisata Gunung Gambar
Dody Kastono menambahkan kegiatan pengabdian sudah dilakukan sejak 2018 dengan fokus pengembangan kelengkeng dan biofarmaka khususnya jahe merah dan emprit. Bahkan kelengkengnya sudah ada yang mulai berbuah, khususnya penanaman musim hujan tahun 2018.
"Kegiatan pengabdian ini juga diharapkan dapat mengembangkan perekonomian masyarakat secara mandiri berbasis intensifikasi pekarangan guna menyongsong adanya bandara YIA. Kalurahan Kaligintung merupakan pintu masuk pertama DIY dari wilayah barat," kata Dody.
Pada pengabdian masyarakat tersebut diserahkan bantuan 204 bibit kelengkeng jenis Kateki dan Matalada serta 30 kilogram benih jahe merah (Jahira 2) dan emprit (Halina 4). "Selain penyerahan bibit tanaman, juga dilakukan pembuatan demplot percontohan, serta penyuluhan kesehatan gigi dan mulut pada anak-anak," kata Dody.
BACA JUGA : 50 Orang Ikuti International Summer Course Fakultas Pertanian UGM
Dekan Fakultas Pertanian UGM, Ir Jaka Widada, MP, PhD berharap ke depan Kalurahan Kaligintung dapat menjadi pusat pengembangan tanaman buah di Yogyakarta barat.
Sedang Lurah Kaligintung, Mucholish Fuad mengapresiasi kegiatan yang dilakukan Fakultas Pertanian dan Fakultas Kedokteran Gigi UGM. Kegiatan yang dijalankan telah banyak membantu dalam pengembangan pertanian dan kesehatan masyarakat didaerahnya.
Bibit Kelapa
Sementara alumni Fakultas Pertanian UGM Angkatan 1982 menyerahkan bibit calon pohon indukan kelapa kepada Fakultas Pertanian UGM. Pemberian bantuan 40 bibit kelapa pandan wangi, delapan bibit kelapa genjah entok dan dua bibit kelapa kopyor ini merupakan bentuk kepedulian alumni terhadap upaya peningkatan produktivitas kelapa rakyat yang selama ini kurang mendapat perhatian dari berbagai pihak.
"Pemberian bibit kelapa ini merupakan wujud kepedulian dan dukungan alumni untuk mendorong penguatan berbagai kajian terkait kelapa oleh para dosen dan mahasiswa Fakultas Pertanian UGM. Harapannya dapat mendukung percepatan peningkatan produktivitas kelapa pada masa mendatang," kata perwakilan angkatan 1982, Ir Bambang.
Kegiatan penggalangan dan pemberian bibit kelapa ungul yang memiliki nilai potensi ekonomi tinggi merupakan salah satu agenda dalam rangkaian kegiatan Dies Natalis Fakultas Pertanian UGM ke 76. Penyerahahan bibit kelapa secara simbolis telah dilakukan beberapa alumni perwakilan angkatan 1982 pada hari Sabtu (17/9/2022) di Gedung Agrotropical Learning Center (AGLC) Fakultas Pertanian UGM.
BACA JUGA : Ahli Geografi UGM: Minim Pengetahuan Pentingnya Ekosistem Padang Lamun
Dekan Fakutas Pertanian UGM Jaka Widada mengapresiasi kapada Angkatan 1982 yang telah menginisiasi penggalangan bibit kelapa yang memiliki potensi ekonomi tinggi. Fakultas Pertanian UGM telah memiliki nursery kelapa di Kebun UGM Mangunan Bantul sehingga dengan bantuan bibit kelapa calon pohon induk akan menjadi tambahan koleksi dan akan menjadi salah satu pemasok bibit kelapa di nursery tersebut.
Bibit kelapa yang berkualitas akan dibagikan petani secara gratis kepada kelompok tani sebagai bentuk diseminasi inovasi Fakultas Pertanian UGM. Pemberian bibit kelapa juga sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat untuk peningkatan produktiviats kelapa rakyat.
Gagasan awal urgensi pengembangan bibit kelapa berkualitas dan memiliki potensi ekonomi tinggi dibahas dalam diskusi informal di Lampung bulan Agustus lalu. Diskusi dihadiri Dekan Fakultas Pertanian UGM Jaka Widada, Wakil Dekan Bidang Penelitian dan Kerjasama Subejo PhD bersama beberapa perwakilan alumni 1982, di antaranya, Ir Fauzan dan Dr Sumaryo.
Dalam diskusi tersebut terpetakan problematika kelapa rakyat di Indonesia yang umumnya sudah berumur tua dan kurang terawat sehingga produktivitasnya rendah. Disisi lain, ada peluang peningkatan produktivitas kelapa dengan promosi perbaikan varietas terutama yang memiliki potensi nilai ekonomi tinggi.
Dalam diskusi tersebut disimpulkan jika kualitas dan produktivitas kelapa dapat ditingkatkan, maka akan menjadi insentif bagi petani kelapa untuk mengadopsi bibit kelapa yang baru. Selanjutnya, akan menjadi tambahan sumber pendapatan baru bagi para petani di perdesaan. (*)
BACA JUGA : 12 Mahasiswa Fakultas Pertanian UGM Ikuti Program MBKM Teliti Bibit
Ikuti informasi penting tentang berita terkini perguruan tinggi, wisuda, hasil penelitian, pengukuhan guru besar, akreditasi, kewirausahaan mahasiswa dan berita lainnya dari JURNAL PERGURUAN TINGGI. Anda juga bisa berpartisipasi mengisi konten di JURNAL PERGURUAN TINGGI dengan mengirimkan tulisan, foto, infografis, atau pun video. Kirim tulisan Anda ke email kami: [email protected].