Konsorsium Delapan Universitas Berhasil Bentuk Perkumpulan Masyarakat Tangguh Tanggap Bencana
JURNAL PERGURUAN TINGGI -- Konsorsium delapan perguruan tinggi yang tergabung dalam Erasmus+ Building Universities in Lead Disaster Resilience (BUiLD) berhasil membentuk Perkumpulan Masyarakat Tangguh Tanggap Bencana (Matta Bencana). Peresmian Matta Bencana ditandai dengan penandatanganan memorandum of understanding (MoU) di University of Gloucestershire (UoG) Inggris, Senin (28/11/2022).
Penandatangan MoU dilakukan pimpinan delapan universitas yang hadir di UoG Inggris. Delapan perguruan tinggi tersebut adalah Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Universitas Islam Indonesia (UII), Universitas Presiden, Universitas Andalas (Unand), Universitas Muhammadiyah Palu (Unismuhpalu), Universitas Surabaya (Ubaya), Universitas Khairun (Unkhair) Ternate, dan Universitas Lambung Mangkurat (ULM).
BACA JUGA : UII Ingin Wujudkan Sebagai Universitas Tangguh Bencana
Sebelum dilakukan penandatangan, UAD dan UII sebagai Work Package Leader Project BUiLD melakukan presentasi tentang perkembangan pembentukan Matta Bencana kepada pimpinan universitas. Presentasi dilakukan Ida Puspita , Kepala Bidang Kerja Sama Luar Negeri dan Koordinator Program Erasmus+ dan Wiryono Raharjo, Wakil Rektor IV Bidang Kemitraan dan Kewirausahaan UII.
Penandatangan MoU disaksikan Stephen Marston, Vice Chancellor/Rektor University of Gloucestershire United Kingdom (UK). Prof Dr Khairul Munadi, Atase Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia di UK serta para anggota konsorsium Erasmus+ BUiLD Indonesia dan negara UK serta Uni Eropa.
UAD mengirimkan tiga orang delegasi pada kegiatan Erasmus+ Building Universities in Lead Disaster Resilience (BUiLD) Manajemen Kebencanaan di University of Gloucestershire Inggris Ahad-Sabtu (27/11 - 3/12/2022). Ketiga delegasi adalah Rektor UAD, Muchlas, Ida Puspita, dan Oktomi Wijaya, Wakil Ketua Program Erasmus+ BUiLD Manajemen Kebencanaan.
BACA JUGA : Dua Kontribusi UAD pada Negara untuk Cetak Generasi Unggul
Delegasi UAD dan tujuh perguruan tinggi lain mengikuti consortium meeting dan workshop Program Erasmus+ BUiLD di University of Gloucestershire, Inggris. Pada kesempatan pertama, Oktomi Wijaya mempresentasikan tentang tata kelola Center of Excellence in Disaster Resilience atau Pusat Studi Mitigasi dan Penanggulangan Bencana/Ahmad Dahlan Disaster Management pada delapan delegasi universitas di Indonesia. Juga perguruan tinggi sebagai koordinator program yaitu University of Gloucestershire, Institute of Porto Portugal, dan University of College Copenhagen (UCC) Denmark.
Menutup rangkaian kegiatan di hari pertama, Rektor UAD dan perwakilan dari University of College Copenhagen Denmark, Sanne Lehmann, menandatangani MoU. Kesepakatan ini tentang UAD siap menerima mahasiswa magang dari UCC dalam bidang maajemen kebencanaan.
Hari kedua, Ida Puspita mempresentasikan tentang kurikulum kebencanaan di UAD berdasarkan pada paparan University of College Copenhagen Denmark sebagai penanggungjawab bidang kurikulum kebencaaan di program BUiLD ini. Sedang di hari ketiga, Oktomi Wijaya mempresentasikan poster tentang kegiatan-kegiatan pengabdian masyarakat terkait kebencanaan di UAD kepada mahasiswa dan civitas akademika University of Gloucestershire.
BACA JUGA : Jurusan Arsitektur UII Gelar Konferensi Internasional EduArchsia 2022
Rangkaian kegiatan Delegasi UAD di Inggris ditutup dengan mengunjungi Minhaj Welfare Foundation. Organisasi Islam di Inggris yang bergerak di bidang yang mirip dengan Muhammadiyah yakni pendidikan, kesehatan, dan kemanusiaan.
Minhaj Welfare Foundation telah beberapa kali melaksanakan kegiatan webinar bersama dengan Majelis Pendidikan Tinggi, Penelitian dan Pengembangan PP Muhammadiyah dalam bidang internasionalisasi dan manajemen kebencanaan. Selain itu, Minhaj Welfare Foundation juga menjadi tamu undangan dalam Muktamar Muhammadiyah di Solo beberapa waktu lalu dengan menghadiri World Peace Forum. Perwakilan Minhaj Welfare Foundation juga mengunjungi Museum Muhammadiyah dan Observatori UAD.
Di kantor Minhaj Welfare Foundation, Delegasi UAD menyaksikan secara langsung kegiatan pembelajaran yang diselenggarakan di masjid kepada para santri dan santriwatinya. Juga melihat sarana dan prasarana dakwah, pendidikan, serta layanan yang diberikan bagi komunitas muslim di London.
Rekor UAD mengatakan kunjungan kerja ke Inggris ini membawa banyak manfaat. Sebab UAD dapat mengimplementasikan dan menginisiasi beberapa kegiatan kerja sama internasional dalam lingkup Erasmus+ maupun di luar Erasmus+.
"UAD sangat bersyukur bahwa Erasmus+ telah menjadi pembuka jalan kerja sama internasional lainnya bagi UAD. Semoga ke depannya akan lebih banyak lagi peluang-peluang implementasi kerja sama internasional bagi UAD termasuk kembali memperoleh hibah di level internasional,” harap Muchlas. (*)
BACA JUGA : Metode TRIZ Mempercepat Terciptanya Wirausaha Mahasiswa, Ini Faktanya
Ikuti informasi penting tentang berita terkini perguruan tinggi, wisuda, hasil penelitian, pengukuhan guru besar, akreditasi, kewirausahaan mahasiswa dan berita lainnya dari JURNAL PERGURUAN TINGGI. Anda juga bisa berpartisipasi mengisi konten di JURNAL PERGURUAN TINGGI dengan mengirimkan tulisan, foto, infografis, atau pun video. Kirim tulisan Anda ke email kami: [email protected].