Prof Djumanto: Ikan Wader Hampir Punah, Perlu Digalakkan Pemijahan Massal

Info Kampus  
Prof Djumanto saat menyampaikan pidato pengukuhan. (foto : istimewa)

JURNAL PERGURUAN TINGGI -- Keberadaan ikan wader (Rasbora lateristriata) di alam bebas terancam kepunahan. Bahkan status keberadaannya dapat meningkat menjadi kritis jika kualitas habitat ikan wader mengalami penurunan yang sangat drastis dan tidak cocok untuk berkembang biak.

Ada sejumlah faktor utama yang mengancam keberadaan ikan air tawar asli perairan darat, termasuk ikan wader. Ancaman tersebut sangat tinggi dengan jenis yang cukup beragam. Salah satunya, cara penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan. Pencari ikan menggunakan alat tangkap yang merusak habitat seperti memakai setrum atau kejut listrik.

BACA JUGA : Prof Ahmad Nasrulloh, Menjadi Guru Besar Termuda UNY

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Prof Dr Ir Djumanto, MSc, mengungkapkan hal tersebut pada pidato pengukuhan Guru Besar berjudul 'Tantangan Peningkatan Produksi dan Pelestarian Sumber Daya Ikan Asli Perairan Darat Indonesia' di Balai Senat Universitas Gadjah Mada (UGM), Selasa (9/5/2023). Prof Djumanto menjadi Guru Besar Ilmu Manajemen Sumberdaya Perikanan Fakultas Pertanian UGM.

Selain menggunakan setrum listrik, tambah Djumanto, perilaku pemancing ikan dan penggemar ikan sering kurang bertanggung jawab. Di antaranya, mereka melepaskan spesies ikan tertentu yang berakibat pada penurunan populasi ikan. Lalu introduksi spesies asing yang invasif bisa menjadi kompetitor atau predator ikan asli.

Untuk menjaga agar ikan air tawar asli perairan darat tidak punah, Djumanto mengusulkan perlu dilakukan perlindungan dan pelestarian. Ada beberapa cara, di antaranya, pemanfaatan ikan terkendali, pembuatan reservat, penebaran atau restocking, pengendalian ikan invasif, domestikasi ikan asli, dan modifikasi habitat pemijahan.

Untuk modifikasi pemijahan, Djumanto menjelaskan sebagian besar ikan memijah bertepatan saat musim hujan ketika tersedia air yang melimpah dan kualitasnya baik. Sedang ikan wader pari (Rasbora lateristriata) yang mendiami sungai Ngrancah, pemijahan terjadi pada peralihan musim hujan dan kemarau. Saat kondisi air sungai dengan suhu udara rendah dan kandungan oksigen tinggi.

Pemijahan bisa dilakukan dengan menyediakan habitat pemijahan berupa cekungan yang berukuran sekitar 2 x 1 m2 dan rerata kedalaman air 30 cm dengan substrat dasar pasir pada sisi sungai. Cekungan ini dapat memicu ikan wader pari untuk datang dan memijah.

BACA JUGA : Dosen Unmul Kaltim Raih Doktor di UGM, Teliti Pengaturan SDA

"Semakin banyak cekungan sebagai habitat pemijahan di sepanjang sisi sungai dapat meningkatkan peluang ikan wader pari untuk memijah sehingga populasinya akan tinggi. Metode yang sama dapat digunakan untuk jenis ikan lain yang menjadi target untuk dikonservasi, misalnya pada ikan uceng (Nemacheilus fasciatus)," kata Djumanto.

Djumanto menjelaskan gambaran perairan darat di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Saat ini masih menyimpan sebanyak 47 jenis ikan meliputi 42 jenis ikan lokal/asli dan lima jenis ikan introduksi yakni ikan red devil, guppy, nila, sapu-sapu, dan ekor pedang.

Berdasarkan status keberadaannya, kata Djumanto, ikan berstatus resiko rendah sebanyak 83%. Sedang ikan berstatus belum dievaluasi sebesar 13%, dan ikan yang berstatus informasi data kurang dan rentan masing-masing 2%.

“Spesies ikan yang berstatus rentan yaitu ikan wader (Rasbora lateristriata) bisa menjadi kritis ketika kualitas habitat ikan wader mengalami penurunan yang sangat drastis, sehingga tidak cocok untuk berkembang biak. Demikian halnya, ikan yang berstatus resiko rendah bisa menjadi rentan jika tingkat penangkapan dan gangguan antropogenik lainnya sangat tinggi,” jelasnya.

Menurut Djumanto, upaya menjaga keanekaragaman ikan asli harus melibatkan kelompok masyarakat melalui edukasi, lomba atau sayembara, dan kegiatan lain yang bernuansa wisata. Pengendalian ikan invasif dapat dilakukan dengan edukasi dan mencegah tersebarnya ikan invasif di perairan umum. (*)

BACA JUGA : Satwa Liar Terancam Punah, Perlu Pembatasan Aktivitas Manusia di TNGM

Ikuti informasi penting tentang berita terkini perguruan tinggi, wisuda, hasil penelitian, pengukuhan guru besar, akreditasi, kewirausahaan mahasiswa dan berita lainnya dari JURNAL PERGURUAN TINGGI. Anda juga bisa berpartisipasi mengisi konten di JURNAL PERGURUAN TINGGI dengan mengirimkan tulisan, foto, infografis, atau pun video. Kirim tulisan Anda ke email kami: [email protected].

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image