UGM dan Bukit Asam Kerjasama Hilirisasi Produk Tambang Batubara
JURNAL PERGURUAN TINGGI -- Universitas Gadjah Mada (UGM) dan PT Bukit Asam Tbk sepakat menjalin kerja sama dalam bidang pendidikan, riset, pengabdian kepada masyarakat serta pengembangan teknologi dan penguatan sumber daya manusia. Sebelumnya PT Bukit Asam telah melakukan kerja sama dengan Fakultas Kehutanan; Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol); dan Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK).
Penandatangan nota kesepahaman antar kedua belah pihak dilakukan Wakil Rektor UGM Bidang Perencanaan Aset dan Sistem Informasi UGM, Arief Setiawan Budi Nugroho MEng, PhD dan Direktur Utama Bukit Asam, Arsal Ismail. Penandatanganan nota kesepahaman dilaksanakan di ruang Auditorium Fakultas Teknik UGM, Jumat (15/9/2023).
BACA JUGA : Peneliti UGM Kembangkan Teknologi Geo Flow Imaging untuk Deteksi Sumber Panas Bumi
Arief Setiawan mengatakan penandatangan kerja sama dengan Bukit Asam merupakan untuk ketiga kalinya. Sebelumnya Bukit Asam juga melakukan kerja sama terkait dengan Fakultas Kehutanan, Fisipol dan FKKMK. “Kerja sama dengan Fakultas Kehutanan dalam bidang lingkungan hidup, karena Bukit Asam tidak hanya melakukan eksplorasi namun pemeliharaan lingkungan,” kata Arief.
Menurut Arief, kerja sama dalam bidang riset diharapkan bisa mengaplikasikan berbagai teknologi yang dihasilkan para peneliti terutama dalam bidang mineral dan batubara yang bisa memberi nilai tambah dari produk tambang. “Kita tidak ingin universitas riset yang hasilnya hanya berupa publikasi saja namun bisa diaplikasikan dan bermanfaat bagi bangsa,” kata Arief.
Dalam kesempatan itu, Arief menyampaikan saat ini jumlah tenaga ahli di UGM semakin bertambah dengan adanya jumlah profesor yang mencapai sekitar 400-an orang. Jumlah tersebut masih jauh dari target agar tenaga pendidik UGM bisa mencapai 700 orang profesor atau lebih dari 20 persen dari total tenaga dosen yang mencapai 3.427 orang. “Tahun ini kita ketambahan 99 orang dosen yang diangkat menjadi profesor. Kemungkinan bertambah satu orang lagi akan genap menjadi seratus,” katanya.
BACA JUGA : Dubes Qatar Jajaki Kerjasama Pendidikan dengan UGM
Sementara Arsal Ismail mengatakan kerja sama penelitian dengan UGM sangat diperlukan dalam rangka melakukan hilirisasi produk batubara dari perusahaannya. Pasalnya pihaknya selalu melakukan efisiensi dan optimalisasi eksplorasi batubara dengan menyesuaikan dengan harga pasar. “Jika harga lagi bagus, kita usahakan cadangan tidak berkurang. Sedangkan ketika harga turun maka kita melakukan optimasi,” kata Arsal.
Ia menjelaskan pihaknya tengah mendukung kebijakan pemerintah untuk mendorong kegiatan produksi upstream menuju downstream guna meningkatkan nilai tambah produk. Kegiatan hilirisasi produk batubara ini menggandeng peneliti dari Fakultas Teknik UGM.
“Hilirisai Produk nikel sudah banyak dilakukan sementara batubara masih dalam proses. Kita mencoba melakukan ke batubara agar lebih komersial lagi. Seperti ekstraksi asam humat dari batubara untuk bahan pupuk pertanian karena bisa meningkatkan kesuburan tanah,” kata Arsal.
Selain kerja sama dalam bidang penelitian, Arsal Ismail juga berharap kerja sama dalam bidang pendidikan dalam bentuk magang untuk mahasiswa juga bisa dilakukan dengan memberikan kesempatan mahasiswa mengikuti kegiatan praktek eksplorasi batubara dan riset hilirisasi. “Kita berharap ke depan kerja sama bisa menjadi kerja sama jangka panjang, tidak hanya penelitian bisa dioptimalkan magang bisa langsung magang ke tempat kita,” harap Arsal. (*)
BACA JUGA : UGM dan Upstream Innovation Pertamina Kembangkan Riset Geofisika
Ikuti informasi penting tentang berita terkini perguruan tinggi, wisuda, hasil penelitian, pengukuhan guru besar, akreditasi, kewirausahaan mahasiswa dan berita lainnya dari JURNAL PERGURUAN TINGGI. Anda juga bisa berpartisipasi mengisi konten di JURNAL PERGURUAN TINGGI dengan mengirimkan tulisan, foto, infografis, atau pun video. Kirim tulisan Anda ke email kami: [email protected].