Mahasiswa UMY dan SP Ciptakan Prototipe Solusi Masalah Masyarakat
JURNAL PERGURUAN TINGGI -- Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dan Singapore Polytechnic (SP) berkolaborasi menciptakan protipe inovasi berbasis desain thinking untuk atas permasalahan masyarakat. Mereka melakukan Kuliah Kerja Nyata Internasional bernama Learning Express (KKN LeX) di Kalurahan Selopamioro, Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
"Terdapat enam prototipe inovasi berbasis design thinking untuk membantu masyarakat yang diciptakan mahasiswa UMY dan Singapore Polytechnic, meliputi bidang pengolahan sampah, eco-tourism dan peternakan kambing," kata Dr Aris Slamet Widodo, SP, MSc, Kepala Divisi Pengabdian Masyarakat dari Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) UMY, Rabu (4/10/2023).
BACA JUGA : Mahasiswa UMM dan SP Kolaborasi Buat Prototipe Alat Pendukung Produksi Tempe
Program KKN LeX ini berlangsung selama satu minggu dan mereka mewawancari masyarakat untuk mendapatkan informasi tentang permasalahan yang dihadapi warga Kalurahan Selopamioro. Mahasiswa kedua perguruan tinggi ini dibagi menjadi beberapa kelompok untuk menjalankan tugas masing-masing.
Mahasiswa UMY dan Singapore Polytechnic melakukan observasi dengan mewawancarai masyarakat desa Selopamioro untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi dan mencarikan solusi. Ini merupakan kesempatan bagi mahasiswa UMY dan Singapore Polytechnic untuk mengenal bidang pekerjaan di luar yang mereka pelajari, seperti manajemen bisnis. Selanjutnya, hasil inovasi tersebut dipamerkan dalam penutupan KKN LeX, Rabu (4/10/2023).
Aris Slamet Widodo menambahkan jika inovasi yang dihasilkan masih berupa prototipe dan dapat terus dikembangkan. Aris juga menekankan kepada mahasiswa UMY dan Singapore Polytechnic bahwa yang terpenting dalam pembuatan inovasi yang dapat diaplikasikan dengan optimal adalah proses design thinking dalam menyelesaikan permasalahan.
“Proses selama menciptakan inovasi berbasis design thinking menjadi sangat penting, karena prototipe hanyalah sebuah objek untuk memvisualisasikan cara menyelesaikan permasalahan. Namun penerapan design thinking dapat menjadi instrumen untuk lebih memahami secara komprehensif permasalahan yang terjadi, sehingga dapat merancang solusi yang lebih tepat sasaran,” ujar Aris.
BACA JUGA : UAD Gelar International Youth Camp Jembatan Mahasiswa Jadi Global Citizen
Aris Slamet Widodo juga menghimbau agar mahasiswa UMY dan Singapore Polytechnic lebih sering berkolaborasi dalam menerapkan konsep design thinking. Sehingga kerjasama ini tidak terbatas dalam Program KKN LeX saja, agar hasil inovasinya dapat diterapkan dan bermanfaat bagi masyarakat.
Sementara Dr Ir Novi Caroko, ST, MEng, Kepala Divisi Pengabdian Dosen LPM UMY mengatakan untuk menindaklanjuti hasil inovasi, UMY akan mengadakan International Conference of Community Service (ICCS). Novi berharap UMY dan Singapore Polytechnic dapat berkolaborasi di agenda ICCS tersebut.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada mahasiswa UMY dan Singapore Polytechnic yang sudah berpartisipasi dalam program KKN LeX, kami juga berharap agar program yang sudah terjalin sejak tahun 2013 ini dapat terus berlanjut,” kata Novi. (*)
BACA JUGA : Tiga Mahasiswa Teknik Sipil UII Ikuti Student Exchange ke UiTM Malaysia
Ikuti informasi penting tentang berita terkini perguruan tinggi, wisuda, hasil penelitian, pengukuhan guru besar, akreditasi, kewirausahaan mahasiswa dan berita lainnya dari JURNAL PERGURUAN TINGGI. Anda juga bisa berpartisipasi mengisi konten di JURNAL PERGURUAN TINGGI dengan mengirimkan tulisan, foto, infografis, atau pun video. Kirim tulisan Anda ke email kami: [email protected].