Dosen UMY Ajak Takmir Masjid Terapkan Integrated Farming
JURNAL PERGURUAN TINGGI -- Dosen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Dr Ahmad Hermawan, Lc, MA mengajak takmir masjid di wilayah Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Kapanewon Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) untuk terapkan integrated farming. Integrated farming adalah perpaduan pertanian dan peternakan yang dimaksudkan untuk meningkatkan kesejahteraan jamaah di wilayah Kapanewon Minggir.
Kapanewon Minggir berada di wilayah Yogyakarta bagian barat dan berbatasan dengan Sungai Progo. Sebagian besar mata pencaharian masyarakatnya, bertani dengan menanam padi di sawah. Sebagian padi dikonsumsi sendiri dan sisanya dijual sebagai sumber penghasilan. Untuk menambah penghasilan, warga juga memelihara ternak.
Melihat kondisi masyarakat ini, Ahmad Hermawan melakukan pengabdian masyarakat di Kapanewon Minggir untuk menigkatkan kesejahteraan warga. Ia mengangkat tema 'Peran Masjid dalam Pemberdayaan UMKM untuk Jamaah Pimpinan Cabang Muhammadiyah Minggir.'
Dijelaskan Ahmad Hermawan, pengabdian masyarakat ini bekerjasama dengan PCM Minggir, H Nasirun. Sasaran pengabdian masyarakat yang dilaksanakan Sabtu (26/3/2022) ini pengurus atau takmir masjid. Sebab takmir masjid sebagai penggerak jamaah dalam aktivitas kegiatan ibadah dan Jamaah Tani Muhammadiyah. Jamaah Tani Muhammadiyah ini merupakan organisasi petani Muhammadiyah di PCM Minggir. Sedang anggota Jamaah Tani Muhammadiyah sebagian juga takmir masjid.
BACA JUGA : Tuksono Dapat Sentuhan Digital Marketing Dosen FEBI UIN Surakarta
Narasumber pengabdian masyarakat ini H Suharyanto, seorang praktisi di bidang pertanian dan peternakan. Ia juga sebagai Ketua Asosiasi Pengusaha Supermarket asal Pleret, Kabupaten Bantul. "Pemilihan nara sumber ini sesuai dengan kondisi demografis warga PCM Minggir yang sebagian besar berprofesi di bidang pertanian dan peternakan," kata Ahmad Hermawan.
Dalam paparannya, Suharyanto mengajak Jamaah Tani Muhammadiyah Minggir agar memiliki wawasan luas, berfikir kreatif dan inovatif. Sehingga mereka bisa menciptakan terobosan di bidang pertanian dan peternakan. Terobosan tersebut diharapkan mampu mendongkrak perekonomian melalui integrasi pertanian dan peternakan.
Suharyanto juga mengajak takmir masjid dan Jamaah Tani Muhammadiyah agar pandai melihat peluang pasar. Sehingga mereka diharapkan tidak hanya terpaku pada satu jenis tanaman yaitu padi. Tetapi mereka bisa menaman tanaman lain yang memiliki market pasar lebih luas dan nilai ekonominya tinggi.
Di bidang peternakan, mereka harus bisa membaca peluang pasar yaitu apa yang saat ini dibutuhkan masyarakat. Karena itu, takmir masjid dan Jamaah Tani Muhammadiyah diharapkan tidak harus memelihara ayam, kambing atau sapi saja. Tetapi mereka dapat mencoba beternak kelinci pedaging seperti jenis New Zealand yang memiliki nilai jual tinggi.
Selain itu, mereka juga dilatih agar menanam tanaman yang mendukung penyediaan pakan ternak. Di antaranya, rumput hay, rumput odot yang memiliki nilai jual tinggi untuk pakan ternak. Sehingga Jamaah Tani Muhammadiyah tidak perlu membeli pakan ternak.
Kemudian, limbah ternak hendaknya diolah menjadi pupuk organik untuk mendukung beragam jenis tanaman. Mereka bisa memanfaatkan limbah ternanya seperti kotoran ternak dan urin dapat dijadikan pupuk organik di lahan pertaniannya.
"Membangun perekonomian umat, khususnya melalu UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah), masjid sebagai central kegiatan jamaah perlu memberikan fasilitas usaha. Salah satunya, menciptakan suasana jual beli dari para jamaahnya dengan menyediakan meja-meja dan lapak-lapak untuk menggelar dagangannya," kata Suharyanto.
Adanya wadah UMKM maka hasil dari produk pertanian dan peternakan dapat dipasarkan ke jamaah di Minggir. Namun bila sudah berkembang, pelaku UMKM dapat menjualnya ke jamaah di tempat lain. (*)
BACA JUGA : Program Magang Untungkan Mahasiswa dan Pengusaha
Ikuti informasi penting tentang berita terkini perguruan tinggi, wisuda, hasil penelitian, pengukuhan guru besar, akreditasi, kewirausahaan mahasiswa dan berita lainnya dari JURNAL PERGURUAN TINGGI. Anda juga bisa berpartisipasi mengisi konten di JURNAL PERGURUAN TINGGI dengan mengirimkan tulisan, foto, infografis, atau pun video. Kirim tulisan Anda ke email kami: [email protected].