Tim Dosen S2 PEP UNY Latih Guru SD Membuat Soal HOTS
JURNAL PERGURUAN TINGGI -- Selama pandemi Covid-19, pembelajaran di sekolah-sekolah dilaksanakan secara online. Namun peralihan proses pembelajaran dari offline ke online ini tidak mudah, sebab 80% guru di Indonesia belum terbiasa dengan pembelajaran online. Selain itu, peserta didik dan orang tua pun mengalami kendala dalam kegiatan belajar mengajar online.
Berdasarkan penelitian, kendala pembelajaran online di antaranya, penguasaan teknologi masih kurang, penambahan biaya kuota internet, adanya pekerjaan tambahan bagi orang tua dalam mendampingi anak belajar, komunikasi dan sosialisasi antar siswa, guru dan orang tua menjadi berkurang. Selain itu, jam kerja guru menjadi tidak terbatas karena harus berkomunikasi dan berkoordinasi dengan orang tua, guru lain, dan kepala sekolah.
BACA JUGA : Ganjar Pranowo: Diterima di UGM Itu Tidak Mudah
Guru juga direpotkan dengan proses evaluasi dan penilaian pada peserta didik. Guru mengalami kesulitan ketika membuat soal-soal yang sebelumnya berbasis PBT (Paper Based Test) dan sekarang harus dilaksanakan secara online.
Alasan tersebut mendorong Tim dosen Program Studi Magister Penelitian dan Evaluasi Pendidikan (S2 PEP) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) melakukan pengabdian kepada masyarakat (PKM) melatih guru-guru Sekolah Dasar (SD) membuat soal Higher Order Thinking Skill (HOTS) online dengan Quizizz dan Wordwall. PKM tersebut dilaksanakan di Desa Purwoharjo, Kapanewon Samigaluh, Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Tim dosen terdiri Prof Dr Edi Istiyono, MSi sebagai ketua, dan anggotanya Dr Widihastuti, MPd, Dr Risky Setiawan, MPd, dan Abdul Rahim, MPd. Prof Edi Istiyono adalah Profesor dalam bidang Pengukuran, Penilaian, dan Evaluasi Pendidikan Fisika dan juga Koordinator S2 PEP.
BACA JUGA : KKN PPM UGM Bantu Kembangkan Agrowisata dan Kopi Samosir
Dijelaskan Edi Istiyono, peserta terdiri dua orang Kepala Sekolah SDN Tukharjo, Drs Redemtus Hertanto, SAg dan SDN Purwoharjo, Wiwin Sudarmawan, MPd. Kemudian dua orang Pengawas Sekolah Dasar (SD) dan 17 guru SD. PKM yang dilaksanakan Selasa (2/8/2022), dibuka Wakil Direktur Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Dr Slamet Suyanto MEd.
Lebih lanjut Edi Istiyono menjelaskan secara umum sebagian besar guru SD di Kabupaten Kulonprogo belum pernah mengikuti pelatihan penyusunan instrumen tes online dengan Quizizz dan Wordwall, sehingga sistem evaluasi kepada siswanya menjadi terkendala. "Sebagian besar guru SD masih bingung dalam menyusun instrumen tes, sehingga tidak mengetahui tindak lanjut dari instrumen yang sudah dibuat," kata Edi.
Pelatihan ini dikhususkan kepada strategi penyusunan soal tes mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berbasis online melalui Quizizz dan Wordwall. Dengan pelatihan ini diharapkan guru mampu menelaah sekaligus menganalisis Implementasi Teori Responsi Butir (Item Response Theory/IRT). "Mereka harus memiliki analisis berdasarkan asumsi bahwa soal yang valid dan reliabel harus memenuhi kriteria teori tes modern yang sesuai," kata Edi.
BACA JUGA : Tiga Dosen Kimia UII Kembangkan Fotokatalis untuk Atasi Limbah Batik
Menurut Edi Istiyono, peserta sangat antusias mengikuti pelatihan. Hal ini terbukti dengan rajin mengerjakan tugas menyusun soal, dan mempraktikkan menyusun tes secara online dengan Quizizz dan Wordwall. "Setelah pelatihan ini, dilanjukan tugas mandiri. Peserta akan diundang untuk mempresentasikan tugas masing-masing di Kampus Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta," ujarnya.
Sedang Kepala SDN Tukharjo, Drs Redemtus Hertanto SAg mengatakan PKM ini memberikan pengetahuan lebih detail bagaimana penyusunan soal-soal HOTS dengan memperhatikan kata kerja pada HOTS . "Pelatihan penyusunan soal secara online ini sangat membantu mempercepat dalam penyusunan soal karena dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja," kata Hertanto.
Sementara, seorang guru, Anastasia Budiarti SPd menambahkan PKM ini menambah wawasan keilmuan dalam menyusun soal HOTS dan penyusunan soal berbasis online serta sangat menarik dengan berbasis game. "Sehingga siswa lebih tertarik dan mempermudah dalam pelaksanaan tes serta menghemat waktu karena tes dilaksanakan secara online," ujar Budiarti. (*)
BACA JUGA : Bambang Kun Cahyono Raih Doktor, Teliti Lahan Gambut Terdegradasi