News

Timnas WSDC 2022 Siap Berlaga Secara Luring di Vietnam

Tim WSDC 2022 Indonesia dan Tim Pembina saat berada di Yogyakarta. (foto : istimewa)

JURNAL PERGURUAN TINGGI -- Tim Nasional (Timnas) Kejuaraan Debat Sekolah Tingkat Dunia World School Debating Championship (WSDC ) 2022 Indonesia berhasil meraih predikat Octofinalist dan masuk dalam peringkat 10 besar dunia. Prestasi ini mengantarkan Timnas WSDC untuk bertanding secara luar jaringan (Luring) di Vietnam, tahun 2023.

Team Manager Timnas WSDC, Rahmat Nurcahyo menjelaskan World School Debating Championship (WSDC) merupakan kejuaraan debat tingkat dunia tahunan yang mempertemukan tim debat jenjang Sekolah Menegah Atas (SMA) seluruh dunia. Satu negara diwakili oleh satu tim yang terdiri atas 4 - 6 peserta dan untuk tahun 2022, ada sebanyak 66 negara mengikuti WSDC yang dilaksanakan secara dalam jaringan (Daring) oleh The Institute for Democracy and Electoral Assistance (IDEA) Netherlands.

BACA JUGA : Tim Dosen S2 PEP UNY Latih Guru SD Membuat Soal HOTS

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

“Tim Indonesia ini dibentuk sejak awal Januari tahun 2022 dan telah menjalani pelatihan nasional di bulan Juli 2022 dengan dukungan Pusat Prestasi Nasional yang berada dibawah Kemendikbud Ristek Dikti. Indonesia telah mengirimkan personil terbaik dari para pelajar Indonesia yang mempunyai talenta luar biasa. Bukan saja dari sisi penguasaan Bahasa Inggris tetapi juga penguasaan permasalahan dunia," kata Rahmat dalam Konferensi Pers WSDC 2022 di Platinum Hotel Yogyakarta, Rabu (17/8/2022 ).

Rahmat menambahkan, WSDC tahun 2022 dilaksanakan secara Daring dengan dua divisi yang berbasis zona waktu. Tim Indonesia dengan UTC+7 berdebat di zona waktu Eastern. Terdapat delapan babak penyisihan dan babak eliminasi. Tim Indonesia selama babak penyisihan berhasil mendapatkan lima poin kemenangan dengan mengalahkan Albania, Tanzania, Kamboja, Thailand, dan Taiwan.

Kemenangan tersebut mengantarkan Tim Indonesia menduduki peringkat 10 dan melaju ke babak eliminasi. Pada babak eliminasi Partial Double Octos, Indonesia berhasil mengalahkan Tim Skotlandia.

BACA JUGA : 127 Mahasiswa Dapat Pengalaman International Mobility dari Prodi Statistika UII

Timnas WSDC 2002 terdiri dari Aurellia Sherlina Siswanto (SMAN 1 Mataram), Collin Marvel Junus (Jakarta Intercultural School), Bonfilio Dazzle Valeriano Gyula (ACS Jakarta), Shafira Novianti Adi Dwi Putri (Surabaya Intercultural School), Rico Chandra (Bina Bangsa School Pantai Indah Kapuk), dan Nadyne Apung (Jakarta International School).

Sedangkan Tim Pembina WSDC Indonesia terdiri dari adalah Rachmat Nurcahyo, dosen Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) sebagai Team Manager. Luthfie Abudahman (alumni ITB) sebagai coach dan anggota pelatih lain yaitu Astri Agustina (alumni UGM), Jane Revavelin (alumni ITB), Jennifer Taruno (Universitas British Colombia), dan Andree Chandra (alumni Universitas Bina Nusantara). Selain itu, juga didampingi dua pembina lain, I Nyoman Rajin Aryana (Politeknik Negeri Bali) dan Dora Angelina Aruan (UNIKA Atmajaya Jakarta).

Dijelaskan Rahmat, penghargaan The Octofinalist yang diraih Timnas WSDC Indonesia ini bersifat prepared dan impromptu. Mosi debat mencakup berbagai permasalahan dunia seperti Hubungan Internasional, Pendidikan, Lingkungan, Media Massa, Politik, Ekonomi, Post Kolonialisme serta permasalahan dunia lainnya.

Prestasi Tim Indonesia tahun 2022 sebagai peringkat 10 dan Octofinalist lebih baik dari prestasi tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun 2020 dan 2021 Tim Indonesia berada di luar 10 besar dan tidak mampu melaju ke babak eliminasi. Tim WSDC Indonesia tahun ini juga dipersiapkan untuk WSDC tahun 2023 yang akan dilaksanakan secara Luring di Vietnam.

BACA JUGA : Tiga Dosen Jurusan Kimia UII Teliti Kelapa Sawit untuk Obat Covid

Sementara Bonfilio Dazzle Valeriano Gyula, anggota Tim WSDC 2022 mengatakan prestasi yang diraih Timnas WSDC 2022 ini tak lepas dari persiapan yang mereka lakukan sebelumnya. Persiapan tersebut antara lain ikut serta dalam debat-debat internasional sehingga mereka mempunyai gambaran tentang pola permainan serta strategi yang seharusnya dimainkan.

Sedangkan Aurellia Sherlina Siswanto mengatakan mengenai penguasaan Bahasa Inggris para wakil Timnas WSDC ini tidak terlepas dari kebiasaan mereka sehari-hari dalam berkomunikasi. Namun yang menjadi bekal utama dalam WSDC ini adalah wawasan dalam menguasai permasalahan yang diajukan, sehingga mereka mempunyai argumen yang kuat saat melakukan debat.

Untuk itu, kata Aurellia, setiap harinya mereka selalu membekali diri dan mencari sumber-sumber indormasi mengenai perkembangan permasalahan melalui beberapa sumber informasi seperti berita, jurnal, buku, data-data penelitian terbaru dan lain-lain. “Selain membaca berbagai sumber literasi, kita juga terus update berbagai persoalan dunia sehingga kita tidak tertinggal dengan isue dan permasalahan yang sedang trending saat ini," kata Aurelia. (*)

BACA JUGA : Prodi Rekateks UII Latih Siswa SMK Muh 2 Sleman Olah Limbah Masker

Anggota Timnas WSDC 2002 terdiri dari Aurellia Sherlina Siswanto, Collin Marvel Junus, Bonfilio Dazzle Valeriano Gyula, Shafira Novianti Adi Dwi Putri, Rico Chandra, dan Nadyne Apung. (foto : istimewa)

Ikuti informasi penting tentang berita terkini perguruan tinggi, wisuda, hasil penelitian, pengukuhan guru besar, akreditasi, kewirausahaan mahasiswa dan berita lainnya dari JURNAL PERGURUAN TINGGI. Anda juga bisa berpartisipasi mengisi konten di JURNAL PERGURUAN TINGGI dengan mengirimkan tulisan, foto, infografis, atau pun video. Kirim tulisan Anda ke email kami: [email protected].

Berita Terkait

Image

Mahasiswa UNY Manfaatkan Janggel Jagung Jadi Media Tanam Jamur

Image

Mahasiswa UNY Manfaatkan Serabut Kelapa Jadi 'Kokedama' Tanaman Hias

Image

UNY Buka Magister Manajemen Sumber Daya Manusia Pendidikan

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image