Tim Mahasiswa Farmasi UMP Ubah Bunga Kecombrang Jadi Shampo
JURNAL PERGURUAN TINGGI -- Bunga kecombrang (Etlingera elatior) selama ini dikenal untuk campuran sayuran seperti pecel atau gudangan. Namun di tangan Tim Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K) Farmasi Universitas Muhammadiyah Purwokerto, bunga kecombrang berhasil diubah menjadi shampo kering atau dry shampoo.
Mereka adalah Ade Ilham AlgoFiqi, Umi Fatmah Yekti Rahayu dan Siti Nadhiya Nur Amalia dan Yoanita Setyaningrum sebagai Ketua Tim. Mereka dibawah bimbingan dosen Farmasi UMP, apt Arini Syarifah, MSi. Hasil inovasinya telah mendapat pendanaan dari Ditjen Diktiristek, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek).
BACA JUGA : Tim Mahasiswa Unsoed Ekstrak Daun Kersen Jadi Obat Diabetes
Arini Syarifah menjelaskan bunga kecombrang selama ini hanya dimanfaatkan sebagai salah satu bahan pangan. Padahal bunga kecombrang memiliki kandungan minyak atsiri dan flavonoid yang bermanfaat untuk kesehatan, khususnya rambut.
Menurut Arini Syarifah hasil inovasi mahasiswanya, dry shampoo mendapat reaksi positif dari dari masyarakat. Hal ini menjadi harapan untuk mengembangkan lebih lanjut produk dry shampoo, salah satunya mendapatkan ijin edar. "Adanya ijin edar ini tentu saja akan lebih menjamin keamanan dan keefektifan produk jika digunakan oleh masyarakat,” kata Arini dengan bangga.
Sedang Ketua Tim PKM-K, Yoanita mengatakan dry shampoo sangat praktis digunakan. Inovasi ini merupakan salah satu pemanfaatan bunga kecombrang yang merupakan tanaman asli Indonesia.
BACA JUGA : Mahasiswa Teknik Elektro dan Kedokteran UII Kolaborasi Ciptakan Alat Pencegah Miopia
“Kandungan minyak atsiri dan flavonoid dalam bunga kecombrang tidak hanya membantu pertumbuhan rambut. Tetapi juga mampu menyerap minyak kulit kepala penyebab ketombe. Sehingga ekstrak bunga kecombrang sangat tepat kiranya untuk perawatan rambut dalam bentuk shampo,” kata Yoanita.
Saat ini, tambah Yoanita, dry shampoo ekstrak bunga kecombrang sudah dipasarkan secara langsung melaui e-commerce. Produk ini banyak mendapatkan reaksi positif dari masyarakat yang sudah mencoba dan menggunakannya.
“Di pasaran masih sedikit shampo dalam bentuk kering dan juga belum ada shampo yang menggunakan ekstrak bunga kecombrang. Sehingga hal ini menjadi peluang pasar tersendiri yang tentu saja dengan adanya peluang pasar baru dapat memberikan keuntungan untuk penjualan produk ini,” ujarnya. (*)
BACA JUGA : Empat Mahasiswa UMP Ikuti ASEAN Inbound Mobility UCMI 2023
Ikuti informasi penting tentang berita terkini perguruan tinggi, wisuda, hasil penelitian, pengukuhan guru besar, akreditasi, kewirausahaan mahasiswa dan berita lainnya dari JURNAL PERGURUAN TINGGI. Anda juga bisa berpartisipasi mengisi konten di JURNAL PERGURUAN TINGGI dengan mengirimkan tulisan, foto, infografis, atau pun video. Kirim tulisan Anda ke email kami: [email protected].