Prodi PMI UIN Sunan Kalijaga Berdayakan Masyarakat Sekitar Kampus
JURNAL PERGURUAN TINGGI -- Program Studi (Prodi) Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta melakukan pemberdayaan masyarakat di sekitar kampus. Program yang bernama Pemberdayaan Masyarakat Lingkar Kampus ini menyentuh masyarakat sekitar Kampus UIN yang berada di pinggir sungai Gajah Wong.
Kaprodi PMI UIN Sunan Kalijaga, Siti Aminah SSosI, MSi menjelaskan Program Pemberdayaan Masyarakat Lingkar Kampus ini dilaksanakan di pemukiman pinggir sungai Gadjah Wong, Ledok Gowok, Kapanewon Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Kamis (11/08/2022). Pemberdayaan ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan Milad Prodi PMI ke-24.
BACA JUGA : KKN PPM UGM Bantu Kembangkan Agrowisata dan Kopi Samosir
"Tahun ini fokus pada edukasi kesehatan reproduksi dengan pembalut kain (PEKA) ramah lingkungan. Selain itu, peningkatan usaha ekonomi masyarakat melalui pelatihan digital marketing dan pengenalan manajemen pengelolaan wisata air di sekitar sungai Gajah Wong," kata Siti Aminah.
Aminah menambahkan program pemberdayaan masyarakat lingkar kampus ini merupakan bentuk tanggung jawab sosial kampus terhadap masyarakat sekitar. Aksinya menggerakan potensi sumber daya manusia (SDM) Prodi PMI untuk bisa bersama-sama melakukan gerakan advokasi, pemberdayaan dan pendampingan yang berkelanjutan.
“Semoga kegiatan ini istiqomah. Sehingga menjadi percontohan nyata warga sekitar dan menjadi laboratorium sosial yang menjadi pusat inkubasi mahasiwa dan akademisi,” kata Aminah yang juga penggagas PEKA.
Sedang Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Lingkar Kampus Gajah Wong, Drs Moh Abu Suhud, MPd mengatakan program ini sudah dijalankan sejak 2020. Langkah-langkah yang dilaksanakan terdiri dari tahapan penyadaran, aksi pemberdayaan dan tahap monitoring evaluasi dan terminasi.
Tahapan penyadaran adalah kegiatan yang bertujuan untuk menyadarkan adanya aset atau potensi yang ada di wilayah pemberdayaan, seperti potensi sumber daya alam dan potensi sumber daya manusia. Tahap berikutnya, pemberdayaan yang merupakan tahap lanjut setelah masyarakat mencapai kesadaran untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya agar lebih bernilai guna dan mencapai kemandirian.
BACA JUGA : Tim Dosen S2 PEP UNY Latih Guru SD Membuat Soal HOTS
"Tahap terakhir adalah evaluasi, pada tahap ini semua kegiatan yang dilakukan dianalisis untuk kemudian direfleksikan untuk mengetahui tingkat keberhasilan program dan akan ditindaklajuti sesuai temuan evaluasi.” kata Abu Suhud.
Pengelola Bendung Lepen Yogyakarta, Yan Aditya Pradana Putra menyampaikan bahwa syarat menjadi tempat wisata ada sesuatu yang dilihat oleh pengunjung, ada yang dilakukan oleh pengunjung dan ada yang dibeli oleh wisatawan. “Di tempat kami pengunjung bisa melakukan aktivitas memberi makan ikan, melihat senja sore dan disediakan pula tempat nongkrong untuk menikmati makanan dan minuman yang dijajakan oleh warga setempat.” kata Adit saat memberi materi ke warga sekitar sungai Gajah Wong.
Adit mengungkapkan untuk sampai posisi yang ada di Bendung Lepen sekarang ini tentu butuh proses. Di antaranya, membangun sumber daya manusia sekitar lokasi dan menjalin komunikasi dengan warga.
BACA JUGA : Tiga Dosen Kimia UII Kembangkan Fotokatalis untuk Atasi Limbah Batik
“Konsep jagalah lingkungan, maka lingkungan akan menjagamu. Semboyan itu kami dilakukan oleh warga sekitar untuk menjaga kebersihan aliran irigasi yang dari sungai Gajah Wong” kata Adit yang juga pengurus Bendung Lepen.
Adit menambahkan, dulu nongkrong itu yang lewat bukan ikan, tetapi sampah. Sejak saat itu, muncul ide sungainya bersih dari sampah sehingga enak untuk nongkrong. "Terus membersihkan sampah dan membuat penyaring sampah sehingga sungainya bersih. Setelah sungai bersih, warga iuran untuk membeli ikan. Lama kelamaan ikannya makin banyak,” jelas Adit, salah satu .
Sementara Ketua RT 15, Sunardi, menyampaikan terimakasih kepada UIN Sunan Kalijaga yang telah berbagi ilmu dengan warga melalui kegiatan ini. Semoga pengetahuannya bisa menambah wawasan warga dan bisa dipraktekkan setiap hari.”Syukur juga jika kegiatan ini bisa meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan warga setempat,” harap Sunardi. (*)
BACA JUGA : Kolaborasi Dosen Prodi Kimia dan Kelautan UNIPA Kembangkan Pelet Ampas Sagu