Gaya Hidup

Tim PKM UMY Hibahkan Pencacah Plastik untuk Tingkatkan Nilai Tambah Sampah

Warga mengoperasikan mesin pencacah plastik dari Tim PKM UMY. (foto : istimewa)

JURNAL PERGURUAN TINGGI -- Tim Program Kemitraan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (PKM UMY) menghibahkan mesin pencacah plastik kepada Kelompok Dasawisma Lili Sorowajan, Dukuh Glugo, Kalurahan Panggungharjo, Kapanewon Sewon, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Mesin tersebut diharapkan dapat mengurangi penumpukan sampah dan meningkatkan nilai tambah sampah plastik rumah tangga.

Dasawisma Lili merupakan kelompok ibu-ibu rumah tangga yang telah melakukan program sedekah sampah di lingkungan Dukuh Glugo, Kalurahan Panggungharjo, Kabupaten Bantul. Selama ini, kelompok ini sudah merintis program pemilahan sampah di setiap rumah tangga dan bersama-sama kelompoknya melakukan pengelompokan jenis sampah untuk dijual ke pengepul.

BACA JUGA : Dosen UMY Ajak Marbot Masjid Manfaatkan Potensi Sungai dengan Program 'Merti Kali', Ini Caranya

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Tim PKM UMY terdiri Endah Saptutyningsih (Koordinator), dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) dan beranggotakan Berli Paripurna Kamiel, dosen Fakultas Teknik. Pendampingan dilakukan untuk mengoptimalkan penggunaan mesin pencacah plastik sehingga sampah yang disetorkan ke pengepul akan memiliki nilai jual yang lebih tinggi.

Selain itu pelatihan recycle sampah plastik tersebut juga dilakukan kepada kelompok dasawisma. Sehingga anggota dasawisma bisa memiliki ketrampilan dalam mengubah cacahan sampah plastik menjadi produk yang memiliki nilai jual tinggi seperti tatakan, nampan atau produk asesoris lain yang bermanfaat bagi rumah tangga.

“Dengan mesin pencacah plastik diharapkan mampu meningkatkan nilai tambah sampah plastik rumah tangga. Bahkan sebagian hasil cacahan plastik dapat diolah menjadi produk yang memiliki nilai jual tinggi,” kata Endah di sela-sela penyerahan mesin pencacah plastik, Ahad (19/3/2023).

BACA JUGA : Dosen UMY Ajak Takmir Masjid Terapkan Integrated Farming

Dijelaskan Endah, Dukuh Glugo memiliki potensi sampah plastik rumah tangga yang cukup besar, tetapi belum dikelola secara optimal. Padahal sampah plastik ini memiliki nilai ekonomi tinggi jika dikelola dengan baik dengan menggunakan mesin pencacah, terlebih jika disinergikan dengan pengembangan ekonomi rumah tangga, seperti kegiatan recycling sampah yaitu pembuatan handycraft yang berasal dari olahan sampah plastik.

Sementara Veronica Dwihening, Ketua Kelompok Dasawisma Lili, mengatakan bahwa hibah mesin pencacah dan pendampingan Tim PKM UMY selama ini sangat membantu anggota kelompoknya. Anggotanya lebih paham tentang pentingnya memelihara lingkungan dengan melakukan 3R (Reduce, Reuse, Recycle) di mana dengan mengubah bentuk sampah plastik bisa meningkatkan nilai jual sehingga dapat menambah pendapatan rumah tangga.

“Semoga semakin banyak warga yang memanfaatkan hasil dari program PKM ini. Harapan terbesar kami adalah semoga kerjasama ini bisa berkelanjutan di masa mendatang,” kata Dwihening saat uji coba mesin pencacah plastik yang telah dihibahkan Tim PKM UMY. (*)

BACA JUGA : Tim PKM UAD Inisiasi Penyelesaian Sampah di Rumah Tangga, Ini Caranya

Ikuti informasi penting tentang berita terkini perguruan tinggi, wisuda, hasil penelitian, pengukuhan guru besar, akreditasi, kewirausahaan mahasiswa dan berita lainnya dari JURNAL PERGURUAN TINGGI. Anda juga bisa berpartisipasi mengisi konten di JURNAL PERGURUAN TINGGI dengan mengirimkan tulisan, foto, infografis, atau pun video. Kirim tulisan Anda ke email kami: [email protected].

Berita Terkait

Image

UMY Gelar International Workshop on Artificial Intelligence and Image Processing

Image

UGM Kembali Menjadi Juara Umum PIMNAS 2023

Image

UMY Meraih Perunggu di SNI Award 2023

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image