Perpustakaan UMY Raih Penghargaan Best Practice dari Perpusnas
JURNAL PERGURUAN TINGGI -- Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) melakukan inovasi untuk meningkatkan minat baca masyarakat melalui Digital Library Muhammadiyah Membaca (MBACA). Inovasi MBACA ini telah diimplementasikan Perpustakaan UMY bekerjasama dengan Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) UMY melalui konsep open access.
Menurut Novy Diana Fauzie, SS, MA, Kepala Perpustakaan UMY, kehadiran MBACA, memudahkan masyarakat untuk membuka dan membaca buku secara digital. “Saat masyarakat sadar akan kebutuhan membaca dan mencari informasi akibat permasalahan yang mereka alami, seperti pemasaran produk, mereka dapat mencari solusi melalui MBACA,” kata Novy kepada media Senin (18/9/2023).
BACA JUGA : Pustaka Terbaik 2023: Buku Jadi Jembatan untuk Memahami Ilmu
Inovasi MBACA, kata Novy, sudah diimplementasikan kepada masyarakat di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Pengabdian masyarakat ini menjadi pintu masuk bagi perpustakaan untuk mendorong budaya membaca di kalangan masyarakat. “Harus ada unsur lain yang dapat menjadikan masyarakat gemar membaca," kata Novy.
Selain itu, tamba Novy, Perpustakaan UMY juga berupaya memulihkan ekonomi masyarakat Banjarnegara akibat pandemi Covid-19 melalui Digital Library. "Pertumbuhan ekonomi di Banjarnegara menjadi salah satu yang paling terdampak pandemi Covid-19. Maka kami berupaya untuk mengadakan pelatihan digital marketing agar produk seperti teh dan kopi yang mereka jual dapat menjangkau pasar yang lebih luas,” ujar Novy.
Inovasi lain, jelas Novy, mengubah paradigma perpustakaan di kalangan mahasiswa. Saat ini, paradigma mahasiswa menganggap perpustakaan itu terkesan kuno. Karena itu, Perpustakaan UMY telah menciptakan aplikasi bernama MYPustaka sebagai bentuk efisiensi mahasiswa dalam mencari informasi berupa buku dan jurnal.
BACA JUGA : Alumni Berikan Beasiswa kepada Mahasisw Baru UMY 2023
Aplikasi MYPustaka ini sekaligus sebagai pengoptimalan fungsi utama dari Perpustakaan UMY untuk menunjang pendidikan mahasiswa.“Jika berbicara mengenai perpustakaan dalam perguruan tinggi, yang wajib kami layani sebenarnya hanya internal kampus saja," kata Novy.
Namun, tambah Novy, agar dapat menerapkan inklusi sosial yang lebih jauh, Perpustakaan UMY melakukan pengabdian masyarakat baik secara mandiri maupun berkolaborasi dengan dosen. "Pengabdian masyarakat ini juga merupakan bagian dari catur dharma Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah (PTMA),” tandas Novy.
Inovasi ini telah mengantarkan Perpustakaan UMY mendapatkan penghargaan sebagai Juara Harapan 3 pada Lomba Best Practice Perpustakaan Perguruan Tinggi oleh Perpustakaan Nasional (PERPUSNAS). Penghargaan diterima Novy Diana Fauzie pada Jumat (15/9/2023) lalu.
Novy berharap banyaknya sumber daya yang telah dimiliki Perpustakaan UMY dapat terus mengoptimalkan kinerja dan inovasi secara inklusif. Mengoptimalkan pelayanan terhadap mahasiswa, agar dapat meningkatkan kualitas tulisan akademik seperti jurnal maupun tugas akhir berupa skripsi, tesis maupun disertasi. (*)
BACA JUGA : Prof Salim Said Hibahkan 10.000 Buku pada Perpustakaan UII, Mengapa?
Ikuti informasi penting tentang berita terkini perguruan tinggi, wisuda, hasil penelitian, pengukuhan guru besar, akreditasi, kewirausahaan mahasiswa dan berita lainnya dari JURNAL PERGURUAN TINGGI. Anda juga bisa berpartisipasi mengisi konten di JURNAL PERGURUAN TINGGI dengan mengirimkan tulisan, foto, infografis, atau pun video. Kirim tulisan Anda ke email kami: [email protected].