Tips

UMP Bekali Mahasiswa Keperawatan Kemampuan Komunikasi Terapeutik

Kaprodi Keperawatan D3 UMP, Ns Endiyono menyerahkan kenang-kenangan kepada Ns Beta Sugiarto. (foto : istimewa)

JURNAL PERGURUAN TINGGI -- Program Studi D3 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) bekali 87 mahasiswa keperawatan yang telah mengucap janji kemampuan komunikasi terapeutik. Kuliah Pakar bertajuk 'Komunikasi Terapeutik' diisi Ns Beta Sugiarto, SKep, MKep, LM NLP (TM) dari RSUD Margono Soekardjo Purwokerto, Jawa Tengah.

Beta Sugiarto menjelaskan tentang Neuro-Linguistic Programming (NLP), sebuah pendekatan yang digunakan untuk mengkodekan cara manusia mengorganisir pikiran, perasaan, bahasa, dan perilaku mereka. NLP membantu individu menyelaraskan aspek-aspek ini agar menghasilkan perilaku yang sesuai dengan keinginan mereka.

BACA JUGA : Mahasiswa Farmasi UMP Olah Daun Sembung Jadi Obat Infeksi

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

“Teknik komunikasi dengan pendekatan NLP membantu bukan hanya menjadi lebih luwes dalam berkomunikasi dengan orang lain, tetapi juga dalam memulai komunikasi dengan orang-orang yang belum dikenal,” kata Beta Sugiarto.

Pendekatan NLP, kata Beta Sugiarto, memungkinkan mahasiswa mengenali dan mengadaptasi berbagai gaya komunikasi orang lain, serta merespons dengan tepat. “Penerapan ilmu NLP dalam pelayanan asuhan keperawatan membantu para mahasiswa dalam mengendalikan pola komunikasi yang mereka gunakan dalam interaksi dengan pasien di rumah sakit,” jelas Beta Sugiarto.

Sementara Kaprodi Keperawatan D3 Ns Endiyono, SKep, MKep mengatakan komunikasi terapeutik adalah keterampilan penting bagi setiap perawat. Penguasaan komunikasi terapeutik memungkinkan mahasiswa keperawatan memberikan pelayanan kesehatan yang efektif kepada pasien, keluarga pasien, dan rekannya dalam tim kesehatan.

BACA JUGA : Tim Mahasiswa Farmasi UMP Ubah Bunga Kecombrang Jadi Shampo

“Keterampilan komunikasi ini melibatkan teknik komunikasi langsung yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan fisik dan emosional pasien. Komunikasi terapeutik membangun hubungan berdasarkan kepercayaan, empati, dan kesadaran diri,” kata Endiyono.

Lebih lanjut Endiyono menjelaskan, kuliah pakar ini memberikan wawasan penting bagi mahasiswa keperawatan. Selain itu, membantu mereka memahami betapa komunikasi yang efektif merupakan elemen kunci dalam memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas.

“Dengan penekanan pada pendekatan komunikasi dengan Neuro-Linguistik Programming (NLP)mahasiswa diharapkan mampu menjadi perawat yang tidak hanya terampil dalam aspek teknis tetapi juga dalam berkomunikasi dan menjalin hubungan baik dengan pasien mereka. Ini adalah langkah penting dalam mempersiapkan para mahasiswa keperawatan untuk karir yang sukses dalam dunia kesehatan,” tandas Endiyono. (*)

BACA JUGA : Studium General Pascasarjana UMP Hadirkan Dosen San Pablo University

Ikuti informasi penting tentang berita terkini perguruan tinggi, wisuda, hasil penelitian, pengukuhan guru besar, akreditasi, kewirausahaan mahasiswa dan berita lainnya dari JURNAL PERGURUAN TINGGI. Anda juga bisa berpartisipasi mengisi konten di JURNAL PERGURUAN TINGGI dengan mengirimkan tulisan, foto, infografis, atau pun video. Kirim tulisan Anda ke email kami: [email protected].

Berita Terkait

Image

UMP dan AIPNI Jalin Kerjasama dengan FH Campus Wien Austria

Image

UMP Luncurkan 'Titik Baca' di 100 Taman Bacaan Masyarakat Banyumas

Image

Prodi Ilmu Keperawatan S1 UMP Susun Buku Standar Prosedur Operasional

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image