Tips Roaida Yanti Menjadi Mahasiswa UII Berprestasi, Aktivis, Entrepreneur, dan Penulis
Roaida Yanti bersama produknya, Juwana Fishchips. (foto : heri purwata)
ROAIDA YANTI, mahasiswa Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia (FTI UII) semester tujuh. Ia telah berhasil mengukir berbagai prestasi di bidang akademik, aktivis, penulis jurnal internasional dan entrepreneur.
Bidang akademik, Yanti berhasil mengukir Indek Prestasi Komulatif (IPK) 3,61 atau cumlaude. "Dari awal saya tidak mengejar IPK mendekati 4. Tetapi yang penting cumlaude. Alhamdulillah, IPK sekarang 3,61," kata Roaida Yanti yang ditemui di Kampus FTI UII.
Prestasi akademik ini juga mengantarkan Yanti dipercaya untuk menjadi asisten laboratorium Data Mining. "Di laboratorium, aktifnya di semester ganjil," kata Yanti.
Yanti yang berasal dari Madura, awalnya tidak diizinkan orangtuanya kuliah jauh dari tempat tinggalnya. Namun Yanti berhasil meyakinkan orangtuanya sehingga mendapat izin untuk kuliah di Yogyakarta.
"Awalnya, saya tidak diizinkan orangtua. Karena di dalam keluarga baru saya yang kuliah paling jauh dari orang tua. Tetapi saya bisa meyakinkan dan mendapatkan izin orangtua," kata Yanti.
Setelah mendapat izin, Yanti pun bertekad tidak ingin menyia-nyiakan waktu kuliah selama empat di Yogyakarta dan memutuskan untuk mengikuti banyak kegiatan. Ia pun oleh orangtuanya dipilihkan tempat kos yang dekat dengan kampus karena tidak diperkenankan membawa motor. "Tempat kos dekat, jalan kaki hanya lima menit," kata Yanti.
Selain kuliah, sejak semester pertama, Yanti juga menjadi anggota Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Yanti juga bergabung dengan salah satu Lembaga Dakwah Mahasiswa di bagian Pengajar Taman Pendidikan Alquran (TPA). "UII memiliki Program 'UII Ayo Mengajar,' saya ikut di lembaga ini hingga sekarang. Tugasnya mengajar TPA," kata Yanti.
Sejak semester dua, Yanti juga belajar menulis di jurnal dalam Bahasa Inggris dari dosennya, Dr Qurtubi. "Pak Qur (Dr Qurtubi, red) memberi motivasi untuk mengikuti presentasi di luar negeri, antar kota, sehingga saya mempunyai pengalaman. Bisa kenal banyak orang dari berbagai perguruan tinggi," katanya.
Saat duduk di semester tiga, Yanti sudah membuat tulisan di jurnal internasional menggunakan Bahasa Inggris. Tulisannya berdasarkan review dan tayang di Prosiding Internasional yang mengadakan Universitas Tarumanagara di Jakarta. Mulai dari situ, nulisnya sudah di internasional semua.
Bahkan, tambah Yanti, ketika mengikuti presentasi prosiding atau seminar, mahasiswa, dosen, profesor, kedudukannya sama. "Jadi saya bisa kenal, tahu dengan orang-orang yang memiliki ilmu dan wawasan luas. Serta dapat ilmu baru saat mendengarkan seminar. Itu akhirnya menjadi sering menulis. Sekarang masih menulis," katanya.
Terakhir, tulisan Yanti berhasil masuk di jurnal internasional, Asian Journal Islamic Management (AJIM). Jurnal milik UII yang sudah terindek Copernicus. "Itu tulisan terakhir dan indeks paling tinggi saya menulis. Jumlah tulisan selama kuliah sudah hampir 20," jelas Yanti yang pernah menjadi presenter dan penulis pada ASIA International Conference di Universiti Tecnology Malaysia.
Kegemarannya menulis, juga membuat Yanti aktif dalam Pers Mahasiswa Fakultas Teknologi Industri UII. Kini ia menduduki jabatan sebagai Pimpinan Umum Pers Mahasiswa 'Profesi UII.'
"Periode ini Pers Mahasiswa ada tiga produk. Majalah atau suplemen ada tiga. Kemarin mengangkat tema tentang Ospek Mahasiswa tingkat fakultas dan universitas. Sedang tulisan biasa, setiap minggu terbit di website LPM Profesi," katanya.
Saat ini Yanti bersama dengan dua temannya, Maulana Tri Wijaya dan Muhammad Nur Ramadhani sedang mengembangkan usaha entrepreneur Juwana Fishchips atau kripik ikan. Juwana Fishchips ini merupakan keluaran Program Hitasma (Hibah Tugas Akhir dan Startup Bisnis Mahasiswa) Teknik Industri FTI UII.
Dijelaskan Yanti, awalnya usaha ini dirintisnya sendiri. "Waktu di semester tiga, saya ikut hibah usaha dan lolos. Saya mendapatkan pendanaan sekitar Rp 2 juta untuk kripik ini. Programnya, Januari - Agustus 2021. Selama delapan bulan.Karena waktu itu PSBB, penjualan dihentikan dan tidak produksi lagi," kata Yanti.
Kemudian, tahun 2022, Yanti bersama dua temannya mengikutkan usaha ini pada Program Pendanaan Wirausaha Mahasiswa (P2MW) dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset Teknologi (Kemendikbudristek). Yanti dan kawan-kawan mendapatkan pendanaan sekitar Rp 8 juta untuk mengembangkan produk.
"Pengembangan mulai kemasan, varian rasa. Kalau dulu variasi rasa hanya satu, sekarang sudah ada empat. Plastik kemasan dulu yang biasa warna bening, sekarang sudah pakai plastik custom. Juga strategi pemasaran," jelas Yanti.
Berkat lolos P2MW, Yanti berkesempatan mendapatkan bimbingan langsung dari Bidang Kemahasiswaan dan menjadi salah satu tenat pada Inkubator Bisnis dan Inovasi Bersama (IBISMA) yang berada di bawah Direktorat Simpultumbuh Universitas Islam Indonesia. Sejak Agustus 2022, IBISMA juga sudah menjalin kerjasama dengan Kementerian Koperasi dan UKM, terkait pengembangan UMKM dan Startup.
"Di IBISMA akan ada presentasi di depan investor. Sedang Program P2MW akan ada KMI (Kewirausahaan Mahasiswa Indonesia) Expo. Targetnya, bisa berjualan. Bulan November 2022 sudah bisa diorder," jelas Yanti.
Juwana Fishchips merupakan kripik ikan. Bahan dasar ikan tongkol. Cara membuatnya, ikan tongkol dicampur adonan tepung tapioka. Kemudian ditipiskan dan diiris-iris kecil menjadi kripik. (*)
Ikuti informasi penting tentang berita terkini perguruan tinggi, wisuda, hasil penelitian, pengukuhan guru besar, akreditasi, kewirausahaan mahasiswa dan berita lainnya dari JURNAL PERGURUAN TINGGI. Anda juga bisa berpartisipasi mengisi konten di JURNAL PERGURUAN TINGGI dengan mengirimkan tulisan, foto, infografis, atau pun video. Kirim tulisan Anda ke email kami: [email protected].
